KAIROSPOS.COM, JAKARTA- Situasi kondisi politik saat ini sedang diuji dengan banyaknya viral di media sosial yang menolak idiologi Pancasila sebagai falsafah hidup bernegara di Indonesia yang dapat merusak keharmonisan bernegara. Menyikapi kondisi politik saat ini dimana masyarakat semakin was-was, cemas karena tindakan terorisme, intoleransi oleh kelompok tertentu, rasa nasionalisme yang kian luntur, digempurnya Idiologi Pancasila oleh Idiologi yang masuk dari luar, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) sebagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan kristen terbesar di Indonesia, dan mempunyai sejarah panjang dalam proses turut melahirkan Indonesia, selain demi mensikapi perkembangan situasi nasional, juga sebagai bagian dari rangkaian menyambut Hari Lahir Pancasila 1 Juni, sore kemarin (Selasa 30 Mei 2017) bertempat di Sekretariat PP GMKI Jl Salemba Raya 10 Jakarta Pusat, kedua organisasi tersebut menggelar konferensi pers bersama. Konferensi pers bersama tersebut mengusung tema utama "Inkonsistensi Terhadap Pancasila".
GMKI dan GAMKI mencermati perkembangan situsasi keindonesiaan saat ini, kedua pimpinan organisasi tersebut, Ketum PP GMKI Sahat M. P Sinurat, dan Ketum DPP GAMKI Dr. Michael Wattimena, berpandangan sama, bahwa telah terjadi manuver-manuver politik elit penyelenggara negara, yang nyata-nyata itu tindakan inkonsistensi terhadap ideologi Pancasila.
UU Organisasi Kemasyarakatan, berbagai peraturan daerah bernuansa intoleran, dan perdebatan pembahasan RUU Terorisme, sebagian contoh manuver-manuver politik yang inkonsisten terhadap Pancasila sebagai ideologi dan falsafah Indonesia. Telah terjadi pembiaran berkembangnya ideologi-ideologi yang kini kian mencuat, dan telah menimbulkan goncangan terhadap eksistensi Pancasila.
GMKI dan GAMKI menyerukan agar manuver-manuver politik yang inkonsisten terhadap Pancasila dapat segera dihentikan, agar keutuhan dan keberlangsungan hidup Negara Republik Indonesia dapat bertahan. GMKI dan GAMKI, sebagai bentuk simbol solidaritas kebangsaan, khususnya dalam rangka menghormati saudara sebangsa yang menjalankan ibadah puasa, setelah konferensi pers, membagi-bagikan setangkai mawar melambangkan keharmonisan, dan takjil berbuka puasa bagi masyarakat disekitar sekretariat PP GMKI, khususnya pengguna jalan raya, termasuk petugas kepolisian yang berjaga di Pos Polisi Salemba.
Konferensi pers GMKI dan GAMKI dihadiri puluhan media, civitas organisasi GMKI dan GAMKI, dan simpatisan aktivis lainnya. Konferensi pers diakhiri dengan berbuka puasa bersama. Berikut pernyataan bersama GMKI dan GAMKI :
Siaran Pers Bersama
PP GMKI & DPP GAMKI
"Inkonsistensi Terhadap Pancasila"
Tanggal 20 Mei 2017 lalu, Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal ini diperingati, dimana pada 109 tahun yang lalu, timbul semangat nasionalisme, persatuan dan kesadaran nasional sebagai satu bangsa yang sedang terjajah. Rasa saling memiliki dan sepenanggungan ini kemudian dideklarasikan melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dimana para pemuda menyatakan pengakuan atas satu nusa, bangsa, dan bahasa Indonesia. Dan pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menggali Pancasila sebagai falsafah hidup dan ideologi bangsa dan negara. Kemudian Pancasila sampai saat ini menjadi pemersatu, perekat, serta jiwa dan raga kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Namun pada situasi belakangan ini, Negara Republik Indonesia sedang menghadapi ujian yang mengguncang kebersamaan dan perdamaian bangsa. Di media sosial maupun berbagai daerah mulai muncul sekat-sekat yang mempersoalkan perbedaan yang seharusnya menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Kita mendengar begitu banyak ujaran kebencian, intimidasi, ancaman, gangguan, dan tindakan kekerasan karena alasan perbedaan. Dalam konteks ini, mahasiswa dan pemuda sebagai pelopor dan pendorong Negara Republik Indonesia, melalui Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia harus mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga empat konsensus dasar bersama (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dan Sumpah Pemuda (Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa) demi mempertahankan keutuhan bangsa dan negara dan menciptakan keguyuban, kedamaian, dan kesejukan di tengah masyarakat.
Sayangnya, di tengah upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ada tindakan inkonsistensi terhadap Pancasila yang harus dikritisi dan disikapi, antara lain:
1. Lembaga Negara: Eksekutif, Legislatif, Yudikatif
Lembaga Negara seharusnya mampu menegakkan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Republik Indonesia. Akan tetapi, saat ini terdapat kebijakan dan peraturan perundang-undangan di tingkat pusat maupun daerah yang bertentangan dengan Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Falsafah Hidup Bangsa. Penegakan hukum tebang pilih dan diskriminatif. Lembaga negara tidak tegas menindak oknum maupun kelompok masyarakat yang melakukan ujaran kebencian, intimidasi, mengganggu kegiatan kelompok masyarakat tertentu, bahkan tindak kekerasan. Terdapat oknum-oknum penyelenggara negara yang mengeluarkan pernyataan yang diskriminatif dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
2. Partai Politik dan Kader Partai Politik
Partai politik adalah instrumen utama dalam memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Namun, saat ini sikapdan komitmen partai politik dalam menjunjung tinggi Pancasila sebagai jiwa dan raga bangsa masih dipertanyakan. Partai politik tidak menjalankan fungsinya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila terhadap kader dan simpatisannya. Partai politik tidak melakukan kontrol terhadap kader-kadernya yang menjadi bagian dari penyelenggara negara baik di pusat maupun daerah. Terdapat oknum-oknum kader partai yang membuat pernyataan dan kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Lembaga Keagamaan
Lembaga keagamaan memiliki peran sentral sebagai benteng penjaga moral dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Akan tetapi, belakangan ini lembaga-lembaga keagamaan justru terjebak dalam eksklusifitas dan ego kepentingan agama dan kelompok masing-masing. Mimbar-mimbar lembaga keagamaan justru menjauhkan pembahasan Pancasila sebagai falsafah hidup umat beragama dan berbangsa, bahkan ada yang justru menyebarkan permusuhan terhadap kelompok yang berbeda.
4. Organisasi Masyarakat
Organisasi Masyarakat seharusnya menjadi tempat pembinaan masyarakat dalam menghayati Pancasila sebagai falsafah hidup dan perekat keutuhan bangsa dan negara. Sayangnya, ada sebagian organisasi masyarakat yang justru mengeluarkan ujaran kebencian, intimidasi, mengganggu kegiatan kelompok masyarakat tertentu, bahkan melakukan tindakan-tindakan kekerasan karena alasan perbedaan dan mengakibatkan kegaduhan di tengah masyarakat. Terdapat juga organisasi masyarakat yang asas dan prakteknya secara terang-terangan bertentangan bahkan menolak Pancasila.
5. Lembaga Pendidikan (Sekolah dan Perguruan Tinggi)
Lembaga pendidikan seharusnya mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila. Namun, belakangan ini lembaga pendidikan kurang mengajarkan Pancasila sebagai aliran darah dan detak jantung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat oknum penyelenggara pendidikan yang justru mengajarkan kebencian dan permusuhan terhadap kelompok masyarakat tertentu. Di beberapa sekolah dan perguruan tinggi, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila justru berkembang dalam aktivitas organisasi dan kehidupan sehari-hari pelajar dan mahasiswa.
6. Polri dan TNI
Polri dan TNI adalah alat negara dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara serta menegakkan hukum yang berdasarkan Pancasila dan NKRI. Apresiasi diberikan kepada Polri dan TNI yang senantiasa berjuang untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Akan tetapi Polri dan TNI harus lebih tegas dalam melakukan tindakan terhadap pelaku yang mengancam pertahanan, keamanan dan ketertiban. Masih maraknya kasus-kasusujaran kebencian, tindakan kekerasan, intimidasi, ancaman-ancaman, ataupun gangguan kegiatan yang dilakukan kelompok tertentu yang belum ditindak dengan tegas oleh aparat yang berwewenang. Tindakan pencegahan seharusnya dapat dilakukan sebagai upaya meminimalisir dampak yang lebih besar di tengah masyarakat.
Melihat berbagai tindakan inkonsistensi terhadap Pancasila diatas, maka Pengurus Pusat GMKI dan Dewan Pimpinan Pusat GAMKI menyatakan:
1. Menegaskan bahwa empat konsensus dasar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dan Sumpah Pemuda (Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa) adalah final dan tidak bisa diganggu-gugat.
2. Mendesak lembaga-lembaga negara, partai politik dan kader partai politik, lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, serta TNI dan Polri untuk konsisten dan berkomitmen menanamkan dan menegakkan Pancasila sebagai Ideologi Negara, Falsafah Hidup, dan Perekat Keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
3. Mendesak lembaga negara (Presiden dan DPR RI) menegaskan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harus dituangkan dalam peraturan perundang-undangan berikut sanksi administrasi dan pidana, termasuk di dalamnya melakukan revisi terhadap Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
4. Mengecam manuver politik yang dilakukan oknum pejabat dan para elit politik yang menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat dan kami mendesak untuk segera menghentikannya. Dalam kaitan dengan itu, mahasiswa dan pemuda harus menjadi barisan terdepan dalam menjaga persatuan, perdamaian dan kerukunan masyarakat dan bangsa berdasarkan Pancasila.
5. Bila hal tersebut di atas tidak dilakukan segera, maka keruntuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila sudah di depan mata dan negara kebangsaan Indonesia sebagai hasil konsensus bersama para pendiri bangsa tinggal menjadi sejarah.
Jakarta, 30 Mei 2017
Pengurus Pusat GMKI
Sahat M. P Sinurat/Ketua Umum
Alan C. Singkali/Sekretaris Umum
Dewan Pimpinan Pusat GAMKI
Michael Wattimena/Ketua Umum
Putu B. Timothy/Sekretaris Umum
Home » Archive for May 2017
VERONICA TAN MENANGIS SAAT BACAKAN SURAT PENCABUTAN BANDING AHOK
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Veronica Tan tak sanggup menahan haru ketika membacakan mencabut banding atas hukuman penjara dua tahun atas kasus penistaan agama di tengah seruan berbagai lembaga, Ormas berbagai lembaga lintas agama, perkumpulan di masyarakat Indonesia, berbagai unjuk rasa, aksi 1000 lilin di Indonesia, manca negara dan badan HAM PBB untuk membebaskan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Berita terkait PGLII DESAK PENGADILAN BEBASKAN AHOK DARI SEGALA TUDUHAN
Putusan pencabutan banding itu dilakukan oleh Ahok dan pihak keluarga setelah tim kuasa hukum menyerahkan memori banding di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, kata kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudirta.
Alasan di balik pencabutan ini dibacakan oleh Veronica Tan dengan menangis, Selasa (23/05).
Batalkan banding untuk hindari 'benturan,' Ahok minta unjuk rasa dihentikan. Langkah ini diambil di tengah desakan Badan HAM PBB Asia yang "mendorong Indonesia untuk segera mempercepat pembebasan terhadap mantan gubernur Jakarta (Ahok)."
Melalui akun Twitternya, badan PBB ini menulis, "Para pakar PBB mendorong #Indonesia untuk meninjau dan membatalkan kriminalisasi atas penistaannya... Para pakar PBB mengatakan bahwa hukum penistaan tidak memiliki tempat di negara toleran seperti Indonesia."
"Kasus penistaan dan hukuman penjara #Ahok merusak hak kebebasan beragama atau berkeyakinan dan hak kebebasan berpendapat," tulis badan PBB ini.
Desakan PBB dan organisasi HAM
"Setelah dipikirkan, dipertimbangkan dari berbagai masukan, sikap yang paling baik saat ini adalah mencabut banding. Kalau itu putusan Pak Ahok, keluarga setuju, ya kami setuju, dan proses pencabutan dilakukan," kata Sudirta.
Selain PBB, sejumlah organisasi HAM, termasuk Amnesty International juga menyerukan pembebasan Ahok "segera dan tanpa syarat".
Parlemen Belanda juga menyerukan pembebasan Ahok dalam debat bersama Menteri Luar Negeri Bert Koenders Rabu (10/05) lalu.
Komentar Goenawan Mohamad yang menjadi viral dimedia sosial.
Berita terkait PGLII DESAK PENGADILAN BEBASKAN AHOK DARI SEGALA TUDUHAN
Putusan pencabutan banding itu dilakukan oleh Ahok dan pihak keluarga setelah tim kuasa hukum menyerahkan memori banding di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, kata kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudirta.
Alasan di balik pencabutan ini dibacakan oleh Veronica Tan dengan menangis, Selasa (23/05).
Batalkan banding untuk hindari 'benturan,' Ahok minta unjuk rasa dihentikan. Langkah ini diambil di tengah desakan Badan HAM PBB Asia yang "mendorong Indonesia untuk segera mempercepat pembebasan terhadap mantan gubernur Jakarta (Ahok)."
Melalui akun Twitternya, badan PBB ini menulis, "Para pakar PBB mendorong #Indonesia untuk meninjau dan membatalkan kriminalisasi atas penistaannya... Para pakar PBB mengatakan bahwa hukum penistaan tidak memiliki tempat di negara toleran seperti Indonesia."
"Kasus penistaan dan hukuman penjara #Ahok merusak hak kebebasan beragama atau berkeyakinan dan hak kebebasan berpendapat," tulis badan PBB ini.
Desakan PBB dan organisasi HAM
"Setelah dipikirkan, dipertimbangkan dari berbagai masukan, sikap yang paling baik saat ini adalah mencabut banding. Kalau itu putusan Pak Ahok, keluarga setuju, ya kami setuju, dan proses pencabutan dilakukan," kata Sudirta.
Selain PBB, sejumlah organisasi HAM, termasuk Amnesty International juga menyerukan pembebasan Ahok "segera dan tanpa syarat".
Parlemen Belanda juga menyerukan pembebasan Ahok dalam debat bersama Menteri Luar Negeri Bert Koenders Rabu (10/05) lalu.
Komentar Goenawan Mohamad yang menjadi viral dimedia sosial.
Related Posts:
DEKLARASI INDONESIA BERSIH DARI NARKOBA DAN BERSIH DARI KORUPSI
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - DEKLARASI INDONESIA BERSIH DARI NARKOBA{BERSINAR} DAN BERSIH DARI KORUPSI {BERDASI} disosialisasikan pada khalayak ramai di area Car Free Day Sudirman pada Minggu pagi 21 Mei 2017.
Jefri Tambayong menyatakan Perang terhadap Narkoba, Korupsi dan Terorisme dan di jadikan tagline oleh Garda mencegah dan Mengobati {GMDM}dalam deklrasi Indonesia Bersih Narkoba {BERSINAR} dan Bersih Dari Korupsi {BERDASI}. Jefri Tambayong menargetkan sampai bulan Agustus 2017 sudah terkumpul tanda tangan 1{satu} juta orang menolak narkoba.
Jefri Tambayong Ketum GMDN mengungkapkan ketiga hal tersebut{Narkotika, Korupsi, Teroris} adalah musuh bersama yang harus diperangi. Deklarasi Indonesia Narkoba dan Bersih Korupsi
terselenggara atas kerjasama Garda mencegah dan Mengobati {GMDM}, Yayasan Pelangi Kasih Bangsa, Nawacita, KPK, BNN, Kementrian Sosial RI, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, KKK {Kerukun Keluarga Kawanua}, PGN {Patriot Garuda Nusantara} dan lembaga lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai kepedulian anak bangsa atas meningkatnya penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba serta Maraknya Korupsi dikalangan Pejabat Negara. Kegiatan ini dilaksanakan untuk:
1. Desakan dan Dukunga terhadap pemerintah khususnya instansi terkaiti Polri, BNN serta Kejaksaan untuk jangan ragu dan takut dalam meninda tegas segala pelanggaran hukum terkait kejahatan narkoba {penyalahgunaan, peredaran gelap narkoba, pabrik/produksi rumahan narkoba, termasuk tindak tegas oknum-oknum dari instansi terkait atau yang peterlibat secara langsung maupun tidak langsung didalamnya} diseluruh Indonesia.
2. Mendorong masyarakat untuk Melawan dan Melaporkan Tindakan Kejahatan Narkoba dan Tindak Kejahatan Korupsi di Indonesia.
3. Mendukung Pemerintah dan instansi terkait baik pemerintah maupun non pemerintah dalam upaya pencegahan, penanggulangan narkoba dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pesan positif kepada masyarakat bahwasanya pemerintah serius menangani permasalahan tersebut serta diharapkan peran serta masyarakat untuk dapat bergerak bersama dalam kepedulian dan turut memiliki rasa tanggung jawab atas upaya pencegahan dan penanggulangan hal tersebut diatas.
Vidio terkait
Jefri Tambayong menyatakan Perang terhadap Narkoba, Korupsi dan Terorisme dan di jadikan tagline oleh Garda mencegah dan Mengobati {GMDM}dalam deklrasi Indonesia Bersih Narkoba {BERSINAR} dan Bersih Dari Korupsi {BERDASI}. Jefri Tambayong menargetkan sampai bulan Agustus 2017 sudah terkumpul tanda tangan 1{satu} juta orang menolak narkoba.
Jefri Tambayong Ketum GMDN mengungkapkan ketiga hal tersebut{Narkotika, Korupsi, Teroris} adalah musuh bersama yang harus diperangi. Deklarasi Indonesia Narkoba dan Bersih Korupsi
terselenggara atas kerjasama Garda mencegah dan Mengobati {GMDM}, Yayasan Pelangi Kasih Bangsa, Nawacita, KPK, BNN, Kementrian Sosial RI, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, KKK {Kerukun Keluarga Kawanua}, PGN {Patriot Garuda Nusantara} dan lembaga lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai kepedulian anak bangsa atas meningkatnya penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba serta Maraknya Korupsi dikalangan Pejabat Negara. Kegiatan ini dilaksanakan untuk:
1. Desakan dan Dukunga terhadap pemerintah khususnya instansi terkaiti Polri, BNN serta Kejaksaan untuk jangan ragu dan takut dalam meninda tegas segala pelanggaran hukum terkait kejahatan narkoba {penyalahgunaan, peredaran gelap narkoba, pabrik/produksi rumahan narkoba, termasuk tindak tegas oknum-oknum dari instansi terkait atau yang peterlibat secara langsung maupun tidak langsung didalamnya} diseluruh Indonesia.
2. Mendorong masyarakat untuk Melawan dan Melaporkan Tindakan Kejahatan Narkoba dan Tindak Kejahatan Korupsi di Indonesia.
3. Mendukung Pemerintah dan instansi terkait baik pemerintah maupun non pemerintah dalam upaya pencegahan, penanggulangan narkoba dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pesan positif kepada masyarakat bahwasanya pemerintah serius menangani permasalahan tersebut serta diharapkan peran serta masyarakat untuk dapat bergerak bersama dalam kepedulian dan turut memiliki rasa tanggung jawab atas upaya pencegahan dan penanggulangan hal tersebut diatas.
Vidio terkait
Related Posts:
PULUHAN SIMPUL RELAWAN PRO AHOK DAN JOKOWI BERGABUNG KE GUS NURIL
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Puluhan ormas dan komunitas relawan pendukung Ahok dan Jokowi berkumpul dan bersatu di pesantren
segala bangsa Abdurahman Wahid milik Gus Nuril Senin (5/05/2017)
di Sedong Rawamangun Jakarta Timur. Dalam pertemuan
tersebut Gus Nuril mengkritisi para
relawan Ahok yang unjuk rasa didepan Pengadilan Tinggi Jakarta di Jalan Letjen
Suprapto Cempaka Putih “Unjuk rasa itu harus mengikuti aturan sesuai hukum yang
berlaku, jangan konyol mengikuti emosi harus ada yang mengkomando, jangan semuanya
jadi komandan dilapangan, apabila waktunya mundur ya mundur” tuturnya.
“Untuk itu kita harus bersatu, melawan jangan diam saja, galang kekuatan sebanyak mungkin, agar mereka
tau banyak masyarakat Indonesia yang menolak mereka” tutur Gus Nuril. Gus Nuril
dengan Ormas Patriot Garuda Nusantara akan mengadakan aksi damai mengawal Istana pada 20 Mei
2017.
Tonton Vidionya
Gus Nuril melanjutkan “demikian juga dengan yang demo di Mako Brimob minta Ahok dibebaskan,
pembebasan itu wewenang Pengadilan bukan Polisi, Polisi itu mengamankan kok
malah didemo, itu konyol” kata Gus Nuril. Gus Nuril siap menjadi komandan
dilapangan asal nurut jangan semaunya sendiri” tutur Gus Nuril.
Gus Nuril dalam saresehan tersebut mengumpulkan simpul simpul relawan pendukung
Ahok maupun pendukung Jokowi pada awal
pencalonan Presiden Jokowi, Gus Nuril melanjutkan “Kekalahan Ahok di Pilkada
DKI merupakan jalan untuk menghancurkan
Pemerintahan Jokowi, isu SARA
yang dipakai dimasa Pilkada berdampak luas pada keutuhan NKRI, liat saja
wilayah di Indonesia Timur yang mulai memanas, itu tujuan lawan Jokowi membuat
masyarakat marah, menuntut Kemerdekaan, kelompok radikal itu mereka beruntung
apabila Indonesia pecah, Amerika beruntung karena yang namanya Indonesia hanya
ada pulau Jawa dan Sumatra saja, adu domba agama dan etnis sudah lama dilakukan
penjajah, saat ini kaum khilafah berkali kali mendeklarasikan anti Pancasila,
artinya ingin menganti idiologi
Pancasila dengan khilafah” tegas Gus Nuril.
Tonton Vidionya
Related Posts:
PGLII DUKUNG PEMBUBARAN HTI DAN FPI
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Harapan masyarakat situasi politik di
Jakarta pasca Pilkada DKI Jakarta akan mulai pulih dan normal belum juga terwujud
ada yang terlalu menikmati kegaduhan politik yang bernuansa SARA (Suku, Agama,
Ras, Antar golongan}, mereka yang memukul gendang bertalu talu berjilid jilid
dengan membawa banyak massa seolah tidak mau berhenti terlebih setelah
kekalahan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta, kelompok tersebut
mendapat angin segar dan darah segar untuk mencapai target kedua yaitu Presiden
Jokowi dan Negara Khilafah Indoneisa itu rumor politiknya, serta rumor yang tidak kalah hebohnya ketidak harmonisan RI 1 dan RI 2.
Mencermati dan prihatin atas kondisi bangsa saat ini
Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) sebagai
salah satu organisasi kegerejaan terbesar di Indonesia, menyampaikan pernyataan
sikap mengundang media kristiani untuk melakukan dialog, dan juga menyampaikan
pernyataan sikap secara nasional. Pertemuan yang langsung dipimpin oleh Pdt.
Dr. Ronny Mandang, M.Th. serta Sekretaris Umum Pdt. Dr. Freddy Soenyoto, M.Th,
turut hadir Ketua Majelis Pertimbangan PGLII Pdt. Dr. Nus Reimas. Acara
berlangsung pada Kamis {18/05} bertempat dikawasan perkantoran ITC Permata
Hijau Jakarta Selatan.
Dalam kata pembuka acara Pdt. Ronny Mandang
menjelaskan bahwa dua perrnayataan yang dikeluarkan PGLII yaitu mendukung
pembubaran HTI, FPI dan Bebaskan Ir. Basuki Tjahaja Purnama MM Dari segala
tuduhan. pernyataan sikap tersebut dibuat tidak serta merta begitu saja, tetapi
melewati proses yang tidak sederhana. Pimpinan nasional PGLII selain melakukan
kajian secara internal, juga melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh, seperti
Kapolri Jend (Pol) Tito Karnavian, dan tokoh-tokoh keagamaan lainnya. Pertemuan
dengan sejumlah tokoh tersebut semakin membuat pimpinan nasional PGLII prihatin
terhadap kekinian kondisi bangsa, sehingga dikeluarkannya dua pernyataan sikap
dalam waktu yang relatif berdekatan.
Kedua pernyataan sikap dibacakan oleh Sekum PGLII
Pendeta Freddy, isi kedua pernyataan tersebut sebagai berikut :
Pernyataan
sikap pertama yang sudah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo, merespon
sikap politik pemerintah (Menkopolhukam Wiranto) yang telah menyatakan
pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pernyataan sikap sebagai
berikut :
- Mendukung penuh pemerintah untuk membubarkan organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) dan ormas2 lainnya yang kegiatan-kegiatannya berindikasi bertujuan menggantikan Pancasila dengan Ideologi lainnya.
- Mendesak pemerintah untuk membubarkan ormas Front Pembela Islam (FPI) yang nyata –nyata telah menunjukan sikap yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
- Mendukung penuh langkah-langkah POLRI dalam menindak pelaku makar, terorisme, serta perbuatan-perbuatan yang bersifat menghasut, memftnah serta menimbulkan kebencian SARA yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa serta meniadakan kebhinekaan bangsa.
- Mendukung pemerintah dan seluruh elemen dan golongan masyarakat yang telah melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan NKRI, Kebhinekaan, Pancasila dan UUD 1945.
- Menyerukan kepada seluruh umat kristiani untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus Kristus dan menghindari segala upaya-upaya yg menghendaki adanya perpecahan bangsa, melainkan tetap setia kepada NKRI.
Demikian
pernyataan sikap pimpinan nasional PGLII yang ditandatangani Ketua Umum Pdt.
DR. Ronny Mandang, M.Th dan Pdt. Freddy Soenyoto, M.Th. Sekretaris Umum.
Berita
terkait baca disini PGLII MINTA PENGADILAN TINGGI JAKARTA BEBASKAN AHOK DARI SEGALA TUNTUTAN
VIDIO TERKAIT
Related Posts:
AKSI DAMAI 1000 LILIN UNTUK AHOK
KAIROSPOS.COM, JAKARTA- Rabu malam (10/05/2017) Ribuan masyarakat berdatangan ke Tugu Proklamasi Menteng Jakarta Pusat. Jalan disekitar Tugu Proklamasi, Megaria sampai ke Jalan Salemba Raya macet total karena dampat berkumpulnya ribuan masyarakat di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, massa mulai berdatangan dari mulai pukul 5 sore hingga pukul 22.00 malam.
Sebagian besar massa mengenakan baju warna hitam untuk menyatakan rasa simpatinya pada Ahok dan berkabung atas vonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menghukum Ahok bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara. Putusan ini dinilai masyarakat aneh dan kaget karena lebih tinggi dari tuntutan Jaksa, dan Hakim langsung memerintahkan untuk memasukkan Ahok kedalam tahanan Cipinang.
Aksi ini adalah aksi damai dan doa seperti yang disampaikan Taufik Bassari dari Nasdem mengatakan "Kita harus melawan orang yang menebar kebencian dengan cinta" lihat vidionya disini Berkabung dengan penegakan hukum di Indonesia. Taufik Bassari menyatakan rasa berkabungnya yang dalam karena penegakan hukum di Indonesia semakin carut marut. “Ahok jadi korban hukum dari persfektif dari sudut mana memandang. Beberapa bulan ini kebencian dan intimidasi disebarkan. Mari kebencian dilawan dengan cinta. Kita ada di sini karena cintaa,” tutur Taupik Basari yang disambut teriakan gegap gempita massa bebaskan Ahok
Demikian juga orasinya Gus Nuril bahwa acara ini adalah malam doa untuk Ahok dan Masyarakat DKI Jakarta. Dengan gaya khasnya yang ceplas ceplus lucu dan langsung menohok kelompok radikal yang mengakibatkan rasa kebhinekaan terkoyak dan saling curiga.
Dalam aksi di adakan pengumpulan KTP guna untuk keadilan dan para relawan dianjurkan untuk meramaikan tanda pagar #JusticeForAhok dan #IndonesiaBerkabung di berbagai media sosial, sebagai protes atas “matinya keadilan” terkait kasus tersebut.
Hadir pula Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Menurut , dalam aksi 1000 lilin ini juga para relawan akan menyalahkan lilin sebagai bentuk dukungan kepada Ahok.
“Di sini kita akan menyalahkan lilin dalam kegelapan cahaya, bahwa Pak Ahok tidak sendiri, bahwa banyak orang yang mendukungnya,” ujar Grace.
Nana Riwayatie, kakak angkat dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, mengucapkan terima kasih kepada para pendukung Ahok.
“Saudara-saudaraku sekalian, saya atas nama keluarga menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan doa,” ujar Nana saat orasi dalam acara Malam Solidaritas Matinya Keadilan, di Tugu Proklamasi,Jakarta pusat. Nana menuturkan bahwa kebaikan dari para pendukung Ahok hanya bisa dibalas Tuhan.
“Salam hangat dari Pak Basuki dan Ahok baik-baik di dalam jeruji. Tadi pagi saya ke sana, beliau berpesan, walaupun raganya ada di dalam (jeruji), jiwa semangatnya ada di sini,” ujar Nana.
Timothy Albert Martinus dari Younger Chrystian Community dan ISRA (Indonesia Sejahtera) dalam orasinya mengajak semua masyarakat yang selama ini diam harus bergerak "Kita tidak boleh diam saja, semakin kita diam kelompok intoleran terus menekan kita ini saatnya kita bangkit, bebaskan Ahok dan tangkap Habib Rizieg" teriaknya diikuti ribuaan massa yang berteriak bebaskan Ahok sekarang juga dan tangkap Habib Rizieg. lihat vidionya Bebaskan AHOK dan Tangkap Habib Rizieq.
Sebagian besar massa mengenakan baju warna hitam untuk menyatakan rasa simpatinya pada Ahok dan berkabung atas vonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menghukum Ahok bersalah dengan hukuman 2 tahun penjara. Putusan ini dinilai masyarakat aneh dan kaget karena lebih tinggi dari tuntutan Jaksa, dan Hakim langsung memerintahkan untuk memasukkan Ahok kedalam tahanan Cipinang.
Aksi ini adalah aksi damai dan doa seperti yang disampaikan Taufik Bassari dari Nasdem mengatakan "Kita harus melawan orang yang menebar kebencian dengan cinta" lihat vidionya disini Berkabung dengan penegakan hukum di Indonesia. Taufik Bassari menyatakan rasa berkabungnya yang dalam karena penegakan hukum di Indonesia semakin carut marut. “Ahok jadi korban hukum dari persfektif dari sudut mana memandang. Beberapa bulan ini kebencian dan intimidasi disebarkan. Mari kebencian dilawan dengan cinta. Kita ada di sini karena cintaa,” tutur Taupik Basari yang disambut teriakan gegap gempita massa bebaskan Ahok
Demikian juga orasinya Gus Nuril bahwa acara ini adalah malam doa untuk Ahok dan Masyarakat DKI Jakarta. Dengan gaya khasnya yang ceplas ceplus lucu dan langsung menohok kelompok radikal yang mengakibatkan rasa kebhinekaan terkoyak dan saling curiga.
Dalam aksi di adakan pengumpulan KTP guna untuk keadilan dan para relawan dianjurkan untuk meramaikan tanda pagar #JusticeForAhok dan #IndonesiaBerkabung di berbagai media sosial, sebagai protes atas “matinya keadilan” terkait kasus tersebut.
Hadir pula Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Menurut , dalam aksi 1000 lilin ini juga para relawan akan menyalahkan lilin sebagai bentuk dukungan kepada Ahok.
“Di sini kita akan menyalahkan lilin dalam kegelapan cahaya, bahwa Pak Ahok tidak sendiri, bahwa banyak orang yang mendukungnya,” ujar Grace.
Nana Riwayatie, kakak angkat dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, mengucapkan terima kasih kepada para pendukung Ahok.
“Saudara-saudaraku sekalian, saya atas nama keluarga menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan doa,” ujar Nana saat orasi dalam acara Malam Solidaritas Matinya Keadilan, di Tugu Proklamasi,Jakarta pusat. Nana menuturkan bahwa kebaikan dari para pendukung Ahok hanya bisa dibalas Tuhan.
“Salam hangat dari Pak Basuki dan Ahok baik-baik di dalam jeruji. Tadi pagi saya ke sana, beliau berpesan, walaupun raganya ada di dalam (jeruji), jiwa semangatnya ada di sini,” ujar Nana.
Timothy Albert Martinus dari Younger Chrystian Community dan ISRA (Indonesia Sejahtera) dalam orasinya mengajak semua masyarakat yang selama ini diam harus bergerak "Kita tidak boleh diam saja, semakin kita diam kelompok intoleran terus menekan kita ini saatnya kita bangkit, bebaskan Ahok dan tangkap Habib Rizieg" teriaknya diikuti ribuaan massa yang berteriak bebaskan Ahok sekarang juga dan tangkap Habib Rizieg. lihat vidionya Bebaskan AHOK dan Tangkap Habib Rizieq.
Related Posts:
PERAN AKTIF MASYARAKAT UNTUK MENCEGAH KELOMPOK INTOLERAN
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Kegiatan kelompok kelompok tertentu yang dilakukan sebagian
banyak orang, memang mengundang banyak perhatian pasalnya,
kelompok-kelompok ini sudah mulai melakukan kegiatan kegiatan anti NKRI
yang cukup meresahkan bagi tatanan sosial di Indonesia.
Tidak ada larangan bagi setiap anggota kelompok untuk melakukan aspirasinya. Namun yang paling di memprihatikan adalah ketika kelompok tersebut semakin tak terkendali dan sudah sampai ke tahap yang akan mengancam kerukunan dan persatuan bangsa. Perlu nya kepedulian dari setiap elemen masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan yang mengarah anti NKRI, terlebih apabila kelompok tersebut mendoktrinasi anak kecil untuk menjunjung tinggi Radikalisme.
“Massa atau publik juga ikut mengawasi memberikan informasi kepada Kepolisian, TNI, Serta Intelejen mengenai suatu peristiwa dan ini menjadi efektif untuk mencegah kegiatan-kegiatan ini.” Ungkap Thony Ermando. Hal senada diungkapkan pula oleh Ibnu Kadarmanto (Purnawirawan TNI bintang satu), " apabila kelompok ini terbukti merongrong ideologi negara ya harus ditumpas" ungkapnya.
"Banyak Negara yang mengalami perpecahan akibat perselisihan tak terkendali antarwarga Negeri sendiri , seperti Afganistan, Irak, Libya dan Suriah. Ekstresmisme dengan kekerasan verbal kemudian berkembang menjadi kekerasan fisik. Dalam penyelesaian masalah kelompok intoleran seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif memantau kegiatan kegiatan yang memicu sikap Intoleran, serta mendukung pemerintah untuk memperdalam pelajaran Pancasila di ranah pendidikan" tegas Ibnu Kadarmanto.
Dr. Badikenita Putri Sitepu Waketum DPP PIKI juga menambahkan bahwa semua hal yang menggangu eksistensi negara ini harus di bubarkan, karna Indonesia itu ideologinya Pancasila kondisi negara kita saat ini sudah mencapai tahap Waspada Nasional ibarat penyakit sudah mencapai stadium 4 (empat) ungkapnya.
Diskusi melelaui siararan langsung ini disiarkan langsung melalui program Obsesi radio RPK 96.3 FM dan PEWARNA (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia).
Penulis : Chrisna Waty
Tidak ada larangan bagi setiap anggota kelompok untuk melakukan aspirasinya. Namun yang paling di memprihatikan adalah ketika kelompok tersebut semakin tak terkendali dan sudah sampai ke tahap yang akan mengancam kerukunan dan persatuan bangsa. Perlu nya kepedulian dari setiap elemen masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan yang mengarah anti NKRI, terlebih apabila kelompok tersebut mendoktrinasi anak kecil untuk menjunjung tinggi Radikalisme.
“Massa atau publik juga ikut mengawasi memberikan informasi kepada Kepolisian, TNI, Serta Intelejen mengenai suatu peristiwa dan ini menjadi efektif untuk mencegah kegiatan-kegiatan ini.” Ungkap Thony Ermando. Hal senada diungkapkan pula oleh Ibnu Kadarmanto (Purnawirawan TNI bintang satu), " apabila kelompok ini terbukti merongrong ideologi negara ya harus ditumpas" ungkapnya.
"Banyak Negara yang mengalami perpecahan akibat perselisihan tak terkendali antarwarga Negeri sendiri , seperti Afganistan, Irak, Libya dan Suriah. Ekstresmisme dengan kekerasan verbal kemudian berkembang menjadi kekerasan fisik. Dalam penyelesaian masalah kelompok intoleran seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif memantau kegiatan kegiatan yang memicu sikap Intoleran, serta mendukung pemerintah untuk memperdalam pelajaran Pancasila di ranah pendidikan" tegas Ibnu Kadarmanto.
Dr. Badikenita Putri Sitepu Waketum DPP PIKI juga menambahkan bahwa semua hal yang menggangu eksistensi negara ini harus di bubarkan, karna Indonesia itu ideologinya Pancasila kondisi negara kita saat ini sudah mencapai tahap Waspada Nasional ibarat penyakit sudah mencapai stadium 4 (empat) ungkapnya.
Diskusi melelaui siararan langsung ini disiarkan langsung melalui program Obsesi radio RPK 96.3 FM dan PEWARNA (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia).
Penulis : Chrisna Waty
Related Posts:
SANDI SITUNGKIR : PIKI HARUS AKTIF KAMPANYEKAN KEBHINEKAAN
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Dalam acara Pelantikan DPD PIKI DKI Jakarta, Jumat (5/05/2017) yang berlangsung di Hotel Beoutique Blok M Jakarta Selatan, Sandi Situngkir SH Sekretaris DPD DKI Jakarta, mengatakan idealnya Persatuan Intelejensia Kristen hanya memproduksi kajian saja dalam bentuk seminar, karena PIKI bukanlah Ormas yang menekankan jumlah massa, PIKI harus banyak menghasilkan produk produk kajian yang bermanfaat bagi masyarakat tutur sandi pada wajahnusantaraku.com.PIKI harus mampu mengajak Gereja berpartisipasi aktif dalam kegiatan kegiatan yang diselenggarakan PIKI. Dalam upaya merekatkan Kebhinekaan DPD PIKI DKI Jakarta harus aktif mengkampanyekan Kebhinekaan yang mulai terkoyak akibat isu SARA yang marak dipergunakan pada Pemilukada DKI Jakarta yang baru selesai beberapa waktu yang lalu, kampanye harus intensif diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat lintas gereja dan masyarakat lintas agama tutur Sandi.
Hal senada diungkapkan juga oleh Ketua DPD PIKI DKI Jakarta Ivanhoe Semen, SH. Maraknya politik identitas, penggunakan kampanye yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan). masyarakat harus memiliki sikap melihat upaya politik identitas tersebut, bukan sebaliknya diam membiarkan politik SARA yang semakin merajalela masuk dalam kehidupan masyarakat ungkap Ivanhoe dalam kata sambutan tertulisnya.
Dr. Badikenita Putri Sitepu Waketum DPP PIKI dalam wawancara khusus dengan WAJAHNUSANTARAKU.COM dan KAIROSPOS.COM mengatakan : PIKI hadir untuk memberikan pemikiran yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang pluralisme. Intelegensia yang berarti memiliki pemikiran, perasaan dan juga keimanan sehingga memampukan diri dan berintegritas dan berwawasan luas. PIKI menjadi mitra strategis Pemerintah dalam kehidupan kebhinekaan tunggal ika di Indonesia Kondisi saat ini dimana kita bisa dikatakan dalam kondisi Waspada Nasional terhadap pengaruh asing yang masuk ke Indonesia dengan adanya globalisasi baik dalam bidang ekonomi, politik dan ideologi. Untuk itu semua elemen bangsa harus secara serius melihat kondisi ini agar kita sebagai bangsa tidak terpecah hanya karena adanya berbagai kepentingan pihak pihak yang akan selalu menginginkan kekuasaan dan pengakuan. Untuk itu PIKI terutama PIKI DKI yg baru dilantik bisa mengambil peran dalam melakukan penguatan ideologi Pancasila untuk para integensia Kristen. Demikian masukan, pendapat dan harapan Putri Sitepu pada para pengurus DPD PIKI DKI Jakarta periode 2017-2022.
Dalam acara tersebut dilantik pula Para Ketua, Sekretaris, Bendahara dari DPC Jakarta Utara, DPC Jakarta Timur, DPC Jakarta Pusat, DPC Jakarta Barat dan DPC Jakarta Selatan.
Hal senada diungkapkan juga oleh Ketua DPD PIKI DKI Jakarta Ivanhoe Semen, SH. Maraknya politik identitas, penggunakan kampanye yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan). masyarakat harus memiliki sikap melihat upaya politik identitas tersebut, bukan sebaliknya diam membiarkan politik SARA yang semakin merajalela masuk dalam kehidupan masyarakat ungkap Ivanhoe dalam kata sambutan tertulisnya.
Dr. Badikenita Putri Sitepu Waketum DPP PIKI dalam wawancara khusus dengan WAJAHNUSANTARAKU.COM dan KAIROSPOS.COM mengatakan : PIKI hadir untuk memberikan pemikiran yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang pluralisme. Intelegensia yang berarti memiliki pemikiran, perasaan dan juga keimanan sehingga memampukan diri dan berintegritas dan berwawasan luas. PIKI menjadi mitra strategis Pemerintah dalam kehidupan kebhinekaan tunggal ika di Indonesia Kondisi saat ini dimana kita bisa dikatakan dalam kondisi Waspada Nasional terhadap pengaruh asing yang masuk ke Indonesia dengan adanya globalisasi baik dalam bidang ekonomi, politik dan ideologi. Untuk itu semua elemen bangsa harus secara serius melihat kondisi ini agar kita sebagai bangsa tidak terpecah hanya karena adanya berbagai kepentingan pihak pihak yang akan selalu menginginkan kekuasaan dan pengakuan. Untuk itu PIKI terutama PIKI DKI yg baru dilantik bisa mengambil peran dalam melakukan penguatan ideologi Pancasila untuk para integensia Kristen. Demikian masukan, pendapat dan harapan Putri Sitepu pada para pengurus DPD PIKI DKI Jakarta periode 2017-2022.
Dalam acara tersebut dilantik pula Para Ketua, Sekretaris, Bendahara dari DPC Jakarta Utara, DPC Jakarta Timur, DPC Jakarta Pusat, DPC Jakarta Barat dan DPC Jakarta Selatan.
Related Posts:
RIP BARTJE D"LLOYD
Satu-satunya personel band D'Lloyd yang tersisa itu menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit kawasan Sentul, Bogor. Titi van Houten menuturkan"Pagi pagi dia minta kunci mobil pada saya ingin ke Sentul, tapi entah kenapa saya menyembunyikan kunci tersebut di dalam saku saya, Barce bertanya dimana kunci mobil saya jawab tidak tau cari saja jawab saya, kemudian Barce mendesak karena rumah tsb sudah lama tidak dikunjungi siapa tau listriknya belum dibayar nanti diputus lagi kata Barce akhirnya saya berikan kunci mobil" tutur Titi istri barce van Houten.
Titik melanjutnya sebelum sampai di rumah Sentul dia membeli makanan dulu di Solaria, sesampainya di rumah di meletakkan makanan langsung masuk kamar tiduran sebentar tidak berapa lama Barce memanggil pembantu rumah tangga, pembantu kaget melihat kondisi Barce kesakitan
pembantu sempat memeluk barce sebelum memanggil ketua RW dan membawanya ke RS terdekat, menurut keterangan dari Titi yang diperoleh dari dokter jaga Barce sudah meninggal sebelum tiba di Rumah Sakit.
Sebelumnya kondisi Barce sehat saja saja seharusnya hari Minggu{7/05/2017} beliau tampil di Ambon ada acara tutur rekan rekan beliau yang melayat. Sebagai pendiri band legendaris D'Lloyd, Bartje memberikan kontribusi bagi perkembangan musik Tanah Air. Band D'Lloyd merupakan band yang ternama di era 1970-an. Ia membentuk D' Lloyd bersama Syam, Cairul, Totok, Budi dan Andre.
Rudi Rampengan pencipta dan komposer lagu era 70 sd 80an yang pernah tinggal bersama Barce Van Houten di kawasan Manggarai menuturkan Barce adalah sosok orang Indonesia Timur yang berwatak Jawa orangnya kalem, tutur bahasanya lembut, tidak pernah marah. Barce juga seorang musisi yang dingin mengelola uang dari muda hingga akhir hayatnya dia bisa bertahan tetep eksis dan sejahtera kondisi ekonominya. kata Rudi Rampengan.
Sejumlah lagu diciptakan Bartje Van Houten dan menjadi hits di eranya, seperti Hidup di Bui, Apa Salah dan Dosaku dan beberapa lagu lainnya. Selamat jalan Bartje Van Houten.
Selamat Jalan dan tidur dalam damai Barce....
Related Posts:
Peluncuran Buku European Union 2015: the State of Emergency
KAIROSPOS.COM, Jakarta - Kualitas produk ekspor Indonesia yang memenuhi standar Uni Eropa (UE) merupakan kunci sukses Indonesia untuk mampu menembus Pasar Eropa, demikian sambutan tertulis Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Baktinendra Prawiro pada peluncuran buku European Union 2015: the State of Emergency di Jakarta (1/5).
Sebelumnya Direktur Centre for European Union Studies (CEUS) Partogi Samosir selaku editor dari buku tersebut menyatakan, di dalam UE selalu ada ketegangan diantara negara-negara anggota yang merindukan terbentuknya sebuah “persatuan yang lebih erat” melalui “integrasi yang lebih dalam”, dengan negara-negara anggota yang lebih memilih UE sebagai organisasi kerjasama antarpemerintah yang lebih mampu mengamankan kedaulatan nasional negara anggotanya masing-masing. Akibatnya, beberapa negara UE “memilih keluar” dari aspek-aspek tertentu dalam integrasi.
Dalam acara Peluncuran Buku yang dihadiri oleh puluhan diplomat dan pemerhati Eropa tersebut, pejabat Kementerian Luar Negeri, Rheinhard Sinaga menyatakan, doktrin kebijakan luar negeri UE yang tertuang dalam dokumen Strategi Global Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan UE (EUGS) membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memaksimalkan kemitraan strategisnya dengan UE.
UE diharapkan dapat mengefektifkan program peningkatan kapasitas kepada sektor swasta Indonesia sehingga produk Indonesia dapat mencapai standar UE, ujar Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional USNI Zeldy Ramadhan yang menyampaikan pesan dan harapan mahasiswa Indonesia kepada pemerintah serta masyarakat Uni Eropa.
Sumber : Partogi Samosir
Related Posts:
Halau Kelompok Radikal, Pimpinan PTKIN Deklarasikan Piagam Aceh
KAIROSPOS.COM, BANDA ACEH - Lima puluh lima pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia bersepakat menolak segala bentuk paham intoleran, radikalisme, dan terorisme yang membahayakan Pancasila dan keutuhan NKRI.
Kesepakatan ini tertuang dalam Deklarasi Aceh yang dibacakan Ketua Forum Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Dede Rosyada. Pembacaan deklarasi dilakukan pada pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII 2017 di UIN Ar Raniri Aceh, Rabu 26/04 di Banda Aceh.
Dede Rosyada atas nama Pimpinan PTKIN mengatakan, kalangan PTKIN khawatir melihat perkembangan terakhir terkait maraknya kelompok-kelompok yang kurang menghormati kebhinekaan, anti Pancasila dan anti NKRI.
"Pimpinan PTKIN berjanji untuk melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, intoleran, radikal dalam keberagamaan, serta terorisme di seluruh PTKIN," lanjut Dede.
Adapun bunyi naskah Deklarasi Aceh selengkapnya adalah sebagai berikut:
Kami forum Pimpinan PTKIN dengan ini menyatakan:
1. Bertekad bulat menjadikan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
2. Menanamkan jiwa dan sikap kepahlawanan, cinta tanah air dan bela negara kepada setiap mahasiswa dan anak bangsa, guna menjaga keutuhan dan kelestarian NKRI.
3. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, Islam inklusif, moderat, menghargai kemajemukan dan realitas budaya dan bangsa.
4. Melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, intoleran, radikal dalam keberagamaan, serta terorisme di seluruh PTKIN.
5. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dalam seluruh penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan cinta tanah air.
Deklarasi Aceh dibacakan di hadapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, 3.500 peserta PIONIR VIII 2017, serta ratusan masyarakat yang hadir.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Nizar Ali mengatakan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus diaktualkan kembali kepada generasi muda.
Deklarasi Aceh menurut Direktur yang juga Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini sangat penting. Selain bentuk keprihatinan, penegasan ini sekaligus menjadi komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang melemahkan sendi-sendi nasionalisme.
"Islam rahmatan lilalamin telah menjaga harmonisasi masyarakat Indonesia. Islam tampil dengan wajahnya yang ramah bukan marah, menjadi nilai sekaligus penuntun bagaimana menjadi warga bangsa yang baik," tegas Nizar.
Nizar berharap Deklarasi Aceh akan menjadi panduan efektif bagi kalangan PTKIN menolak kelompok-kelompok intoleran dan radikal. Semua civitas akademika menjadi yakin bahwa kelompok anti Pancasila dan NKRI harus dihadapi bersama-sama sebelum terlanjur beranak pinak berkembang di bumi nusantara.
Sumber : Kemenag.co.id
Kesepakatan ini tertuang dalam Deklarasi Aceh yang dibacakan Ketua Forum Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Dede Rosyada. Pembacaan deklarasi dilakukan pada pembukaan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) VIII 2017 di UIN Ar Raniri Aceh, Rabu 26/04 di Banda Aceh.
Dede Rosyada atas nama Pimpinan PTKIN mengatakan, kalangan PTKIN khawatir melihat perkembangan terakhir terkait maraknya kelompok-kelompok yang kurang menghormati kebhinekaan, anti Pancasila dan anti NKRI.
"Pimpinan PTKIN berjanji untuk melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, intoleran, radikal dalam keberagamaan, serta terorisme di seluruh PTKIN," lanjut Dede.
Adapun bunyi naskah Deklarasi Aceh selengkapnya adalah sebagai berikut:
Kami forum Pimpinan PTKIN dengan ini menyatakan:
1. Bertekad bulat menjadikan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
2. Menanamkan jiwa dan sikap kepahlawanan, cinta tanah air dan bela negara kepada setiap mahasiswa dan anak bangsa, guna menjaga keutuhan dan kelestarian NKRI.
3. Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, Islam inklusif, moderat, menghargai kemajemukan dan realitas budaya dan bangsa.
4. Melarang berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, intoleran, radikal dalam keberagamaan, serta terorisme di seluruh PTKIN.
5. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dalam seluruh penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan penuh dedikasi dan cinta tanah air.
Deklarasi Aceh dibacakan di hadapan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, 3.500 peserta PIONIR VIII 2017, serta ratusan masyarakat yang hadir.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Nizar Ali mengatakan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harus diaktualkan kembali kepada generasi muda.
Deklarasi Aceh menurut Direktur yang juga Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini sangat penting. Selain bentuk keprihatinan, penegasan ini sekaligus menjadi komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang melemahkan sendi-sendi nasionalisme.
"Islam rahmatan lilalamin telah menjaga harmonisasi masyarakat Indonesia. Islam tampil dengan wajahnya yang ramah bukan marah, menjadi nilai sekaligus penuntun bagaimana menjadi warga bangsa yang baik," tegas Nizar.
Nizar berharap Deklarasi Aceh akan menjadi panduan efektif bagi kalangan PTKIN menolak kelompok-kelompok intoleran dan radikal. Semua civitas akademika menjadi yakin bahwa kelompok anti Pancasila dan NKRI harus dihadapi bersama-sama sebelum terlanjur beranak pinak berkembang di bumi nusantara.
Sumber : Kemenag.co.id
Related Posts:
Subscribe to:
Posts (Atom)