KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Nehemia 4:1 "Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang
membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati.
Ia mengolok-olokkan orang Yahudi".
Ditengah upaya pembangunan kembali tembok Yerusalem,
tantangan dan perlawanan muncul. Musuh-musuh orang Yahudi yang tidak mau
melihat Yerusalem diperkuat mulai melancarkan perlawanan. Sanbalat dan
Tobia, yang sejak awal sudah kesal dengan kepulangan Nehemia ke
Yerusalem, semakin nekad mengadakan perlawanan. Mulai dari mencemooh,
memfitnah sampai merencanakan penyerangan fisik untuk membunuh.
Dalam Nehemia pasal 4 ini Alkitab mengajarkan kita cara-cara pemimpin menghadapi tantangan dan perlawanan.
5 Prinsip kepemimpinan dan cara menghadapi perlawanan:
1. Jangan takut hadapi tantangan, karena pemimpin akan selalu diuji lewat perlawanan "Great spirits have always encountered violent opposition from mediocre minds" Albert Einstein (Orang yang berjiwa besar akan selalu diperhadapkan dengan perlawanan sengit dari orang yang berpikiran medioker).
Tidak ada kepemimpinan tanpa perlawanan. Setiap pemimpin dalam level apapun pasti akan menghadapi oposisi dan tantangan. Bahkan, tanda seorang pemimpin sejati adalah saat menghadapi perlawanan.
Tidak ada kepemimpinan tanpa perlawanan. Setiap pemimpin dalam level apapun pasti akan menghadapi oposisi dan tantangan. Bahkan, tanda seorang pemimpin sejati adalah saat menghadapi perlawanan.
Dalam setiap organisasi, pasti akan ada orang-orang yang tidak puas, iri hati bahkan marah dengan apapun yang dilakukan pemimpin. Pro dan kontra akan selalu ada. Setiap kali pemimpin hendak berbuat sesuatu, selalu akan menghadapi tiga jenis reaksi dari tiga kelompok orang. Kelompok pertama adalah 20 persen orang akan segera mendukung niat baik sang pemimpin, kelompok kedua mewakili mayoritas 60 persen orang yang ingin melihat hasilnya dulu baru mendukung, dan kelompok ketiga adalah 20 persen orang yang tidak akan pernah mendukung. Kelompok ketiga ini biasanya menjadi kelompok oposisi yang kritis, setengah dari mereka akan bersuara keras dan gigih memberikan penolakan.
Jadi, jangan takut menghadapi perlawanan. Karena justru
perlawanan itu membuktikan kita adalah pemimpin yang sedang melakukan
sesuatu.
2. Berdoa dan mengandalkan Tuhan adalah cara ampuh menghadapi tantangan
Nehemia 4:4-5 Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami
dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan
serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Jangan
Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari
hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap
orang-orang yang sedang membangun.
Jangan mengambil tindakan dan kebijakan apapun menghadapi
perlawanan itu sebelum berdoa kepada Tuhan. Bawalah masalah
kepemimpinan yang kita hadapi lewat doa dan komunikasi dengan Tuhan.
Ada pernyataan yang mengatakan, "ketika kita mengangkat
tangan, Tuhan akan turun tangan". Ketika kita berserah kepada Tuhan,
merendahkan diri dan minta pertolonganNya, Tuhan akan turun tangan
membela kita. Mintalah hikmat, kebijaksanaan dan pembelaan Tuhan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi.
3. Siapkan strategi bagaimana cara menghadapi perlawanan
Nehemia 4:12-13 Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal
dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka
akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka," maka aku
tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan
panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang
tembok, di tempat-tempat yang terbuka.
Dalam menghadapai masalah dan perlawanan, Nehemia tidak
berhenti sampai di berdoa saja. Doa dilanjutkan dengan tindakan. Nehemia
menyiapkan strategi dan menyusun langkah-langkah taktis menghadapi
perlawanan itu. Untuk menyusun strategi, Nehemia tahu "medan perang"
yang dihadapi. Memahami dengan akurat kondisi lapangan, mana
tempat-tempat yang terbuka dan mudah diserang musuh.
Nehemia mengerti 3 hal utama dalam menyusun strategi:
mengenal medan perang, mengetahui kekuatan pasukannya dan mengenal
kekuatan musuh.
4. Perkuat persatuan, konsolidasikan dan bangkitkan semangat team
Nehemia 4:14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan
berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang
lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang
maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk
anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan
rumahmu."
Saat menghadapi perlawanan dan oposisi dari luar, pemimpin
harus banyak berkomunikasi dengan teamnya. Konsolidasi kedalam menjadi
keharusan untuk memperkuat team.
Nehemia memberi contoh bagaimana cara memotivasi teamnya
untuk tetap kuat dengan memberikan 3 alasan tepat. Nehemia menyerukan
untuk (1) jangan takut sebab di pihak kita ada Tuhan, (2) memberi
harapan bahwa akan ada jalan keluar dengan mengingat kebesaran Tuhan,
dan (3) memberi motivasi bahwa alasan mereka berperang adalah demi
membela keluarga masing-masing.
5. Maju terus, jangan berhenti karena tantangan
Nehemia 4:6, 15 Tetapi kami terus membangun tembok sampai
setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa
bekerja dengan segenap hati.
(15) Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
(15) Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
Tantangan dan perlawanan bukan alasan untuk berhenti
melakukan pelayanan dan pekerjaan yang Tuhan perintahkan untuk kita
lakukan. Sebaliknya, tantangan seringkali dipakai sebagai cara Tuhan
untuk memberi kekuatan, hikmat dan kebijaksanaan kepada para pemimpin
rohani untuk makin meningkat dalam kepemimpinan dan melakukan
terobosan-terobosan besar bagi Kerajaan-Nya. Kepemimpinan sejati teruji lewat tantangan dan oposisi.
RENUNGAN FIRMAN (Seri Kepemimpinan Nehemia)
Oleh: Yerry Tawalujan
Oleh: Yerry Tawalujan
Ujian Kepemimpinan melalui Tantangan dan Perlawanan
16 Juli 2017
0 Response to "UJIAN KEPEMIMPINAN MELALUI UJIAN DAN PERLAWANAN"
Post a Comment