KAIROSPOS.COM, MANADO - Nehemia 5:5-6 Sekarang, walaupun kami ini sedarah
sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama
dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki
dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak
perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat
berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan
orang lain."
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
Nehemia 5: 1-13 berkisah tentang keluhan atas persoalan
yang dialami sebagian orang Yahudi yang dipimpin Nehemia. Masalah yang
mereka hadapi adalah akibat ketimpangan ekonomi yang menyebabkan
sebagian rakyat kesulitan mendapatkan bahan makanan bahkan ada yang
terlilit hutang.
Pemimpin Ideal melakukan beberapa hal menanggapi persoalan yang dialami teamnya:
1. Pemimpin ideal tidak menutupi kenyataan bahwa ada persoalan dalam teamnya.
Nehemia tidak menyembunyikan fakta bahwa dalam teamnya ada
persoalan internal yang harus diselesaikan. Dia tidak menutup-nutupi
persoalan. Adanya persoalan internal dalam team bukan tanda kelemahan
pemimpin. Justru kualitas pemimpin teruji saat menyelesaikan persoalan
didalam teamnya.
2. Pemimpin ideal memiliki keseimbangan antara Task dan People Skill.
Pemimpin ideal harus memiliki keseimbangan antara task
oriented, orientasi tugas dan people oriented, berorientasi hubungan
antar manusia. Nehemia bukan hanya tahu memberdayakan dan mengatur
teamnya untuk bekerja, tapi sebagai pemimpin dia tahu juga bagaimana
caranya berhubungan antar manusia. Nehemia memiliki People Skill,
keahlian berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang.
Pemimpin yang hanya ahli dalam menjalankan tugas, task
oriented, akan membuat teamnya frustasi karena kebutuhan emosi dan
kebutuhan fisiknya terabaikan. Bahkan pemimpin yang terlalu memberi
penekanan pada pencapaian tugas bisa disalah mengerti sebagai pemimpin
yang "memperdayakan", bukan memberdayakan team. Team bisa merasa
diperalat hanya bekerja untuk mencapai ambisi pribadi pemimpin.
Sebaliknya, jika pemimpin hanya kuat di "people skill"
dan lemah dalam pelaksanaan tugas, team juga bisa frustasi. Mereka akan
bosan karena merasa hanya berkumpul dan ber- "fellowship" terus tanpa
melakukan apa-apa.
Pemimpin ideal ahli dalam menyeimbangkan antara pencapaian tugas dan membangun hubungan keakraban dalam team.
3. Pemimpin ideal peduli dengan keluhan dan kesulitan teamnya.
Nehemia peduli dengan kesulitan yang dialami teamnya. Dia
mendengarkan dan memahami betul situasi sulit yang menimpa sebagian
pengikutnya. Empati adalah kata kunci dari kepemimpinan yang peduli.
Dengan berempati, pemimpin menganggap kesulitan yang dihadapi
pengikutnya adalah kesulitannya. Pemimpin menempatkan dirinya
(seolah-olah sedang) dalam situasi sulit seperti yang dialami anggota
team. Dengan demikian pemimpin akan sungguh-sungguh mencarikan solusi
dari persoalan itu sebab dirinya sendirilah yang berada dalam posisi
sulit tersebut.
4. Pemimpin ideal tidak memandang bulu dan hanya berpihak pada yang kaya
Jurang ketimpangan ekonomi terasa sekali dalam teamnya
Nehemia. Ada orang Yahudi yang sangat miskin sampai-sampai untuk makan
pun susah. Bukan hanya ladang dan kebun anggur yang terpaksa digadaikan,
anak-anak lelaki dan perempuan mereka pun terpaksa menjadi budak demi
membayar hutang.
Nehemia membela kaum yang lemah dan yang termarjinalkan
dalam masyarakat. Dia tidak memandang bulu dan hanya berpihak padam kaum
yang kaya dan berada.
Sebagai pemimpin, mudah sekali seseorang terjebak memberi perhatian dan privilese kepada kaum mapan yang kaya. Tidak demikian halnya dengan Nehemia. Pemimpin ideal tidak memandang bulu dengan hanya berpihak pada yang kaya.
5. Pemimpin ideal bertindak tegas dan adil dalam menyelesaikan persoalan
Nehemia 5:6-7 Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar
keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku
menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu
kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.
Ketegasan dan keadilan adalah tanda dari pemimpin ideal.
Ketegasan Nehemia dinyatakan dengan kemarahannya atas perlakuan
sewenang-wenang dan tanpa belas kasihan yang ditunjukkan para pemuka dan
penguasa, yaitu orang-orang Yahudi kaya atas saudara-saudara mereka
yang tidak mampu.
Bukannya menolong, orang-orang Yahudi kaya itu justru
menekan saudara-saudara mereka yang miskin dengan mengambil kebun dan
anak-anak saudara mereka sebagai barang gadaian. Nehemia marah dan
menegur keras ketidakadilan itu.
Seorang pemimpin ideal berani bertindak tegas dan adil membela orang yang diperlakukan dengan semena-mena.
6. Pemimpin ideal suka menolong orang yang kesulitan
"They don't care how much you know until they know how
much you care". Mereka tidak peduli seberapa banyak yang engkau tahu
sampai mereka tahu seberapa banyak engkau peduli.
Orang banyak menanti pemimpin yang peduli, pemimpin yang
suka menolong. Pemimpin ideal bukan hanya harus kaya dalam pengetahuan,
tapi juga perlu kaya dalam kepedulian. Karakter kepemimpinan ideal
ditandai dengan sifat yang suka menolong, kemurahan hati dan belas
kasihan.
7. Pemimpin ideal menyelesaikan persoalan dengan segera dan sampai tuntas
7. Pemimpin ideal menyelesaikan persoalan dengan segera dan sampai tuntas
Nehemia 5:12-13 Berkatalah mereka: "Itu akan kami
kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan
lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para
imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji
mereka. Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: "Demikianlah setiap
orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari rumahnya dan
hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi hampa!" Dan
seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu memuji-muji TUHAN. Maka rakyat
berbuat sesuai dengan janji itu.
Nehemia tidak menunda-nunda dalam menyelesaikan persoalan.
Sebab persoalan yang tidak segera diselesaikan akan membesar menjadi
persoalan rumit yang sukar dicarikan jalan keluar.
Pemimpin ideal akan bertindak cepat mengatasi persoalan dan
dilakukan sampai tuntas. Nehemia memastikan perintahnya dalam
membereskan persoalan dilakukan oleh seluruh orang pengikutnya.
Semoga kasih karunia dan hikmat Tuhan memampukan kita menjadi pemimpin ideal.
RENUNGAN FIRMAN (Seri Kepemimpinan Nehemia)
Oleh: Yerry Tawalujan
Oleh: Yerry Tawalujan
Pemimpin Ideal Peduli dengan Persoalan Teamnya
Manado, 18 Juli 2017
0 Response to "PEMIMPIN IDEAL PEDULI DENGAN PERSOALAN TEAMNYA"
Post a Comment