Sebelumnya Direktur Centre for European Union Studies (CEUS) Partogi Samosir selaku editor dari buku tersebut menyatakan, di dalam UE selalu ada ketegangan diantara negara-negara anggota yang merindukan terbentuknya sebuah “persatuan yang lebih erat” melalui “integrasi yang lebih dalam”, dengan negara-negara anggota yang lebih memilih UE sebagai organisasi kerjasama antarpemerintah yang lebih mampu mengamankan kedaulatan nasional negara anggotanya masing-masing. Akibatnya, beberapa negara UE “memilih keluar” dari aspek-aspek tertentu dalam integrasi.
Dalam acara Peluncuran Buku yang dihadiri oleh puluhan diplomat dan pemerhati Eropa tersebut, pejabat Kementerian Luar Negeri, Rheinhard Sinaga menyatakan, doktrin kebijakan luar negeri UE yang tertuang dalam dokumen Strategi Global Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan UE (EUGS) membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memaksimalkan kemitraan strategisnya dengan UE.
UE diharapkan dapat mengefektifkan program peningkatan kapasitas kepada sektor swasta Indonesia sehingga produk Indonesia dapat mencapai standar UE, ujar Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional USNI Zeldy Ramadhan yang menyampaikan pesan dan harapan mahasiswa Indonesia kepada pemerintah serta masyarakat Uni Eropa.
Sumber : Partogi Samosir
0 Response to "Peluncuran Buku European Union 2015: the State of Emergency "
Post a Comment