Presiden Jokowi: Jangan Pernah Lelah Bekerja​

KAIROSPOS.COM, Pontianak - Dalam Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional Tahun 2017, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh umat Kristiani di Indonesia agar jangan pernah lelah bekerja.

Jangan pernah lelah bekerja di ladangnya Tuhan. Jangan pernah lelah bekerja di ladang pengabdian kita masing-masing, apapun profesinya, apapun pekerjaannya, apapun status yang kita miliki, baik sebagai pedagang, supir, petani, buruh, PNS, TNI, POLRI. Jangan pernah lelah bekerja untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara,” kata Presiden ketika memberi sambutan pada Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional Tahun 2017 di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 28 Desember 2017.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa Tuhan sudah memberi anugerah kepada kita untuk hidup di tanah air kita tercinta, Indonesia yang kekayaan alamnya begitu berlimpah dan memberi kita kecukupan.

“Tapi Tuhan tentu tidak ingin kita jadi berdiam diri. Kita harus terus berusaha, bekerja keras dan berdoa untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju bangsa pemenang. Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya,” ujar Kepala Negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjelaskan bahwa saat ini kita sedang mengarungi perjalanan menuju negara maju dengan membangun di seluruh pelosok tanah air Indonesia membangun dari desa dari pulau-pulau terdepan, membangun kawasan perbatasan sebagai beranda-beranda terdepan Republik.

Kita sedang berlayar menuju negara maju dengan membangun manusia Indonesia. Sekali lagi, membangun manusia Indonesia. Manusia Indonesia yang unggul, manusia Indonesia yang tangguh, manusia Indonesia yang bermartabat,” tuturnya.

Perjalanan menuju kemajuan bangsa ini membutuhkan peran semua elemen bangsa termasuk umat Kristiani untuk menjadi manusia-manusia terbaik dalam bidangnya masing-masing.

“Untuk menjadi pribadi yang optimis, yang tangguh, yang selalu hidup dengan kasih di hati yang selalu membantu sesama manusia, yang selalu mau bergotong royong,” ucapnya.

Tampak hadir pada perayaan Natal bersama ini antara lain, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan yang juga Ketua Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional Tahun 2017, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian serta Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.


Sumber :

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Related Posts:

Presiden Jokowi : Bali Aman, ramai sekali, Silahkan Berlibur Ke Bali


KAIROSPOS.COM, Bali - Setibanya di hotel tempatnya bermalam selama berada di Bali, Presiden Joko Widodo tak langsung beristirahat. Ia memilih untuk berjalan kaki menuju pantai Kuta yang jaraknya hanya 100 meter dari hotel.

Tiba di pantai Jumat (22/12/017) pada pukul 17.30 WITA, Presiden berjalan menyusuri Pantai Kuta bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Selama menyusuri pantai, Presiden menyapa para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kepada Biro Pers, Presiden menyampaikan bahwa kondisi Bali aman dan bagi wisatawan jangan ragu untuk berlibur di Bali.

Sore hari ini saya berada di Pantai Kuta di Pulau Dewata Bali, Bali aman. Dan wisatawan kalau kita lihat ini di Pantai Kuta sangat ramai sekali. Jadi kalau ingin berwisata di Pulau Bali dalam liburan ini silakan datang ke Bali,” ucap Presiden.

Bahkan Presiden sempat membuat vlog di tengah kerumunan wisatawan.

Kalau kita lihat ini, sore hari ini saya berada di Pantai Kuta, ramai sekali coba lihat, ramai, ramai, ah ramai, ramai, ramai sekali, ramai sekali, ramai sekali, ramai sekali, aah ramai sekali,” kata Presiden dalam vlognya.


Usai menikmati keindahan Pantai Kuta selama 30 menit, Presiden bersama rombongan berjalan kaki menuju sebuah warung yang berada di kawasan Kuta.

Tak lupa, Presiden kembali menyapa dan menerima ajakan berswafoto dari para warga dan turis yang ada di sepanjang perjalanan menuju warung.

Di warung tersebut, Presiden menikmati hidangan ​ caffe latte​ dan pisang goreng. Setelahnya, Presiden beserta rombongan kembali ke hotel dengan berjalan kaki.

Malam harinya, Presiden akan mengadakan rapat terbatas dengan para Menteri Kabinet Kerja untuk membahas pariwisata.




Sumber :

Deputy Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden


Bey Machmudin

Related Posts:

Perempuan Berperan Majukan Indonesia​


KAIROSPOS.COM, Raja Ampat - Presiden Joko Widodo menyambut baik Peringatan Hari Ibu ke-89 yang digelar di Lapangan Waisai Torang Cinta (WTC), pada Jumat, 22 Desember 2017. Hal ini menunjukkan apresiasi pemerintah terhadap seluruh perempuan di Tanah Air, termasuk Mama-Mama Papua.

"Karena Mama-Mama Papua adalah perempuan Indonesia, karena Papua adalah Indonesia"; ujar Presiden.

Selain itu, Peringatan Hari Ibu ke-89 kali ini terasa istimewa karena mengangkat tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya". Dengan perayaan tersebut, pemerintah berharap peran perempuan Indonesia dalam memajukan bangsa dan negara Indonesia semakin meningkat.

"Perayaan penting bagi perempuan Indonesia, bagi negara, dan bangsa karena perempuan Indonesia turut bekerja dalam kemerdekaan Indonesia. Perempuan Indonesia harus semakin berdaya," kata Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden juga menyampaikan besarnya peran perempuan Indonesia yang sudah diakui dunia internasional. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan menteri perempuan terbanyak, yaitu sembilan menteri perempuan dalam Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi.

"Berarti perempuan di Indonesia sudah diberi peran bagi pemerintah"; ungkapnya.

Terakhir, Presiden menyampaikan ucapan selamat serta memberikan pesan kepada seluruh perempuan Indonesia agar dapat mengemban tugas dengan baik dalam mendidik dan membimbing anak-anak bangsa menjadi generasi hebat Indonesia di masa mendatang.

"Jadilah Ibu Bangsa Wahai Perempuan Indonesia. Selamat Hari Ibu"; ucap Presiden.

​Sumbangsih Mama-Mama Papua​

Dalam kesempatan tersebut, Presiden secara khusus menyapa dan berinteraksi dengan sejumlah Mama-Mama Papua yang hadir serta memeriahkan Peringatan Hari Ibu ke-89.

Presiden dan Ibu Iriana mengunjungi setiap kios dagangan Mama-Mama Papua yang memang sengaja dipamerkan untuk acara tersebut. Bahkan, Presiden dan Ibu Iriana juga membeli sejumlah barang dagangan yang dijajakan Mama-Mama Papua. Mulai dari buah salak, buah pinang, hingga sagu.

Dalam interaksinya dengan Mama-Mama Papua, Presiden menemukan fakta yang menarik yang menunjukkan betapa perempuan-perempuan Papua dan di seluruh Tanah Air ikut serta berjuang memajukan Indonesia.

"Saya kira semua perempuan memiliki kontribusi besar dalam negara ini. Kita lihat, ibu-ibu yang menjual salak, sagu, pinang, saya kira ini menunjukkan sebuah kekuatan perjuangan kaum perempuan dalam rangka, ada yang menyekolahkan anaknya, mengkuliahkan anaknya, membangun rumah," ujar Presiden kepada para jurnalis usai acara.

Melihat semangat dan peran besar perempuan Indonesia, Presiden mengakui adanya kemungkinan untuk menambah jumlah menteri perempuan di masa mendatang.

"Ya bisa saja, mungkin malah ditambah"; ungkapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia Yohana Yembise, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.


Sumber :

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin



Related Posts:

KNRP Meminta DPR Mengevaluasi KPI


KAIROSPOS.COM, Jakarta - KNRP (Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran) mendesak agar DPR mengevaluasi kinerja KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat, terutama mengenai dua hal. Pertama, mengenai evaluasi tahunan terkait perpanjangan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) kepada sepuluh stasiun televisi swasta. Kedua, mengenai implementasi pemberian sanksi atas pelanggaran isi siaran.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers KNRP di Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI, Salemba, Jakarta, 19 Desember 2017. Eni Maryani, akademisi Universitas Padjadjaran yang juga anggota KNRP menyatakan, “Evaluasi tahunan terhadap sepuluh stasiun televisi swasta yang mendapatkan perpanjangan IPP di tahun 2016 seharusnya dilakukan secara transparan kepada publik di bulan Oktober 2017, mengingat IPP diserahkan pada 14 Oktober 2016. Pada saat pemberian perpanjangan IPP, dinyatakan bahwa masing-masing stasiun televisi akan dievaluasi secara berkala setiap tahun. KPI seharusnya melakukan evaluasi tahunan tersebut, namun hingga saat ini kewajiban itu belum dilaksanakan oleh KPI.”

Evaluasi tahunan oleh KPI tersebut seharusnya mencakup antara lain: pelaksanaan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; kepatuhan terhadap seluruh ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS); kepatuhan lembaga penyiaran untuk menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial, dalam membangun karakter bangsa; kesanggupan menjaga independensi dan keberimbangan isu siaran jurnalistik dari pihak eksternal maupun internal, termasuk pemilik; kesanggupan menjaga independensi dan keberimbangan terkait penyelenggaraan Pemilu; kesanggupan melaksanakan penayangan yang menghormati ranah privat dan pro justitia; dan perlindungan dan pemberdayaan khalayak khusus. Eni menegaskan, “Sampai saat ini KPI tidak melakukan evaluasi setahun perpanjangan izin terhadap sepuluh stasiun swasta tersebut. Oleh karena itu KNRP meminta Komisi I DPR, sebagai lembaga yang memilih para komisioner KPI, mempertanyakan hal ini kepada KPI Pusat.”

Hal lain yang disorot oleh KNRP adalah pemberian sanksi oleh KPI. Pada 2016, KPI memberikan 169 sanksi administratif (berupa 151 teguran tertulis, 14 teguran tertulis kedua, dan 4 penghentian sementara). Namun, KPI tidak hanya memberikan sanksi adminisitratif untuk pelanggaran isi siaran. KPI juga memberikan pembinaan, pembinaan, pembinaan, pembinaan, peringatan, peringatan, peringatan, peringatan, dan imbauan, imbauan, imbauan, imbauan, tiga hal yang tidak termasuk dalam sanksi administratif sesuai UU Penyiaran (UU 32/2002) dan P3 dan SPS. Dalam Refleksi Akhir Tahun KPI 2016 dilaporkan bahwa pada 2016, KPI memberikan 23 pembinaan dan 154 peringatan tertulis, sementara jumlah imbauan tidak dilaporkan.

Bayu Wardhana, pengurus Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI Indonesia) yang juga anggota KNRP mengatakan, “Kriteria penetapan sebuah program siaran mendapatkan sanksi administratif ataupun bukan sanksi administratif (berupa pembinaan, peringatan, dan imbauan) tidak jelas. KNRP menemukan acara-acara dengan pelanggaran yang serupa tetapi mendapatkan tindakan berbeda dari KPI, ada yang mendapatkan peringatan tertulis (bukan sanksi administratif) namun ada pula yang mendapatkan teguran tertulis (sanksi administratif).”

Selain hal di atas, Lestari Nurhajati, akademisi London School of Public Relations (LSPR) yang tergabung dalam KNRP, juga mempertanyakan sikap KPI dalam menjatuhkan sanksi. Lestari menyatakan, “Terkesan bahwa KPI menunda memberikan sanksi administratif, entah dengan alasan apa".

Ketika sebuah program acara melanggar, KPI tidak segera menjatuhkan sanksi administratif, melainkan hanya memberikan pembinaan, peringatan atau imbauan. Baru belakangan, jika ada pelanggaran lagi, sanksi administratif diberikan. Pertanyaannya, untuk apa KPI menunda? Mengapa KPI tidak segera memberi sanksi saat sebuah program siaran melanggar?”
Lestari menambahkan, “KNRP juga mencatat bahwa untuk pelanggaran yang berulang dilakukan oleh sebuah acara, KPI tidak memberikan sanksi administratif, melainkan hanya memberikan peringatan tertulis.”

Bayu Wardhana menegaskan bahwa pembinaan, peringatan, dan imbauan yang diberikan oleh KPI tidak dapat diperhitungkan sebagai “raport”, karena bukan termasuk sanksi administratif sesuai ketentuan. Oleh karena itu maka hal tersebut tidak dapat dipertimbangkan untuk bahan evaluasi KPI terhadap lembaga penyiaran. Dengan demikian KNRP menilai KPI Pusat tidak menjalankan amanat untuk melindungi kepentingan publik.

KNRP menilai bahwa KPI tidak menjalankan kewenangannya dalam memberikan sanksi administratif atas pelanggaran isi siaran dengan benar, sesuai ketetapan UU 32/2002 tentang Penyiaran Pasal 8 ayat (2) huruf d, yakni “KPI mempunyai wewenang memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran”.

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap kinerja KPI tersebut, maka KNRP berharap Komisi I DPR RI yang telah memilih 9 komisioner KPI Pusat meminta pertanggungjawaban seluruh komisioner KPI untuk menjelaskan hal-hal tersebut.

Eni Maryani menyatakan, “Pemantauan dan evaluasi KNRP terhadap kinerja KPI Pusat akan terus dilakukan sebagai bahan masukan untuk Komisi I DPR dan wujud kepedulian masyarakat sipil agar KPI senantiasa dapat menjalankan amanat yang diberikan pada mereka untuk mewakili dan melindungi kepentingan publik di bidang penyiaran".


Related Posts:

KILAS BALIK YERUSALEM NUBUAT TUHAN ATAU RANCANGAN MANUSIA


KAIROSPOS.COM, Jakarta -  Pidato   Donald Trump mengakui dan mendeklarasikan perpindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem menimbulkan gejolak protes masyarakat dunia. Yang pasti gerakan intifada yang selama ini diam bergejolak kembali. Kami berusaha mengumpulkan informasi dari berbagai sumber  sebanyak mungkin agar masyarakat  tercerahkan dan mampu berfikir sendiri dan memahami kondisi yang berlangsung.
70 tahun lalu, Nopember 1947,  untuk pertama kali, Presiden Amerika  Harry Truman, mengakui Israel sebagai negara dan Jerusalem sebagai kota Internasional.
Setelah 70 tahun Jerusalem terbaikan, Rabu, 6 Desember 2017, Presiden Amerika Donald Trump, mengakui Jerusalem sebagai Ibukota Israel. Jerusalem, kota yang tidak terpisahkan dengan bangsa Israel.

Apakah ini menggenapi Firman,
Yeremia 29:10 (TB)  Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.
2 Tawarikh 36:21 (TB)  Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.
Yang pasti pupuslah harapan Palestina, menjadikan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya, pupuslah gagasan dua negara di Jerusalem.
Jerusalem kembali kepada Israel sebagai pemilik, penjaga yang sah kota Kudus Allah Israel. Dan sudah pasti, Israel sudah memegang kekuatan hukum untuk kembali membangun Bait Suci ke 3. Pengganti Bait Suci Israel ke 2 yang dihancurkan tentara Romawi tahun 70 masehi. Menggenapi Nubuatan Firman.
Mengikuti keputusan Trump yg sangat berani, chehnya dan Philipina juga mengakui Jerusalem sebagai Ibukota Israel. Dan hari2 mendatang, pengakuan Jerusalem sebagai Ibukota Israel pasti berdatangan.
Terima kasih Tuhan Allah Yesus, telah kembali memperhatikan Jerusalem,  penggenapan Firman Mu makin nyata.  Kiranya Tuhan Allah Yesus memberkati Israel, semua bangsa dan semua orang, yang mengakui Jerusalem kota Kudus Mu, dibawah kekuasaan Israel. Amen.  Pendapat seperti ini ramai muncul dengan alkitab sebagai dasar pemikirannya bukan konstitusi.

SEJARAH KOTA YERUSALEM

Berikut adalah timeline (rentang waktu) sejarah Yerusalem.

A. PERMULAAN
2500 SM : Bangsa Kanaan datang dari tenggara, menamakannya Yerusalem seperti nama Dewa bangsa Kana'an.
2000 SM : Bangsa Amorit memasuki dari tenggara, disusul bangsa Fenisia dari utara.
1200 SM : Bangsa Filistin (Palestin) datang dari daerah Yunani dan menempati selatan kawasan ini. Dan Bani Israel yang keluar dari Mesir dibawah pimpinan Nabi Musa dan Nabi Harun datang dan menempati bagian timur Laut Mati sehingga mendesak kedudukan bangsa Kanaan.

B. MASA KEKUASAAN RAJA-RAJA ISRAEL (1025 SM - 586 SM)
1010 SM : Bangsa Filistin mengalahkan Raja Saul (raja Israel yang pertama) dan mengambil Tabut Perjanjian milik Israel.
1000 SM : Raja Daud bin Isai (kaum Muslim menyebutnya sebagai Nabi Daud A.S.) yang naik tahta setelah raja Saul, berhasil menaklukkan kota Yerusalem, dan menjadikannya sebagai ibukota Kerajaan Israel.
962 SM : Raja Salomo bin Daud (Nabi Sulaiman A.S.) mendirikan Bait Suci kaum Yahudi untuk Pertama kali di Ibukota Yerusalem.
722 SM - 586 SM: Kerajaan Asyuriah (Suriah) dan Babilonia menguasai Yerusalem dan mengalahkan Kerajaan Israel dan Yehuda (Israel saat ini pecah menjadi dua kerajaan: Israel dan Yehuda/Judea). Raja Nebuchadnezzar II (605 SM-562 SM) menawan bangsa Yahudi ke Babilonia.
587 SM: Pengasingan bangsa Yahudi ke Babilonia sebagai tawanan.

C. MASA SETELAH PEMBUANGAN KE BABEL
539 SM - 331 SM : Kerajaan Persia (Farsi) di bawah raja Cyrus (Koresh) mengalahkan Babilonia dan Cheldania (Irak) dan menduduki Yerusalem, pada masanya orang-orang Yahudi yang ditawan diijinkan kembali ke Yerusalem.
332 SM : Kerajaan Makedonia (Yunani) di bawah Raja Aleksander yang Agung (Iskandar Syah) menduduki Yerusalem setelah mengalahkan Persia.
166 SM - 37 SM : Setelah Yunani dikalahkan oleh Romawi, dinasti Yahudi dari keluarga Makkabe memberontak melawan Romawi dan kembali mendirikan kerajaan Israel di Yerusalem.
35 SM - 96 M : Pemberontakan kaum Yahudi berhasil dipatahkan. Kaisar di Roma mengangkat dinasti Herodes untuk memerintah Israel sebagai kerajaan taklukkan Romawi.

D. MASA MASEHI
6 SM: Kelahiran Yesus Kristus atau Nabi Isa Al Masehi di Betlehem yang berada dibawah kekuasaan dinasti Herodes, pada zaman pemerintahan Gaius Julius Caesar Augustus di Roma (Kaisar Octavianus Augustus).
33 M: Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus, pada zaman Yerusalem berada dibawah kekuasaan seorang Prokurator (Gubernur) Romawi yang bernama Pontius Pilatus utusan Roma.
70 M: Yerusalem dimusnahkan oleh tentara Romawi atas perintah Kaisar di bawah pimpinan Jenderal Titus. Dihancurkan secara habis-habisan. Dari bangunan kompleks Bait Suci Yahudi hanya tersisa tembok barat (tembok yg sekarang masih ada sampai hari ini dan disebut sebagai 'Tembok Ratapan' oleh karena tragedi hancurnya kota suci dan Bait Suci Yahudi ini).
117-138 M: Kaisar Uryanus (Romawi) membasmi habis pemberontakan orang-orang Yahudi, hanya beberapa orang yang sempat melarikan diri. Semua bangunan hancur rata.
313 M: Yerusalem berada dibawah kekuasaan Bizantium (Romawi Baru / Romawi Timur) yang memberikan kebebasan beragama bagi umat Kristen. Pada masa kekuasaan Kaisar Konstantin, Ratu Helina sang ibu suri berziarah ke Yerusalem dan mendirikan Gereja Makam Yesus Kristus yang masih ada hingga kini.
614 M: ketika Kekaisaran Bizantium diperintah oleh Kaisar Heraklius (614-641), Yerusalem ditaklukkan oleh Tentara Persia. Penghancuran secara habis-habisan lagi.
627 M: Raja Heraklius merebut kembali Yerusalem dari tangan Persia.

E. MASA KEJAYAAN ISLAM DAN PERANG SALIB
636 M: Khalifah Umar bin Khattab memasuki wilayah Yerusalem.
637 M: Yerusalem berhasil ditaklukkan sepenuhnya oleh Tentara Arab.
1099 M: Yerusalem direbut oleh Tentara Perang Salib. Penghancuran secara habis-habisan kembali terjadi.
1190 M: Shalahuddin Al-Ayyubi mengambil alih Yerusalem dari Tentara Perang Salib dan menghapus larangan orang Yahudi untuk tinggal di sana. Dibawah beliau, orang Yahudi bebas merdeka.
1244 M: Ditaklukkan oleh bangsa Tatar Kharezmia
1247 M: Ditaklukkan oleh Mesir.
1517 – 1917 M: Yerusalem menjadi bagian dari daerah jajahan Kerajaan Turki Usman

F. MASA MODERN
1917 – 1948 M: menjadi bagian dari daerah mandat Britania Raya, dan diberi nama Palestina (seperti nama yang pernah diberikan oleh Kekaisaran Romawi dahulu kala, yaitu dengan menggunakan nama bangsa yang menjadi musuh bebuyutan bangsa Israel, yaitu bangsa Palestin/Filistin).
1948 M: Republik Israel modern dideklarasikan. Kota Yerusalem dibagi dua oleh PBB. Bagian barat dikuasai Israel, bagian timur dikuasai Kerajaan Yordania. Yordania membawa banyak warganya masuk dan menduduki wilayah ini hingga sekarang.
1950 M: dideklarasikan kembali sebagai Ibukota Israel.
1967 M: Setelah "Perang Enam Hari", bagian barat dan timur Yerusalem seluruhnya dikuasai oleh Israel.
2000 M: Muncul aksi Intifada II setelah Perdana Menteri Israel berkunjung ke Tembok Ratapan.
2017 M: Amerika Serikat dibawah pemerintahan Presiden Donald J. Trump mengumumkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibukota historis dan resmi dari Republik Israel. Pernyataan ini ditentang oleh banyak negara.
Demitologisasi dan Desakralisasi Yerusalem
Ulasan menarik dari Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (Dr. Andreas Anangguru Yewangoe (Ketua Majelis Pertimbangan PGI/Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila)
Dalam diskusi di Bandung tadi malam (8 Desember 2017) ada yang bertanya tentang pengakuan Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel. Apa pendapat kami.
Ini pertanyaan yang tidak mudah dijawab. Kita tahu bahwa unsur-unsur emosi keagamaan dengan sangat mudah dipicu kalau orang bicara tentang Yerusalem, dan Israel-Palestina pada umumnya. Untuk itu barangkali buku Karen Armstrong tentang Yerusalem bagus untuk didalami.
Sebagaimana kita tahu, sejak negara Israel diproklamasikan tahun 1947, sejak saat itu orang Palestina yang sudah hidup di negeri itu selama ribuan tahun kehilangan tanahnya. Bahkan ada orang Palestina yang hanya diberi kesempatan 1 atau 2 jam saja berkemas meninggalkan rumah dan tanahnya.
Kita tahu Israel telah meninggalkan Tanah Palestina berdiaspora sejak tahun 70 Masehi pada waktu Yerusalem dihancurluluhkan oleh Jenderal Titus.  Sejak saat itu mereka ada di mana-mana di seluruh dunia ini. Hitler dengan “Kerajaan Ketiga”nya memicu Perang Dunia II. Pada waktu itu orang Yahudi dikorbankan Hitler dengan Holocaustnya yang terkenal dan mengerikan itu. Maka negara-negara Barat pemenang PD II merasa bersalah terhadap orang Yahudi. Itulah sebabnya segera setelah PD II, negara-negara pemenang itu mendorong didirikannya Negara Israel yang selama ini telah menjadi cita-cita Gerakan Zionisme dengan ibukota Tel Aviv.

Ketika negara Israel diproklamasikan, Yerusalem dibagi dua. Bahagian Timur diberikan kepada Israel, sedangkan bagian barat, kota lama kepada Yordania. Namun pada perang 6 hari tahun 1967, Israel merebut bahagian kota lama dan mengklaim seluruh kota sebagai miliknya. Namun tidak ada satu negarapun di dunia termasuk PBB mengakui klaim Israel menjadikan Yerusalem sebagai ibukotanya.

Yerusalem tetap dianggap sebagai kota yang di dalamnya situs-situs tiga agama terdapat. Maka karena itu orang lebih cenderung berpikir tentang Yerusalem sebagai “kota terbuka”. Bahkan ada yang berpikir memberi status internasional kepada Yerusalem. Demikianlah kedudukan kota itu hingga sekarang.
Pertanyaan adalah, haruskah kota itu dipandang sebagai kota sakral karena situs-situs agama terdapat di dalamnya? Sesungguhnya dari perspektip Kristiani Yerusalem tidak lagi merupakan kota sakral sejak Yesus Kristus memecahkan mitos kesakralan itu dengan tercabiknya tirai di Bait Allah pada peristiwa penyaliban. Maka sejak itu umat Kristiani hendaknya berpikir mengenai demitologisasi dan desakralisasi terhadap Yerusalem. Setidak-tidaknya ada 2 referensi di dalam PB yang bisa diacu untuk mendukung pendirian ini.

Pertama, dalam percakapan Yesus dengan perempuan Samaria, Yesus mengatakan: “Akan tiba saatnya Allah disembah bukan di gunung ini atau di Yerusalem melainkan dalam Roh dan kebenaran”.  Kedua, dalam kitab Wahyu, Yohanes melihat “Yerusalem baru” yang turun dari surga. Ini berarti Yerusalem lama telah tidak layak. Bukankah Yerusalem lama membunuh nabi-nabi dan para utusan Tuhan sebagaimana dikatakan Yesus?

Tentu pertanyaan adalah, masih perlukah mengunjungi Yerusalem sekarang ini? Ya, bagi yang berduit boleh-boleh saja berwisata ke sana. Namun tidak lebih dari mengunjungi situs-situs bersejarah (menurut kitab kanonik sebagai 'asset'). Mungkin sebagai napak tilas terhadap jejak-jejak Yesus dan lokasi bersejarah lainnya. Mungkin ada yang makin dikuatkan imannya setelah mengunjungi tempat-tempat itu. Tidak apa-apa. Tidak dilarang untuk itu.
Tetapi di dalam melakukan itu kita harus selalu ingat nasib orang Palestina yang terusir dari situ sejak proklamasi negara Israel dan sejak aneksasi tahun 1967. Maka pada akhirnya persoalan Israel-Palestina, dan khususnya Yerusalem bukanlah soal agama, tetapi soal tanah air.

Sumber : dari berbagai sumber.

Related Posts:

Makna 500 tahun Reformasi Martin Luther bagi Penginjilan


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Penginjilan adalah tugas utama Gereja. Dalam melakukan penginjilan, tidak ada dikotomi antara pekabaran Injil dan pelayanan sosial ekonomi. Keduanya bertujuan untuk menjadikan semua bangsa murid Allah. Gereja harus melatih jemaatnya supaya bersemangat dan terampil mengabarkan Injil. Demikian kesimpulan Konferensi Internasional “Makna 500 tahun Reformasi Martin Luther bagi Penginjilan” yang diadakan oleh Sie Pekabaran Injil HKBP Kebayoran Baru di Jakarta (22/7).


Pada dasarnya semua Gereja berhutang kepada penginjilan. Gereja HKBP lahir sebagai buah dari penginjilan yang dilakukan para misionaris Rheinische Missions Gesselschaft (RMG). Konfessi HKBP pasal 9 pun menyatakan bahwa tiap-tiap orang Kristen terpanggil menjadi saksi Kristus. Inilah yang dilakukan Nommensen ketika ia membangun pos-pos penginjilan. Di mana Injil diberitakan oleh Nommensen, di situ sekaligus ada pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan.


Konferensi Internasional yang persidangannya dipimpin oleh Ambassador for Peace Ev. St. Partogi Samosir Ph.D tersebut, menghadirkan para pembicara Pdt. Binsar J. Pakpahan Ph.D, missionaris Amerika Serikat Ed Travis, Ev. St. Ida Panjaitan Sianturi D.Min, Pdt. Ir. Busmin Simanjuntak D.Min, Ev. Rachmat Heran Hutagalung, Ev. St. Derlina R. Hutapea, St. Dantes Simbolon MA, Ev. Ir. Saut R. Aritonang, Sekretaris Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Alan Singkali, Pdt. Marisi Simanjuntak M.Div, Ev. Irma Agriani Sihite, Ev. Rufinus Dolosaribu, Ev. Barita Simanullang STh, St. Ir. Pinondang Simanjuntak MT, Ev. Ir. Sirus Abadi, Ev. Kriston Sidjabat SE, wartawan senior Hotman L. Gaol, Pdt. Marihot Siahaan STh, Ketua Persekutuan Abdi Bangsa Kawas Rolant Tarigan, Binsar Reo Marthin Simanjuntak STh, Andy Roy Panjaitan MBA, dan analis investasi Pnt. Pelipus E. Patandi.


Menjamurnya gossip, korupsi, dendam, HoTeL (hosom, teal, late – akronim dalam bahasa Batak), perselingkuhan, dan kekerasan yang dilakukan oleh jemaat dan pelayan gereja, menjadi bukti nyata pentingnya penginjilan dilakukan kepada internal jemaat aktif dan pelayan gereja.
Konferensi Internasional yang dihadiri oleh jemaat gereja Toraja, gereja Punguan Kristen Batak, mahasiswa STT Rahmat Emmanuel (REM), dan jemaat dari 32 gereja HKBP itu, mencatat adanya unsur yang hilang dari penginjilan akhir-akhir ini, yaitu tiadanya kesatuan. HKBP perlu membuka diri untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga keumatan ekstra-gerejawi. Itulah revolusi mental penginjilan berdasarkan Yohanes 17:21.



Konferensi Internasional yang dilayani oleh Ketua Sie Pekabaran Injil HKBP Kebayoran baru Joice Tobing M.Min (doa pembukaan), Pdt. Bonatua Siregar STh (kata sambutan), dan Ev. St. Holong Aritonang (doa penutup), menyerukan agar paradigma Martin Luther “ecclesia semper reformanda” diterapkan sehingga Gereja selalu mereformasi Gerejanya agar relevan dengan kebutuhan jemaatnya kini. Jangan Pearaja-oriented, tetapi local-oriented. 

Penulis : Partogi Samosir.

Related Posts:

Presiden Bertolak ke Gunungkidul DIY Hadiri Hari Menanam Pohon


KAIROSPOS.COM, Yogyakarta - Setelah menghadiri Apel Kebangsaan Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI) Tahun 2017 di Silang Monumen Nasional Jakarta, Sabtu pagi 9 Desember 2017, Presiden Joko Widodo melanjutkan perjalanan menuju Provinsi DI Yogyakarta.

Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan lepas landas pada pukul 09.10 WIB dari Pangkalan TNI AU Halim Perdakusuma Jakarta.
Tiba di Pangkalan TNI AU Adi Sutjipto Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta pukul 09.55 WIB, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dari Adi Sutjipto, Presiden menuju Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul untuk menghadiri acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2017.
Siang harinya, Presiden akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Pacitan dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Di Pacitan, Presiden akan meninjau daerah pasca bencana banjir dan memberikan arahan kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Kepala BNPB serta kementerian terkait dan pemerintah daerah terkait dengan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah yang terkena dampak bencana banjir.
Petang harinya Presiden dan rombongan menuju Solo dan malam harinya menghadiri Syukuran 50 Tahun Batik Danar Hadi.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi DI Yogyakarta, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.


 Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin

Related Posts:

Presiden Pimpin Apel Kebangsaan Bela Negara FKPPI


KAIROSPOS.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo pagi ini, Sabtu, 9 Desember 2017, bertindak sebagai inspektur apel kebangsaan bela negara Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI). Apel tersebut digelar di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

Dalam sambutannya, Kepala Negara mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa, dan budaya. Kemajemukan tersebut pada akhirnya menimbulkan banyak perbedaan. Namun, hingga kini, Indonesia masih tetap berdiri kokoh di tengah segala perbedaan yang ada itu. Hal itu dapat terjadi karena Pancasila yang selalu dipegang teguh oleh rakyat Indonesia.
"Kita kukuh bersatu padu karena kita punya Pancasila. Saya juga selalu menegaskan bahwa Pancasila adalah rumah kita bersama yang mempersatukan dan melandasi langkah-langkah kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Presiden.

Tegaknya Pancasila dan kukuhnya bangsa ini tentu tak lepas dari perjuangan para pahlawan dan tokoh-tokoh pendiri bangsa. Di belakangnya ada jajaran TNI, Polri, para pemimpin bangsa, dan segenap rakyat Indonesia yang terus melanjutkan perjuangan Indonesia.

"Sebagai pewaris darah juang, saya percaya bahwa FKPPI akan melanjutkan perjuangan para pendahulu kita," ucapnya. Meski demikian, kukuhnya negara kita bukan berarti tidak ada ancaman. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kita dituntut untuk lebih waspada terhadap nilai-nilai asing yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara kita. "Saya minta kepada FKPPI agar berada di garda terdepan untuk memberantas berita-berita bohong yang menyesatkan rakyat, memberantas ujaran kebencian yang merusak rakyat, dan menghadang ajaran lain yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.

Selain itu, Presiden juga mengajak keluarga besar FKPPI untuk mendukung upaya pemerintah dalam memberantas kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia, memperkecil ketimpangan, dan merajut kerja sama antaranak bangsa dari seluruh Nusantara. "Itulah alasannya mengapa saya memprioritaskan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. Kita ingin memperbaiki jalur logistik, memperkuat perdagangan, terus mempersatukan Indonesia karena infrastruktur bisa mempersatukan, dan membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ia menambahkan.

Kepada FKPPI sendiri, Presiden Joko Widodo berharap agar dapat memperluas dan mengoptimalkan jaringannya di seluruh Indonesia agar dapat bergerak bersama dengan pemerintah membantu masyarakat miskin dan memajukan daerah-daerah terluar. "Jaringan FKPPI di seluruh pelosok Indonesia harus dioptimalkan untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masyarakat, mempersiapkan masyarakat menghadapi kompetisi global yang semakin ketat, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Mengakhiri sambutannya, Kepala Negara berpesan agar FKPPI selalu siap sedia dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memfokuskan tenaga dan pikiran untuk terus menjaga Pancasila.

"Saya titip, bahwa darah juang mengalir di tubuh FKPPI, di tubuh kita. Kita harus mengarahkan seluruh pikiran dan tenaga untuk selalu menegakkan NKRI, memperkukuh Pancasila, menjaga Bhinneka Tunggal Ika, dan menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.





Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Foto: Intan - Biro Pers Setpres

Related Posts:

Yerusalem: Trump Taruhan Nyawa Warga Negaranya Sendiri

KAIROSPOS.COM, Jakarta  = Presiden Trump sedang berjudi di mana taruhannya adalah nyawa orang-orang Bule sendiri, ujar Ambassador for Peace Partogi Samosir kepada redaksi KAIROSPOS.COM.  Memang Trump benar bahwa walaupun sejak tahun 1995, semua presiden AS telah menolak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, karena kuatir akan merusak upaya perdamaian, namun kenyataannya kita tidak lebih dekat pada perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Walau demikian, pernyataan Presiden Trump bahwa Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel adalah keputusan yang memperparah kemarahan yang selama ini telah menyuburkan berbagai aksi terorisme di seluruh dunia.

 Partogi Samosir yang adalah Direktur Center for Europen Union Studies tersebut menjelaskan bahwa selama ini, Yerusalem memang berada di pusat pusaran konflik antara Israel dan Palestina. Kedua belah pihak memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota mereka. Israel merebut Yerusalem saat perang Timur Tengah pada 1967.

Israel kemudian mengumumkan Yerusalem sebagai ibukotanya, tapi tak diakui oleh dunia internasional. Untuk menyatakan sikap penolakan tersebut, tak ada negara asing yang mendirikan kantor perwakilannya untuk Israel di Yerusalem.

Oleh karena itu, saya berdoa kepada Allah supaya Trump menarik kembali keputusannya itu, sehingga seluruh dunia semakin menyadari bahwa sumber masalah yang sesungguhnya adalah pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina sejak 1967, bukan masalah agama. Konflik antara Palestina dengan Israel, bukanlah konflik antara Islam dengan Kristen, tegas Partogi.

Penduduk Palestina itu terdiri dari umat Muslim, Kristen, Katolik, Orthodox, dan Yahudi. Di  Palestina tidak ada diskriminasi agama. Setiap penduduk Palestina punya hak yang sama dan tidak ada dikotomi antara Islam dan Kristen. Mereka hidup rukun. Seluruh umat Muslim, Kristen, Katolik, Orthodox, dan Yahudi di Palestina justru bersama-sama berupaya mengusir penjajahan Israel terhadap Palestina.

Itu sebabnya pengakuan Trump pada dasarnya adalah sebuah pelanggaran hukum internasional, karena sangat bertentangan dengan Resolusi PBB mengenai Israel-Palestina.

 Bahkan keputusan Trump tersebut adalah tragedi kemanusiaan, karena memecah-belah dan hanya akan memicu pertumpahan darah di mana yang menjadi korbannya adalah rakyat biasa seperti saya, simpul Partogi.

Related Posts:

ORANG SAMARIA DAN SUPIR GOJEK

Bencu Menggugat

KAIROSPOS.COM, JAKARTA = Tanggal  27 November yang lalu, aku ke Grha Muncul Mekar untuk ikut merayakan hari ulang tahun Arswendo Atmowiloto. Pulangnya aku naik GOJEK. Dalam perjalanan, tiba-tiba ada pengendara motor yang berteriak bahwa motor kami kebakaran. Supir GOJEK pun menghentikan motor kami.
Setelah motor berhenti dan saya turun. Dia langsung melihat shockbreaker motornya. Dari situ aku menyimpulkan bahwa dia sudah tahu masalah motornya tersebut.
 
Memandangku dengan jerih karena takut saya marah dan dia kehilangan sewa. Dia minta pengertian, agar saya menunggu motornya dingin supaya tidak keluar percikan api lagi.
Sementara menunggu, dia membual bahwa rumahnya tidak jauh dari kampungku, jadi dia minta dikasih kesempatan untuk mengantarku dulu sebelum dia ke bengkel untuk memperbaiki motornya.
Ketika aku mengajaknya untuk mencari bengkel terdekat, dia membual bahwa dia harus perbaiki motornya ke bengkel langganannya karena harus klaim sebab baru beberapa hari yang lalu, shockbreaker itu diservice.

"Rp. 150 ribu," jawabnya waktu kutanya berapa harga shockbreaker baru? Saya membuka dompet lalu mengeluarkan uang Rp. 100 ribu dan berkata, "Kalau tidak diganti, kerusakannya akan menjadi parah dan berbahaya. Nich saya dukung kamu seratus ribu untuk beli shock breaker baru."
Supir GOJEK itu menatap saya gak percaya sehingga saya memegang tangan kanannya dan memasukkan uang itu ke tangannya sambil memerintah, "beli shock breaker baru.Segera."
Dia terus menatap saya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Saya meremas bahunya dan berkata, "Nggak punya duit itu memang menyebalkan, mas. Namun karena kamu lagi gak punya duitlah maka saya punya kesempatan untuk menyokongmu. Sekarang kita impas. Ha ha ha ..."
Kami melanjutkan perjalanan lalu berhenti untuk melihat kondisi motor kami. Selama berdiri menunggu, kami saling diam.

Ketika sampai di rumah, tiba-tiba supir GOJEK itu memutar kembali motornya dan menghampiriku yang sedang bertegur sapa dengan tetangga. Saya bergerak menjauhi tetanggaku dan menunggu.
Dengan rikuh dia berkata, "Maaf pak, papak serius membantu saya?" Saya menatapnya dan bertanya, "Kenapa?"
"Seratus ribu itu banyak lho pak. Saya nawar boleh? Bapak bantu saya 50 ribu aja dech."
"Nawar 50 ribu? Boleh. Ha ha ha ... punya uang kembaliannya? Ha ha ha ...."
Ha ha ha ... Dia clingukan karena gak punya uang kembalian. Dia lalu menawarkan agar kembaliannya untuk Gopay saja.

Saya menolak tawarannya sambil menunjukkan saldo rekening Gopay saya yang berlimpah. "Gini saja. Kalau uang beli shockbreakernya lebih, kamu tambahin aja, beli martabak untuk anak istri kamu. Bilang saja ke mereka, itu hadiah dari orang Samaria yang kebetulan lewat."
"Orang Samaria? Kok orang Samaria?" Tanyanya.

"Tanya aja sama temen-teman kamu, barangkali mereka kenal. Ha ha ha ...." Jawabku sambil mengusirnya pergi untuk ngerumpi dengan para tetangga.
Penulis : Bencu

Related Posts:

Presiden Akan Resmikan Tol Soroja dan Serahkan 10.000 Sertifikat di Bandung

KAIROSPOS.COM, BANDUNG = Presiden Joko Widodo malam ini, Minggu 3 Desember 2017, bertolak menuju Bandung, Provinsi Jawa Barat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada pukul 18.55 WIB.
Tiba di Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung pukul 19.16 WIB, Presiden disambut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Esok hari, Presiden akan meresmikan Jalan Tol Soreang - Pasir Koja dan menyerahkan 10.000 sertifikat tanah untuk masyarakat Jawa Barat di Soreang, Kabupaten Bandung.
Sore harinya, Presiden dan rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Turut menyertai Presiden dalam penerbangan menuju Bandung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin

Related Posts:

Presiden Resmikan Empat Venue GBK


KAIROSPOS.COM, JAKARTA = Sejak Agustus 2016, kawasan Gelora Bung Karno (GBK) berbenah untuk menghadapi Pesta Asian Games ke-18 yang akan digelar mulai 18 Agustus 2018. Kini hasilnya sudah mulai dapat dirasakan. Bahkan ada perbedaan mencolok, kawasan tersebut juga menjadi sebuah ruang publik bagi masyarakat.

Yang paling penting bahwa lingkungan kawasan Senayan menjadi sebuah ruang publik bagi masyarakat,” ucap Presiden Joko Widodo di stadion renang (aquatic) GBK, Sabtu siang, 2 Desember 2017.

Sebelum meresmikan stadion renang (aquatic), Presiden Joko Widodo yang mengenakan kaos warna putih dibalut jaket berwarna merah dan celana panjang berwarna hitam terlebih dahulu meresmikan lapangan hoki, lapangan sepak bola A/B/C dan lapangan panahan Gelora Bung Karno yang dipusatkan di lapangan hoki.

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Lapangan Hoki, Lapangan Panahan dan Lapangan A/B/C di kawasan Gelora Bung Karno saya resmikan,” ucap Presiden.
Presiden memukul bola hoki yang menandakan telah diresmikan lapangan tersebut. Setelah itu, Presiden menandatangani prasasti serta berfoto bersama atlet hoki yang berada di lapangan tersebut. Setelah itu, Presiden menyaksikan laga eksibisi hoki antara tim DKI 1 melawan tim DKI 2.
Semula lapangan hoki ini merupakan bangunan sederhana, dengan fasilitas ruangan seadanya. Saat ini lapangan hoki beserta bangunannya telah direnovasi menjadi lapangan hoki yang bertaraf internasional.

Kini lapangan hoki tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari international Hockey Federation sehingga layak menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertandingan Hoki internasional.
Bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Presiden melanjutkan peninjauan menuju lapangan sepak bola A/B/C. Turut pula dalam peninjauan ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua Umum KOI Erick Thohir.
Di sini, Presiden didampingi Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria bertemu dengan pemain Timnas PSSI U16 dan menandatangani buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia serta jersey Timnas PSSI.
Lapangan sepak bola A/B/C merupakan lapangan latihan yang digunakan oleh kesebelasan nasional dan juga dipergunakan oleh beberapa sekolah sepak bola. Dalam rangka Asian Games lapangan A/B/C direnovasi untuk memperbaiki drainase lapangan dan kualitas rumput di lapangan A/B/C, serta bangunan penunjang.

Dari lapangan A/B/C, Presiden meninjau lapangan panahan. Presiden sempat mencoba memanah dengan jarak 18 meter. “Kalau enggak kena sasaran, karena angin ya,” ucap Presiden berseloroh.
Saat busur panah mengenai sasaran berwarna biru, terdengar tepuk tangan meriah. “Sudah Pak, jangan diulangi lagi,” ucap Imam Nahrawi yang disambut senyuman oleh Presiden.
Setelah itu, Presiden dikenalkan kepada beberapa pemanah nasional yang tengah berlatih oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia Siti Hediati Soeharto.
Venue terakhir yang dikunjungi Presiden adalah stadion renang aquatic GBK sekaligus meresmikannya. Presiden disambut oleh Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia Anindya Bakrie.

Sebagai tanda diresmikannya stadion renang, Presiden memberikan aba-aba kepada delapan perenang yang menjajal lintasan renang sepanjang 50 meter dengan menggunakan pistol yang biasa digunakan wasit dalam kejuaraan renang.

Ternyata tidak hanya delapan perenang, tapi juga beberapa atlet loncat indah menunjukkan kemampuannya, dan diakhiri dengan atraksi dari atlet cilik renang indah.
Stadion Renang  bersejarah ini pertama kali diresmikan Bung Karno pada tahun 1962 untuk menyambut Asian Games 55 tahun yang lalu, dan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sehingga renovasinya tidak mudah dilakukan.

Namun para arsitek Indonesia telah menjawab tantangan untuk menciptakan desain yang meningkatkan kualitas sarana sesuai standar internasional dengan tetap berpegang pada kaidah kelestarian bangunan. Selain kapasitas penonton bertambah dan ramah disabilitas.
Sumber :

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin

Related Posts:

JOKOWI : PERAN GURU TAK TERGANTIKAN


KAIROSPOS.COM, BEKASI - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya peran guru dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia. Meskipun saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu sangat cepatnya, namun peran guru tetap tak tergantikan.

Hal ini disampaikan Kepala Negara di hadapan 38 ribu guru dari seluruh Indonesia yang hadir saat memperingati Hari Guru Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-72, di Lapangan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu, 2 Desember 2017.

"Guru tidak akan tergantikan untuk mengemban tugas profetik, menjalankan misi kemanusiaan, dan keberadaban dengan menggali, menyadarkan, dan mengajak serta menggerakan jiwa anak didik pada kebenaran dan kebaikan," ujar Presiden.

Lebih lanjut Presiden menyatakan bahwa pendidikan merupakan jalan panjang sebuah bangsa dalam menghadapi tantangan membangun identitas, karakter, dan martabat negara Indonesia. Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh guru untuk berbenah diri menghadapi persaingan dan tantangan di masa mendatang.
"Peringatan Hari Guru Nasional ini harus kita jadikan momentum untuk berbenah menyiapkan generasi muda yang tanggap dan tangguh," ungkapnya.

Presiden juga menitipkan pesan kepada para guru untuk terus mendedikasikan pengabdiannya dalam mendidik generasi muda Indonesia. Salah satunya adalah dengan memerdekakan jiwa anak didik dalam pembelajaran yang inklusif sehingga terbuka ruang untuk munculnya kreativitas dan inovasi yang sangat dibutuhkan dalam era disrupsi saat ini.

"Kepada guru bangsa ini (saya) menitipkan amanat untuk memupuk, memelihara, mengembangkan jati diri, dan membentuk karakter kita sebagai bangsa yang tangguh, berdaulat, mandiri, dan penuh toleransi," kata Presiden.

Di awal sambutannya, Presiden tak lupa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air. Presiden sadar betul peran besar seorang guru yang menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas di bidangnya masing-masing.

"Saya sampaikan penghargaan, apresiasi yang tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air, guru-guru yang berada di desa-desa, pulau-pulau terpencil, pulau terluar, dan di daerah perbatasan," ucap Presiden seraya membungkukkan badan sebagai tanda salam hormat takzim.

Pangkas Administrasi

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memberikan jawaban terkait sejumlah harapan yang dilontarkan para guru melalui Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. Salah satunya adalah komitmen pemerintah untuk melaksanakan undang-undang guru dan dosen dengan baik serta mendorong terlaksananya sertifikasi yang tepat waktu dan tepat jumlah.

"Saya percaya peningkatan mutu guru perlu dibarengi dengan kebaikan kesejahteraan yang tentu harus disesuaikan dengan kemampuan negara," ujar Presiden.
Selain itu, berbagai urusan administrasi yang menjadi keluhan para guru juga disinggung oleh Kepala Negara. Ia segera memerintahkan jajarannya untuk membenahi sistem layanan tata kelola guru agar lebih cepat, efektif, efisien, dan transparan.

"Jangan lagi  ruwet-ruwet, jangan lagi  mbulet-mbulet semuanya harus dapat disederhanakan. Ini saya titip kepada Mendikbud, Menpan, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota," kata Presiden.
Terakhir, Presiden juga akan memastikan kekurangan guru di seluruh Tanah Air akan diisi dengan baik tanpa meninggalkan kesempatan bagi guru yang telah mengabdi dengan gigih. Utamanya guru-guru yang berada pada posisi terdepan, terluar, dan tertinggal yang telah mengabdi puluhan tahun untuk membangun negeri.

"Kekurangan guru akan diisi secara bertahap sesuai kemampuan pemerintah dengan mengedepankan meritocracy dan guru-guru yang telah mengabdi lama, sepanjang memiliki kualifikasi dan kompetensi akan diberikan kesempatan terlebih dahulu," ucap Presiden.




Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Keprersidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi.


Sumber :
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden
Bey Machmudin



Related Posts:

UNLEARN ISIS

KAIROSPOS.COM, JAKARTA = Artikel Unlearn ISIS ini saya dapatkan dari grup WA tulisan dari Dina Sulaeman, jujur tidak saya kenal, mungkin belum ada waktu untuk bertemu. Tapi sangat berfanfaat untuk mencerdaskan masyarakat guna menghalau idiologi khilafah masuk dan berkembang di Indonesia.

Unlearn artinya, kurang lebih, melepaskan diri dari apa yang sudah dipelajari selama ini. Manusia lahir dengan kebahagiaan, penuh prasangka baik. Namun lambat laun dia belajar untuk bersedih dan mencurigai orang lain. Seseorang tidak terlahir untuk membenci orang yang berbeda dari diri dan kelompoknya, apalagi membunuhnya. Dia belajar (learn) untuk itu.

Lama-lama, manusia pun ‘ahli’ dalam hal itu. Dia ahli dalam bersedih dan galau, sehingga lupa cara untuk bahagia. Ada pula yang sedemikian ahlinya dalam membenci sehingga ia menganggap benar pembunuhan kepada orang yang tak seideologi dengannya. Lalu, bagaimana caranya untuk melepaskan hal-hal yang sudah dikuasai? Caranya adalah dengan ‘unlearn’.

Ketika ISIS sudah terusir dari Suriah tahun 2017, beberapa LSM berupaya melatih masyarakat di kawasan Raqqa dan Deir el Zour yang selama 3 tahun dikuasai ISIS untuk ‘unlearn’ ideologi yang sudah ditanamkan oleh ISIS kepada mereka selama tiga tahun terakhir.

Di masa ‘jayanya’, total populasi yang berada di bawah kontrol ISIS di Irak-Suriah mencapai 10 juta orang. ISIS secara masif mendiseminasi ideologi mereka. Mereka mendirikan sekolah, kamp pelatihan, lengkap dengan kurikulum yang sejalan dengan ideologi mereka.

Dalam buku-buku sekolah, termasuk dalam pelajaran matematika dan kimia, ISIS memasukkan konsep mengenai orang ‘kafir’ dan jihad melawan mereka. Mereka menerbitkan koran, majalah, serta mendirikan stasiun yang isinya memprovokasi kekerasan terhadap kaum ‘kafir’.

Upaya ‘unlearn’ yang dilakukan oleh LSM bernama “Sound and Picture Organization” antara lain dengan mengadakan seminar di kamp-kamp pengungsi Suriah dan “mengingatkan mereka atas nilai-nilai sosial asli Suriah dan dampak dari ekstrimisme". [1]
Karena kegiatan itu sifatnya sporadik dan sularela, masih belum terukur dampak dari upaya ‘unlearn’ ini.

Sementara itu, di Perancis juga pernah didirikan pusat pelatihan deradikalisasi. Uniknya, atau anehnya, peserta pelatihan ini adalah sukarela. Sulit dimengerti, bagaimana berharap orang yang teradikalisasi sadar bahwa mereka teradikalisasi lalu dengan sukarela datang ke lembaga training itu untuk di-deradikalisasi? Namun faktanya ada 9 orang yang datang bergabung dan mengikuti pendidikan yang diasuh 25 pekerja sosial, psikolog, pendidik khusus, dan seorang ustadz.
Mereka dilatih untuk memeluk lagi nasionalisme Perancis, disuruh menggunakan seragam, lalu menyanyikan lagu kebangsaan La Marseillaise setiap pagi, belajar sejarah dan sastra Perancis, musik, seni, filsafat, dll, dengan tujuan “to muscle their intellectual immune systems” (memperkuat sistem imunitas intelektual mereka). Apakah cara ini bisa berhasil? Masih jadi tanda tanya karena program ini dihentikan tengah jalan akibat protes warga sekitar yang ketakutan atas berkumpulnya orang-orang radikal di daerah mereka. [2]

Tapi apa sesungguhnya deradikalisasi itu? Orang yang teradikalisasi jelas tidak menderita penyakit fisik yang bisa diobati. Radikalisasi ada dalam pikiran. Seperti diungkapkan Bronner, sosiolog di pusat deradikalisasi itu, “Deradicalization means that we are going to withdraw the beliefs of a spirit.” (deradikalisasi artinya kita menarik kembali keyakinan seseorang).

Apakah bisa?
Michael Hall, Ph.D, founder dan pakar Neuro-Semantics menulis (saat mengomentari pengeboman di Masjid Rawdah, Sinai, Mesir), “The problem are the meanings they have constructed--- meanings that are pathological.” (problemnya adalah makna yang mereka [para teroris] konstruksi; dan makna tersebut adalah makna yang’sakit’).

Maksudnya begini, manusia sepanjang hidupnya akan mengkontruksi (membentuk) makna untuk dirinya. Saat dia melihat orang beragama atau bermazhabnya berbeda dari dirinya, dia akan membentuk makna, misalnya, “dia manusia, sama sepertiku”, atau, “orang itu berbeda denganku”, atau “orang itu kafir, harus aku jauhi”, atau “dia kafir, pasti jahat”, atau bahkan, “dia kafir, sesat, harus dibunuh supaya kesesatan tidak ada lagi di muka bumi.”

Darimana makna ini lahir? Tak lain dari dari proses belajarnya selama ini (learn), dari doktrin-doktrin yang diterima dan di-iya-kannya, sehingga menjadi keyakinan (belief).  Dia meyakini bahwa manusia, apapun agamanya adalah sesama manusia yang harus dihormati; ataukah dia meyakini bahwa manusia ‘kafir’ boleh dibunuh demi menyelamatkan ‘agama’ Tuhan?

Keyakinan itu kemudian membangun ‘frame of mind’-nya, bagaimana pikirannya menyikapi dunia. Karena itu, sebenarnya, berdebat dengan orang yang sudah  teradikalisasi, yang jelas berbeda ‘frame of mind’-nya dengan kita, sebenarnya tidak bermanfaat (tetapi mungkin bermanfaat bagi mereka yang sedang ‘mencari’, yang membaca perdebatan tersebut).

Yang perlu dilakukan untuk deradikalisasi adalah proses ‘unlearn’; menarik kembali keyakinan-keyakinan yang salah. Caranya adalah dengan  terus mengajukan pertanyaan: apakah kamu benar-benar yakin bahwa yang kamu yakini adalah benar? Apakah keyakinan seperti itu bermanfaat buat dirimu? Apakah keyakinan itu membawa kedamaian bagimu? Apakah kamu yakin bahwa Tuhan menyukai kebencianmu? Dst. Lalu, dia dilatih untuk membangun makna-makna baru yang lebih sehat dan bermanfaat bagi dirinya, dan bagi masyarakat.

Mantan tahanan Guantanamo, Mourad Benchellali, berkata, “Anda bisa kembali [tidak radikal lagi], memikirkan kembali apa yang sudah Anda lakukan. Namun Anda butuh bantuan untuk melakukan itu.” 
---
Teriring Alfatihah untuk korban pembantaian di Masjid Rawda, Sinai.
---
[1] https://www.newsdeeply.com/syria/articles/2017/11/17/unlearning-isis-the-battle-to-reclaim-hearts-and-minds
[2] https://www.theatlantic.com/international/archive/2017/09/france-jihad-deradicalization-macron/540699/

Related Posts: