Kenapa aku harus putus dengan pacarku? Kenapa aku harus kehilangan pekerjaanku? Mengapa aku harus dibenci oleh teman-temanku? Mengapa aku mengalami sakit penyakit? Mengapa aku selalu ditimpa banyak masalah?
Tentu kita pernah menyerukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada Tuhan. Keadaan-keadaan tersebut membuat kehidupan kita menjadi tidak nyaman dan kita ingin kenyamanan itu kembali.
Untuk membuat sebuah bejana yang baik, maka tanah liat itu harus dibentuk dan dibakar dalam suhu yang tinggi. Jika bejana itu dirasa kurang baik, maka akan dihancurkan dan dibentuk kembali.
Kita adalah bejana tanah liat Tuhan. Tuhan yang berhak membentuk kehidupan kita sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kita mengalami sebuah masalah, cobalah untuk menerima semua itu dengan hati yang penuh kesabaran.
Kita jangan pernah berpikir bahwa kita sedang berada pada sebuah kehancuran, namun cobalah untuk bisa memahami hati Tuhan. Tuhan sedang membentuk kehidupan kita agar menjadi pribadi yang lebih baik. Nikmat setiap proses kehidupan yang ada, karena semua yang terjadi pasti mendatangkan kebaikkan.
Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Yeremia 18:4
0 Response to "Renungan Malam: Memahami Hati Bapa"
Post a Comment