Pada sore hari, ada seekor burung yang hinggap di atap rumah dan itu berlangsung setiap hari. Akan tetapi pada bulan berikutnya burung itu mulai membangun sarang sehingga ketika hujan turun menyebabkan aliran air menjadi tersumbat. Ketika burung itu merasa nyaman maka burung itu akan tinggal tetap.
Begitu juga dengan sebuah kesedihan. Kesediahan tidak memilih waktu untuk datang menghinggapi kehidupan kita. Kesedihan bisa datang setiap waktu. Namun jangan biarkan kesedihan itu menjadi nyaman untuk tinggal dalam kehidupan kita. Jangan biarkan iblis membuat sarang-sarang kesedihannya dalam kehidupan kita.
Berbuatlah sesuatu ketika masa sedih itu tiba. Bersyukurlah ketika hal buruk menimpa kehidupanmu. Karena ketika kita membiarkan kesedihan itu bersarang maka berkat Tuhan itu akan tersumbat dan tidak mengalir dalam kehidupan kita.
Jadilah seorang pribadi yang selalu bersyukur. Karena dengan ucapan syukurlah maka sarang-sarang kesedihan itu akan hancur dan iblis enggan untuk dekat dalam kehidupan kita. Biarkan Roh Kudus turun dan membangun damai sejahtera dalam hati kita.
Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
Pengkhotbah 10:11
0 Response to "Renungan Kristen : Sarang Kesedihan"
Post a Comment