KAIROSPOS.COM, Jakarta - BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN (Mazmur 119 : 57 64).
Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Apa yang kita paling anggap berharga, di sltulah kita taruh fokus
hidup kita. Ada orang yang mengganggap uang yang paling berharga, itu sebabnya
mereka rela menghabiskan seluruh hidupnya demi mengejar uang. Ada orang juga
yang menganggap jabatan terpenting dalam hidupnya sehingga demi jabatan itu,
banyak orang menghalalkan segala cara.
Ukuran kebahagiaan setiap orang tentu berbeda, tetapi bagi Pemazmur, harta berharga yang ada dalam hatinya adalah Flrman Allah. Berpegang pada firman-firman-Nya dan menaati perlntah-perintah-Nya. Pemazmur tidak pernah melupakan Tuhan sekalipun ia berada dalam pencobaan, merenungkan flrman Tuhan slang malam, senantiasa mengucap syukur, bersekutu dengan orang-orang yang takut akan Tuhan, memuji kaslh setia Tuhan yang besar serta memohon pengajaran akan ketetapanketetapan-Nya.
Mazmur adalah ungkapan iman yang berangkat dari pengalaman nyata. Pemazmur bukan hanya berbicara kepada Allah tetapi juga berblcara tentang Tuhan. Segala pergulatan hidup pemazmur, balk dalam suka maupun duka, tidak terlepas dari mata Tuhan Allah. DlA selalu hadir dan tahu apa yang terjadi pada umat-Nya. Allah bukan hanya tahu dan hadir tetapi juga bertindak sebagal Penyelamat. Allah disadari oleh pemazmur sebagai lA yang hadir dengan karya penciptaan-NYA, karya penyelenggaraan-NYA, dan karya keselamatan-NYA.
Ukuran kebahagiaan setiap orang tentu berbeda, tetapi bagi Pemazmur, harta berharga yang ada dalam hatinya adalah Flrman Allah. Berpegang pada firman-firman-Nya dan menaati perlntah-perintah-Nya. Pemazmur tidak pernah melupakan Tuhan sekalipun ia berada dalam pencobaan, merenungkan flrman Tuhan slang malam, senantiasa mengucap syukur, bersekutu dengan orang-orang yang takut akan Tuhan, memuji kaslh setia Tuhan yang besar serta memohon pengajaran akan ketetapanketetapan-Nya.
Mazmur adalah ungkapan iman yang berangkat dari pengalaman nyata. Pemazmur bukan hanya berbicara kepada Allah tetapi juga berblcara tentang Tuhan. Segala pergulatan hidup pemazmur, balk dalam suka maupun duka, tidak terlepas dari mata Tuhan Allah. DlA selalu hadir dan tahu apa yang terjadi pada umat-Nya. Allah bukan hanya tahu dan hadir tetapi juga bertindak sebagal Penyelamat. Allah disadari oleh pemazmur sebagai lA yang hadir dengan karya penciptaan-NYA, karya penyelenggaraan-NYA, dan karya keselamatan-NYA.
Nama mazmur berasal dari bahasa lbrani mizmor, artinya nyanyian yang diiringi dengan alat musik berdawai. Dalam Kitab Sucl Yahudi disebut SeferTehillim (Kitab Puji-pujian). Dalam Kitab Sucl bahasa lbrani nama mizmor tidak dipakai sebagai judul kitab, tetapi hanya disebut dalam judul sejumlah mazmur. Dalam bahasa lnggris, kitab Mazmur disebut “The book of Psalms”. Kata psalm berasal dari kata Yunanl Psalmos yang artlnya lagu Du" pujlani Dalam bahasa Latin kitab Mazmur disebut Lgbg' Psalmorum. Dari telaah arti katanya, mazmur merupakan sebum: doa yang dlnyanylkan.
Dalam bahasa lbranl Mazmur 119 inl dlnamal “Ashrei temimei derech" (“Berbahagialah orang-orang yang hldupnya tidak bercela”), sesual ayat pertamanya. Merupakan doa orang yang bersukacita dan hldup berdasarkan hukum Taurat Allah.
Mazmur 119 adalah mazmur dan pasal terpanjang dalam Alkitab; terdirl dari 176 ayat, yang terbagl dalam 22 seloka (stanza), masing-masing berlsi 8 ayat. Tlap ayat dalam Satu seloka dlmulai dengan satu huruf yang sama sesual urutan abjad lbrani (alef sampai taw). Abjad lbrani sendlri terdirl darl 22 huruf (Alef , Bet, Gimel, Dalet, He, Waw, Zayln, Het, Tet, Yod, Kaf, Lamed, Mem, Nun, Samekh Ayln Pe, Tsadi, Qof,‘ Resh, Shin, Taw).
Ayat 57-59 : Sepanjang hidup Pemazmur, Allah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Pemazmur. Kehldupan Pemazmur berpusat di sekitarAllah dan Flrman-Nya. Kesadaran Pemazmur berjanji kepada Allah untuk melakukan Flrman-Nya semata-mata karena kasih setia Allah yang selalu menyertal Pemazmur. Dalam kesadaran itu pula, Pemazmur meyaklni bahwa jlka seseorang ingin mendapatkan belaskasih Allah maka ia harus mencari Allah dalam Flrman-Nya yaitu perintah dan peringatan-peringatan-Nya,
Ayat 60 : Firman Tuhan akan menjadi ucapan dan tullsan belaka jlka orang yang mendengar dan membacanya tidak mengamalkan dan melakukan Firman itu dalam kehidupannya. Pemazmur bukan hanya berkomitmen dan berjanjl untuk berpegang pada Firman Allah tetapl untuk melakukan firman ltu. Pemazmur berkata “aku bersegera dan tidak berlambat-lambat”. Ketaatan untuk melakukan Firman Tuhan sangat penting. Karakter lman dibangun dari kebiasaan yang kita lakukan terus menerus yang berpusat pada Firman Tuhan. Karakter ini mungkin Ahok yang hampir mencapainya walau harus jujur diakui dia tidak menjaga kekudusan mulutnya tapi komitmen sebagai Pelaku Firman sudah dilakukannya.
Ayat 61 : Berpegang pada flrman Tuhan dan melakukan Firman ltu bukanlah pekerjaanyang mudah karena penuh tantangan dan godaan. Pemazmur merasakanbetapa banyaknya pergumulan. ancaman, godaan dan tantangan untuktldak melupakan Firman Tuhan. Tetapi sesungguhnya, kesetlaan Pemazmur terhadap Allah dlujl melalui “orang-orang faslk” yang mengancam hldup beriman Pemazmur.
psalm berasal dari kata Yunanl Psalmos yang artlnya lagu
Du" pujlani Dalam bahasa Latin kitab Mazmur disebut Lgbg' Psalmorum. Dari
telaah arti katanya, mazmur merupakan sebum: doa yang dlnyanylkan.
Dalam bahasa lbranl Mazmur 119 inl dlnamal “Ashrei temgnm,i derech" (“Berbahagialah orang-orang yang hldupnya tidak bercela”), sesual ayat pertamanya. Merupakan doa orang yang bersukacita dan hldup berdasarkan hukum Taurat Allah.
Mazmur 119 adalah mazmur dan pasal terpanjang dalam Alkitab; terdirl dari 176 ayat, yang terbagl dalam 22 seloka (stanza), masing-masing berlsi 8 ayat. Tlap ayat dalam Satu seloka dlmulai dengan satu huruf yang sama sesual urutan abjad lbrani (alef sampai taw). Abjad lbrani sendlri terdirl darl 22 hUTUf (Alef Bet Gimel Dalet He Waw Zayln Het Tet Y0d ~ Kaf Lamed Mem Nun Samekh Ayln Pe Tsadi ~ Qof‘ Resh Shin Taw).
Ayat 57-59 : Sepanjang hidup Pemazmur, Allah adalah bagian yang tidak terplsahkan dari Pemazmur. Kehldupan Pemaszr berpusat di sekitarAllah dan Flrman-Nya. Kesadaran Pemaszr berjanjl kepada Allah untuk melakukan Flrman-Nya semata-mata karena kasih setia Allah yang selalu menyertal Pemazmur. Dalam kesadaran itu pula, Pemazmur meyaklni bahwa jlka seseorang ingln mendapatkan belaskaslh Allah maka la harus mencari Allah dalam Flrman-Nya yaitu perintah dan peringatan-peringatan-Nya,
Ayat 60 : Firman Tuhan akan menjadi ucapan dan tullsan belaka jlka orang yang mendengar dan membacanya tidak mengamalkan dan melakukan Firman itudalam kehidupannya. Pemazmur bukan hanya berkomitmen dan berjanjl untuk berpegang pada Firman Allah tetapl untuk melakukan firman ltu. Pemazmur berkata “aku bersegera dan tidak berlambat-lambat”. Ketaatan untuk melakukan Firman Tuhan sangat panting. Karakter iman dibangun darl kebiasaan yang kita lakukan terus menerus yang berpusat pada Firman Tuhan.
Ayat 61 : Berpegang pada flrman Tuhan dan melakukan Firman ltu bukanlah pekerjaanyang mudah karena penuh tantangan dan godaan. Pemazmur merasakanbetapa banyaknya pergumulan. ancaman, godaan dan tantangan untuktldak melupakan Firman Tuhan. Tetapi sesungguhnya, kesetlaan Pemazmur terhadap Allah dlujl melalui “orang-orang faslk” yang mengancam hldup berlman Pemazmur.
Ayat 63-64 : “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.” Lingkungan pergaulan selalu memberikan pengaruh sangat kuat terhadap diri kita. Cara berpikir, karakter, dan kepribadian kita dibentuk melalui pergaulan. Pemazmur menyadari hal tersebut, iman adalah sebuah proses yang dibentuk dalam lingkungan yang mendukung yaitu di tengah persekutuan yang dasarnya adalah Firman Tuhan. Kasih setia Allah yang besar dan luar biasa hanya dapat dipahami dengan mendekatkan diri kepada Allah dan ketetapan-ketetapan-Nya.
RELEVANSI
1. Komitmen untuk berpegang pada Firman Tuhan
Komitmen adalah janjl pada dirl kita sendlri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen untuk tetap berpegang pada Firman Tuhan akan selalu diujl melalui tantangan, godaan dan pergumulan hidup. Komitmen mudah dlucapkan. Namun lebih sukar untuk dilaksanakan. Mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab adalah salah satu sikap komltmen. Berkomitmen tanpa keyaklnan untuk menjalankannya adalah sebuah keterpaksaan sedangkan berkomitmen hanya sebatas kala-kala adalah “Omong Doang”. Komitmen berarti apa yang kita ucapkan selaras dengan perbuatan yang kita lakukan meskipun terpaan badai pergumulan dan godaan datang sillh berganti.
“Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan” (ayat 61). Berpegang pada firman Tuhan dan melakukan firman itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah seperti membalik telapak tangan dan jadi, sebab penuh dengan tantangan dan godaan. Pemazmur merasakan sungguh betapa banyaknya pergumulan, ancaman dan godaan serta tantangan untuk tidak melakukan firman dalam kehidupan dan keseharian umat. Tetapi sesungguhnya kesetiaan Pemazmur terhadap Allah diuji melalui “.. orang-orang fasik” yang selalu mengancam hidup berimannya. Namun, Pemazmur tidak bimbang dan resah karena semakin diancam dan ditekan ia memperoleh kekuatan baru karena firman firman Tuhan tidak pernah dilupakan. Itulah kemenangan orang-orang beriman yang mempunyai komitmen kuat untuk hidup mengandalkan firman Tuhan setiap hari. Baru saja disudahi kegaduhan politik Pada Pilkada DKI dengan keseleo mulut Ahok harus mendekam dipenjara peringatan "orang-orang fasik” masih berlaku bukan hanya tantangan dalam berkarir dalam beribadahpun kerap dipermasalahkan perizinannya.
2. Mendengar, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan
DlAM, DUDUK, DENGAR DAN LAKUKANl Permasalahannya adalah untuk diam, duduk dan dengar Firman Tuhan saja kadangkala sulitnya minta ampun dengan berbagai macam alasan yang mengemuka. Jika untuk mencari Firman Allah saja sulit lalu bagalmana kita memahaminya? Jika kita tidak mengerti dan memahami Firman Tuhan lalu bagalmana kita dapat melakukan Firman Tuhan dengan baik dan benar. Firman Tuhan hanya akan menjadl sebatas kata-kata dan tulisan belaka jika kita tidak menghidupkannya dalam tingkah laku nyata sehari-hari.
3. Jangan jauhi persekutuan dengan sesama beriman
Sikap inilah yang diharapkan oleh Tuhan. Jangan menjauhi persekutuan di antara saudara seiman, sebab persekutuan dengan saudara seiman memberikan pengaruh yang sangat positif dalam pertumbuhan iman menuju kedewasaan yang mengutamakan keagungan nama Tuhan (Rm.11:36; Maz.133:1-3). Persekutuan bersama dengan orang-orang yang takut akan Tuhan akan memberikan dorongan dan motivasi hidup benar di tengah tantangan zaman yang jahat ini.
Dari artikel diatas yang pasti menguatkan kita agar tetap teguh pada komitmen pribadi adalah,
Dalam bahasa lbranl Mazmur 119 inl dlnamal “Ashrei temgnm,i derech" (“Berbahagialah orang-orang yang hldupnya tidak bercela”), sesual ayat pertamanya. Merupakan doa orang yang bersukacita dan hldup berdasarkan hukum Taurat Allah.
Mazmur 119 adalah mazmur dan pasal terpanjang dalam Alkitab; terdirl dari 176 ayat, yang terbagl dalam 22 seloka (stanza), masing-masing berlsi 8 ayat. Tlap ayat dalam Satu seloka dlmulai dengan satu huruf yang sama sesual urutan abjad lbrani (alef sampai taw). Abjad lbrani sendlri terdirl darl 22 hUTUf (Alef Bet Gimel Dalet He Waw Zayln Het Tet Y0d ~ Kaf Lamed Mem Nun Samekh Ayln Pe Tsadi ~ Qof‘ Resh Shin Taw).
Ayat 57-59 : Sepanjang hidup Pemazmur, Allah adalah bagian yang tidak terplsahkan dari Pemazmur. Kehldupan Pemaszr berpusat di sekitarAllah dan Flrman-Nya. Kesadaran Pemaszr berjanjl kepada Allah untuk melakukan Flrman-Nya semata-mata karena kasih setia Allah yang selalu menyertal Pemazmur. Dalam kesadaran itu pula, Pemazmur meyaklni bahwa jlka seseorang ingln mendapatkan belaskaslh Allah maka la harus mencari Allah dalam Flrman-Nya yaitu perintah dan peringatan-peringatan-Nya,
Ayat 60 : Firman Tuhan akan menjadi ucapan dan tullsan belaka jlka orang yang mendengar dan membacanya tidak mengamalkan dan melakukan Firman itudalam kehidupannya. Pemazmur bukan hanya berkomitmen dan berjanjl untuk berpegang pada Firman Allah tetapl untuk melakukan firman ltu. Pemazmur berkata “aku bersegera dan tidak berlambat-lambat”. Ketaatan untuk melakukan Firman Tuhan sangat panting. Karakter iman dibangun darl kebiasaan yang kita lakukan terus menerus yang berpusat pada Firman Tuhan.
Ayat 61 : Berpegang pada flrman Tuhan dan melakukan Firman ltu bukanlah pekerjaanyang mudah karena penuh tantangan dan godaan. Pemazmur merasakanbetapa banyaknya pergumulan. ancaman, godaan dan tantangan untuktldak melupakan Firman Tuhan. Tetapi sesungguhnya, kesetlaan Pemazmur terhadap Allah dlujl melalui “orang-orang faslk” yang mengancam hldup berlman Pemazmur.
Ayat 63-64 : “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.” Lingkungan pergaulan selalu memberikan pengaruh sangat kuat terhadap diri kita. Cara berpikir, karakter, dan kepribadian kita dibentuk melalui pergaulan. Pemazmur menyadari hal tersebut, iman adalah sebuah proses yang dibentuk dalam lingkungan yang mendukung yaitu di tengah persekutuan yang dasarnya adalah Firman Tuhan. Kasih setia Allah yang besar dan luar biasa hanya dapat dipahami dengan mendekatkan diri kepada Allah dan ketetapan-ketetapan-Nya.
RELEVANSI
1. Komitmen untuk berpegang pada Firman Tuhan
Komitmen adalah janjl pada dirl kita sendlri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen untuk tetap berpegang pada Firman Tuhan akan selalu diujl melalui tantangan, godaan dan pergumulan hidup. Komitmen mudah dlucapkan. Namun lebih sukar untuk dilaksanakan. Mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakan dengan penuh tanggungjawab adalah salah satu sikap komltmen. Berkomitmen tanpa keyaklnan untuk menjalankannya adalah sebuah keterpaksaan sedangkan berkomitmen hanya sebatas kala-kala adalah “Omong Doang”. Komitmen berarti apa yang kita ucapkan selaras dengan perbuatan yang kita lakukan meskipun terpaan badai pergumulan dan godaan datang sillh berganti.
“Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan” (ayat 61). Berpegang pada firman Tuhan dan melakukan firman itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah seperti membalik telapak tangan dan jadi, sebab penuh dengan tantangan dan godaan. Pemazmur merasakan sungguh betapa banyaknya pergumulan, ancaman dan godaan serta tantangan untuk tidak melakukan firman dalam kehidupan dan keseharian umat. Tetapi sesungguhnya kesetiaan Pemazmur terhadap Allah diuji melalui “.. orang-orang fasik” yang selalu mengancam hidup berimannya. Namun, Pemazmur tidak bimbang dan resah karena semakin diancam dan ditekan ia memperoleh kekuatan baru karena firman firman Tuhan tidak pernah dilupakan. Itulah kemenangan orang-orang beriman yang mempunyai komitmen kuat untuk hidup mengandalkan firman Tuhan setiap hari. Baru saja disudahi kegaduhan politik Pada Pilkada DKI dengan keseleo mulut Ahok harus mendekam dipenjara peringatan "orang-orang fasik” masih berlaku bukan hanya tantangan dalam berkarir dalam beribadahpun kerap dipermasalahkan perizinannya.
2. Mendengar, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan
DlAM, DUDUK, DENGAR DAN LAKUKANl Permasalahannya adalah untuk diam, duduk dan dengar Firman Tuhan saja kadangkala sulitnya minta ampun dengan berbagai macam alasan yang mengemuka. Jika untuk mencari Firman Allah saja sulit lalu bagalmana kita memahaminya? Jika kita tidak mengerti dan memahami Firman Tuhan lalu bagalmana kita dapat melakukan Firman Tuhan dengan baik dan benar. Firman Tuhan hanya akan menjadl sebatas kata-kata dan tulisan belaka jika kita tidak menghidupkannya dalam tingkah laku nyata sehari-hari.
3. Jangan jauhi persekutuan dengan sesama beriman
Sikap inilah yang diharapkan oleh Tuhan. Jangan menjauhi persekutuan di antara saudara seiman, sebab persekutuan dengan saudara seiman memberikan pengaruh yang sangat positif dalam pertumbuhan iman menuju kedewasaan yang mengutamakan keagungan nama Tuhan (Rm.11:36; Maz.133:1-3). Persekutuan bersama dengan orang-orang yang takut akan Tuhan akan memberikan dorongan dan motivasi hidup benar di tengah tantangan zaman yang jahat ini.
Menarik untuk mengikuti proses pertumbuhan
iman Pemazmur. Selain dengan setia
menjaga persekutuan pribadinya
dengan Tuhan melalui doa, firman dan
ucapan syukur ia tidak melupakan persekutuan dengan saudara seimannya.
Pemazmur berkata, “Aku bersekutu dengan
semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang orang yang berpegang pada
titah-titah Mu”. Sebab melalui persekutuan yang rukun dengan sesama seiman , mereka bersama sama
berakar, bertumbuh dan berbuah (Kolose 2:6-7) untuk menyaksikan bahwa
Tuhan itu baik, penuh dengan kasih setia
kepada semua orang yang
merindukan kehadiratNya. Ayat ini juga menjadi kritik pada umat Kristiani yang
berorganisasi seringkali bertengkar saling sikut dan fitnah sehingga organisasi
yang bernafaskan iman Kristus harus mati suri tidak berkembang organisasinya
tidak menghasilkan buah pada masyarakat apa lagi menghasilkan kualitas pemimpin
sekelas Ahok. Hampir semua organisasi Kristiani mengalami perpecahan mulai dari Partai Politik, Organisasi Masyarakat (Ormas), Perkumpulan yang bernafaskan iman Kristiani. Kerendahan hati, saling menolong dan komitmen sehati sepikir hanya omong kosong sehingga tagline yang dipakai Kairospos.com "Sepakat Membawa Berkat" tidak dapat dicapai.
Dari artikel diatas yang pasti menguatkan kita agar tetap teguh pada komitmen pribadi adalah,
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.” (119:105).
Hal ini berarti bahwa
tanpa firman Tuhan, pemazmur tidak berani menjalani kehidupan ini. Tanpa firman
Tuhan, pemazmur pasti akan jatuh atau tersandung.
Selamat Hari Minggu Selamat Beribadah Tuhan Berkati.
Sumber : Bahan Persiapan Presbiter GPIB.
Pujian Penguatan
Pujian Penguatan
0 Response to "BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN"
Post a Comment