Penelitian Profesor Amerika menyatakan bahwa sel-sel kanker paling takut dengan KASIH Penelitian menemukan banyak orang sakit karena tidak punya cinta kasih!
KAIROSPOS.COM, Jakarta - Profesor Amerika Hawkins yg adalah seorang dokter terkenal, dia telah mengobati banyak orang sakit dari berbagai belahan dunia. Begitu melihat seseorang, dia sudah tahu mengapa orang itu sakit. Karena dari tubuhnya TIDAK DITEMUKAN sedikitpun kasih dalam dirinya, yg ada hanya penderitaan, keluhan dan deraian air mata yang membungkus seluruh tubuhnya.
Profesor Hawkins mengatakan:
Kebanyakan orang sakit karena tidak ada hati yg mangasihi dalam dirinya. Yang ada hanya kesedihan dan deraian air mata. Getaran magnet kasih di bawah 200 menyebabkan mudah terserang sakit.
David Hawkins mendapati bahwa sebagian orang sakit SELALU menggunakan pikiran negatif. Jika frekuensi cinta kasih seseorang di atas 200 maka dia tidak akan sakit.
Pikiran atau niat negatif mana yang ada di bawah getaran 200? Yaitu:
• suka mengeluh
• suka mnyalahkn orang lain
• dendam pada orang
Kalau pikiran2 itu yang menguasai pikiran se"org berarti magnet cinta kasihnya hanya ada di sekitar 30-40 saja. Proses tidak putus-putusnya menyalahkan orang lain telah menguras sebagian besar tenaga sehingga frekuensi cinta kasihnya berada di bawah 200. Orang- orang seperti itu SANGAT MUDAH mengidap berbagai jenis penyakit.
Frekuensi paling tinggi berada di angka 1000 dan yang paling rendah berada di angka 1.
Beliau mengatakan di dunia ini dia telah melihat yang mempunyai frekuensi positif di atas 700 maka kekebalannya/ kemampuannya sangat cukup.
Jika orang-orang seperti itu tampil di suatu tempat maka ia bisa mempengaruhi frekuensi positif di daerah itu. Seorang yang berkebajikan tinggi yg mendapatkan penghargaan novel perdamaian seperti Bunda Teresa jika muncul di suatu tempat maka frekuensi di tempat itu pun menjadi positif dan sangat tinggi. Semua orang yang hadir di tempat tersebut akan merasakan getaran kasihnya yang sangat tinggi, semua orang merasa nyaman dan sangat tergugah di dalamnya.
Pada saat orang yang memiliki getaran HAWA positif tampil di suatu tempat maka dia akan menggerakkan semua orang dan makhluk yang ada di tempat itu menjadi nyaman dan merasa damai.
Namun pada saat orang memiliki pikiran negatif muncul di suatu tempat bukan saja akan mencelakai dirinya sendiri tetapi juga bisa menyebabkan ATMOSFIR/ HAWA POSITIF ditempat tersebut memburuk.
Profesor Hawkin telah melakukan puluh kali riset contoh kasus dan penelitian pada orang-orang yang berbeda namun jawabannya serupa yaitu: asal getaran frekuensinya berada di bawah 200 maka orang itu pasti sakit. Tapi jika berada di atas 200 maka orang itu tidak sakit.
Yang di atas 200: apa saja yg didasari dengan hati Welas Asih, cinta kasih, suka beramal, gampang memaafkan, lemah lembut, dan lain-lain. Ini semua berada di frekuensi sekitar 400-500.
Sebaliknya suka membenci, emosional, menyalahkan orang lain, marah, iri hati, menuntut orang lain, egois dalam semua hal, hanya memikirkan kepentingan pribadi, tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, orang-orang seperti itu mempunyai frekuensi magnet yang paling rendah.
Hal itu yg menyebabkan menjadi penyakit kanker, sakit jantung dan penyebab penyakit lainnya.
Dia memberitahukan kepada kita dari sudut pandang medis bahwa pikiran itu sangat luar biasa pengaruhnya terhadap kesehatan dan penyakit seseorang.
Kekuatan Kasih:
Seorang seniman biola setelah mengidap penyakit kanker dia berjuang melawan penyakitnya namun dia merasakan semakin hari semakin memburuk lalu dia memperbaiki konsep pikirannya dengan mencintai semua sel kanker yang ada dalam dirinya sendiri, dia melihat sel kanker yang menyakitkan itu sebagai sebuah pelayanan pada dirinya dan ia berterima kasih padanya dan dia merasakan perasaannya lebih nyaman.
Selanjutnya dia memutuskan menjalani dengan Kasih untuk menghadapi dan semua masalah yang dihadapinya dia memutuskan untuk melayani setiap orang dan dirinya sendiri dengan Kasih
Setelah beberapa waktu berlalu di luar dugaan, semua sel-sel kanker dalam dirinya menjadi hilang. Terakhir dia menjadi seorang ahli therapy di Jepang. Dia mendapati dasar dari semua kehidupan adalah Kasih
Pada saat seseorang telah bisa hidup dengan cinta, maka dia bisa mendapatkan kedamaian dan kesehatan secara fisik dan batin.
*"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."*
Artikel ini telah banyak merubah _mindset_ pikiran orang-orang yang selama ini hanya mengharap, bukan memberi.
Semoga kita makin bahagia jiwa dan raga karena hati yang gembira adalah obat sedangkan hati yang duka lara meremukkan tulang.
Home » Archive for August 2017
LPMI (LEMBAGA PELAYANAN MAHASISWA) RAYAKAN IBADAH SYUKUR KE 49, WIM WAIRATA DIREKTUR YANG BARU
KAIROSPOS.COM, JAKARTA - Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) suatu lembaga pembinaan mahasiswa kristen di Indonesia, merupakan lembaga yang kehadirannya si Indonesia pada 2 Agustus 1968, diinspirasikan oleh gerak layan Campus Crusade for Christ (CRU) di Amerika Serikat, pada hari ini Rabu 2 Agustus 2017 merayakan hari kelahirannya yang ke-49. Bertempat di Ruang Ekamell Gedung LPMI Jl. Panataran No 10 Menteng Jakarta Pusat, sore hingga malam tadi digelar Ibadah Syukur HUT LPMI ke-49. Lembaga yang sebelumnya digerakkan oleh Ais Pormes, Agus Lay, dan Nus Reimas, kini masih eksis dan terus bergerak melayani pembinaan keimanan mahasiswa kristen di Indonesia, saat ini LPMI telah memiliki 300 an staf se-Indonesia.
Ibadah syukur yang sekaligus disertai pelantikan kepengurusan LPMI periode yang baru, yakni 2017-2022, dengan Direktur LPMI yang baru Pdt. Drs. William ‘Wim’ Wairata, mengusung tema "Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan" diambil dari Ratapan 3 ayat 22, dengan pelayanan firman Tuhan disampaikan oleh Ketua Umum MPH PGI Pdt. Dr. Hendriette Lebang. Turut hadir bersama ratusan undangan, Pdt. Dr. Jerry Rumahlatu, Pdt. dr. Ruyandi Hutasoit, perwakilan dari sejumlah organisasi gereja aras nasional, perwakilan GMKI, perwakilan GAMKI, perwakilan Perkantas, perwakilan Yayasan Doulos, sejumlah mahasiswa sekolah teologi diwilayah Jakarta, para staf, volunteer, dan undangan lainnya.
Pendeta Eri dalam pelayanan firman Tuhan mengangkat pembahasan dari Mazmur 145 ayat 1-8. Dikatakan oleh Pendeta Eri, bahwa apa yang dilakukan LPMI adalah sharing of gospel. Lebih lanjut diceritakan oleh Pendeta Eri, ketika MPH PGI berkesempatan berdialog dengan Presiden RI Joko Widodo, setelah berdialog tentang masalah bangsa dan negara, Pendeta Eri meminta ijin Presiden untuk mendoakan dirinya, dan Presiden mempersilakan, sehingga Pdt. Bambang Widjaja dipercaya untuk memimpin doa bagi Presiden.
Menurut Pendeta Eri, dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, kita bisa mempunyai banyak cara untuk menunjukkan we care about world, we care about Indonesia. Ada banyak cara kita bisa mensharingkan kasih Tuhan, dimana kita share, disitu Tuhan ada.
Pendeta Eri menegaskan bahwa rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, Tuhan ingin selalu ada hal-hal baik kita lakukan. Kita membutuhkan pemimpin yang punya spiritualitas hubungan dengan Tuhan.
Mengkritisi perkembangan teknologi komunikasi saat ini, Pendeta Eri menyayangkan bahwa banyak keluarga kristen yang oleh karena kemajuan teknologi, tidak lagi saling tegur sapa, mereka saling menyapa melalui telpon selular (smartphone). Pendeta Eri Lebang kembali mengingatkan bahwa kehadiran kristen dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran.
Pdt. Dr. Nus Reimas dalam kesempatan Ibadah Syukur tadi, sebagai Ketua Dewan Penasehat LPMI, menyampaikan pengumuman sekaligus mengesahkan Leadership Team LPMI yang baru dibawah koordinasi Direktur LPMI yang baru Pdt. Drs. William ‘Wim’ Wairata.
Ibadah syukur yang sekaligus disertai pelantikan kepengurusan LPMI periode yang baru, yakni 2017-2022, dengan Direktur LPMI yang baru Pdt. Drs. William ‘Wim’ Wairata, mengusung tema "Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan" diambil dari Ratapan 3 ayat 22, dengan pelayanan firman Tuhan disampaikan oleh Ketua Umum MPH PGI Pdt. Dr. Hendriette Lebang. Turut hadir bersama ratusan undangan, Pdt. Dr. Jerry Rumahlatu, Pdt. dr. Ruyandi Hutasoit, perwakilan dari sejumlah organisasi gereja aras nasional, perwakilan GMKI, perwakilan GAMKI, perwakilan Perkantas, perwakilan Yayasan Doulos, sejumlah mahasiswa sekolah teologi diwilayah Jakarta, para staf, volunteer, dan undangan lainnya.
Pendeta Eri dalam pelayanan firman Tuhan mengangkat pembahasan dari Mazmur 145 ayat 1-8. Dikatakan oleh Pendeta Eri, bahwa apa yang dilakukan LPMI adalah sharing of gospel. Lebih lanjut diceritakan oleh Pendeta Eri, ketika MPH PGI berkesempatan berdialog dengan Presiden RI Joko Widodo, setelah berdialog tentang masalah bangsa dan negara, Pendeta Eri meminta ijin Presiden untuk mendoakan dirinya, dan Presiden mempersilakan, sehingga Pdt. Bambang Widjaja dipercaya untuk memimpin doa bagi Presiden.
Menurut Pendeta Eri, dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, kita bisa mempunyai banyak cara untuk menunjukkan we care about world, we care about Indonesia. Ada banyak cara kita bisa mensharingkan kasih Tuhan, dimana kita share, disitu Tuhan ada.
Pendeta Eri menegaskan bahwa rahmat Tuhan selalu baru setiap hari, Tuhan ingin selalu ada hal-hal baik kita lakukan. Kita membutuhkan pemimpin yang punya spiritualitas hubungan dengan Tuhan.
Mengkritisi perkembangan teknologi komunikasi saat ini, Pendeta Eri menyayangkan bahwa banyak keluarga kristen yang oleh karena kemajuan teknologi, tidak lagi saling tegur sapa, mereka saling menyapa melalui telpon selular (smartphone). Pendeta Eri Lebang kembali mengingatkan bahwa kehadiran kristen dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran.
Pdt. Dr. Nus Reimas dalam kesempatan Ibadah Syukur tadi, sebagai Ketua Dewan Penasehat LPMI, menyampaikan pengumuman sekaligus mengesahkan Leadership Team LPMI yang baru dibawah koordinasi Direktur LPMI yang baru Pdt. Drs. William ‘Wim’ Wairata.
Related Posts:
Subscribe to:
Posts (Atom)