KAIROSPOS.COM, Jakarta - Studi Kitab Keluaran dari Perspektif Mesianik-Akar Ibrani.
Parasha 7:
Elohim memanggil Israel keluar dari Mesir agar umatNya ini
dapat melayaniNya (Ibr avodah ). Karena itu, Elohim yang berada di
surga juga perlu diam di tengah umatNya. Untuk inilah Adonai sebagai
pemilik Israel meminta Moshe mengumpulkan persembahan unjukan (Ibr terumah ) bagi pembangunan kemah pertemuan (Ibr ohel) sebagai
tempat kudus (Ibr miqdash) agar Adonai dapat ‘diam’ (Ibr sakhan ,
menjadi shekhinah) di tengah (Ibr betokham, inside;di dalam)
umatNya (Keluaran 25:8).
Jelas Elohim Israel bukanlah Tuhan yang jauh di surga sana,
tetapi Tuhan yang ingin membangun hubungan persekutuan dengan
umatNya,Ia ingin berada ditengah umatNya.
Bahkan dengan kata betokham yang berarti juga ’di dalam’,
jelas YHVH Elohim ingin ada di hati setiap pribadi umatNya. Rasul Rabbi
Shaul Paulus memahami hubungan ini ketika ia berkata,“Mesias hidup di
dalam aku” (Galatia 2:20). Jika demikian bagi Rav Shaul, demikian juga
bagi kita, Mesias hidup di dalamku, harapan akan kemuliaan!
Sebagai bet ha-miqdash (mem-qov-dalet-shin=miqdash), kemah
itu harus kudus (Ibr qadosh) dalam arti segala sesuatunya harus sesuai
dengan perintah Elohim dan umat Tuhan melakukannya dengan dorongan hati
yang paling dalam sesuai kehendak Tuhan. Bila tidak demikan, maka huruf
qov luruh sehingga susunan huruf dapat dibaca shemed (shem-mem-dalet)
yang berarti ‘kehancuran’. Jelas Adonai sebagai Pemilik dan sumber
segala berkat menghendaki bet ha-miqdash dibangun sesuai dengan polaNya
dan didukung oleh dorongan hati umatNya.
Bagaimana kemuliaan (Ibr shekhinah ) Tuhan hadir dalam bet ha-miqdash? Ada dua pandangan di lingkungan rabbinik.
RAMBAM (Maimonides), komentator Torah abad 12, mengatakan
shekinah hanya akan terbit bila pekerjaan jasmaniah dilakukan dengan
cermat. Tanpa kerja lahiriah seperti membawa terumah (ayat 1-7) tidak
akan ada shekinah.
Pandangan ini ditanggapi oleh RAMBAN (Nachmanides). Ia
percaya bahwa yang paling penting adalah kehadiran Ruakh Elohim (Roh
Elohim), bukan kerja lahiriahnya. Perlu diperhatikan, RAMBAN mengatakan
kehadiran Roh sesudah bangunan miqdash dibuat. Ia hanya menekankan
bahwa sekalipun bangunan megah sudah ada, tetap kehadiran Roh yang
menentukan kemunculan Kemuliaan Shekhinah!
Jadi keduanya benar walau kelihatannya saling bertentangan. Ini yang disebut kebenaran muncul secara paradoks.
Umat Tuhan perlu membawa terumah (dalam hal ini,
persembahan unjukan khusus) berupa emas, perak, tembaga, berbagai kain.
Umat perlu mengerjakannya sesuai kehendak Tuhan barulah shekhinah
Terang kemuliaan Tuhan muncul di tengah mereka. Persiapan jasmani
diperlukan agar urapan rohani turun di tengah umatNya.
Apa artinya bagi kita? Kerja jasmaniah seperti persembahan
jasmaniah, persiapan pelayanan dan latihan serta proses belajar perlu
dilakukan bila kita ingin Roh Kudus mengurapi dan memakai setiap kita
-murid Mesias- sebagai alat yang tepat sasaran di tanganNya.
Penulis : Gmb Benyamin Obadyah, Gereja Kehilat Mesianik Indonesia.
0 Response to "Persembahan Dari Hati Dan Kemulian Tuhan Yang Dinyatakan"
Post a Comment