KAIROSPOS.COM, Jakarta, Banyak warga masyarakat ingin mengetahui apa saja yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama selama menjalani masa hukuman di Mako Brimob Depok Jabar. Kami menemukan tulisan ini dari grup WA.
Dari buku 60 tahun berjuang memberitakan Injil bagi Dunia
Pdt. Dr. Stephen Tong yang kami kenal
Ahok menuliskan tentang Stephen Tong dari Mako Brimob 23-10-2017 selamat membaca semoga bermanfaat.
Pdt. Dr Stephen Tong : merdeka 100% ( merdeka yang sesungguhnya)
Oleh Basuki Tjahaja Purnama
"Engkau harus mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:12)
Saya lupa kapan saya pertama kali mendengar khotbah pak Tong, tetapi yang pasti saya selalu mendengar khotbah beliau di SPIK (seminar pembinaan iman Kristen) yang dulunya setiap tahun diadakan di sejumlah gedung pertemuan, mulai dari Gedung Granada di Semanggi, Manggala Wanabakti, gedung Kementerian kehutanan, hingga balai Sidang Senayan di Jakarta.
Setiap tahun saya rutin mengikuti SPIK sampai tahun 1997, begitu kembali dari bulan madu (saya menikah pada September 1997), kami dari bandara langsung pergi mengikuti SPIK, dan apa yang terjadi adalah ngantuk yang luar biasa karena jetlag. Tentu kami takut untuk tertidur karena khawatir ditegur Pak Tong.
Setiap tahun saya rutin mengikuti SPIK sampai tahun 1997, begitu kembali dari bulan madu (saya menikah pada September 1997), kami dari bandara langsung pergi mengikuti SPIK, dan apa yang terjadi adalah ngantuk yang luar biasa karena jetlag. Tentu kami takut untuk tertidur karena khawatir ditegur Pak Tong.
Yang menarik adalah, kalau saya tidak salah ingat ingat, saat itu Pak Tong meminta Bapak J.E Sahetapy untuk memberikan kesaksian.
Beliau adalah seorang ahli hukum dan tokoh Kristen yang sangat berintegritas, yang kemudian menjadi anggota DPR RI dari fraksi PDIP.
Beliau adalah seorang ahli hukum dan tokoh Kristen yang sangat berintegritas, yang kemudian menjadi anggota DPR RI dari fraksi PDIP.
Salah satu hal yang ia sampaikan adalah mengapa orang Tionghoa selalu hanya dijadikan wakil dan bendahara dalam organisasi, padahal kemampuan mereka layak untuk menjadi ketua, atau bahkan ketua umum. Lalu ia berkata jikalau
Pak Tong masuk ke politik dan pemerintahan, akan menjadi seorang pejabat yang hebat.
Saat itu terlintas dalam pikiran saya akan hal ini, saya berharap suatu hari saya akan dipanggil pak Tong naik ke atas mimbar untuk memberi kesaksian tentang politik dan pemerintahan, bukan dipanggil naik untuk dimarahin.
Pak Tong masuk ke politik dan pemerintahan, akan menjadi seorang pejabat yang hebat.
Saat itu terlintas dalam pikiran saya akan hal ini, saya berharap suatu hari saya akan dipanggil pak Tong naik ke atas mimbar untuk memberi kesaksian tentang politik dan pemerintahan, bukan dipanggil naik untuk dimarahin.
Saya merasakan betapa pengajaran dan pemahaman Pak Tong begitu luar biasa, dan dia selalu menyebut Calvin, Calvinis atau reformed. Lalu saya berpikir untuk bergabung ke dalam gereja Pak Tong, tetapi seperti biasa, Pak Tong selalu berkata, "Kalian sudah mengikuti seminar, sekarang silahkan kembali ke gereja kalian masing-masing."
Saya mulai ikut kelas-kelas pelatihan dan menjadi anggota toko buku Momentum, waktu itu masih berada di Jl. Tanah Abang 3, Jakarta Pusat. Saya banyak dipengaruhi oleh khotbah-khotbah Pak Tong bukan hanya tentang firman Tuhan, tetapi juga tentang sejarah dunia dan bangsa-bangsa, sehingga membuat kita bisa mengerti dan melihat bahwa sejarah berada di dalam kuasa tangan Tuhan.
Buku Calvin di Ranah Publik yang di perkenalkan Pak Tong kepada saya, yang lalu saya beli di toko buku Momentum sangat memengaruhi saya dalam mendukung dan menjalankan sistem Jaminan Sosial Nasional yang ada di dalam UU No 40 tahun 2004, selama saya di Belitung Timur dan menjadi anggota DPRD, setiap malam saya menonton sesi kuliah Pak Tong melalui Vcd/Dvd, dan salah satu bahan kuliah yang saya beli cukup banyak untuk saya bagi-bagikan kepada beberapa orang adalah Filsafat Asia.
Dalam kuliah itu, saya paling ingat Pak Tong bercerita bahwa di zaman Tiongkok Kuno ada raja yang hebat ketika terjadi suksesi, Ia menyerahkan takhtanya kepada orang yang paling pintar dan bijak, bukan kepada keturunannya. Dan mereka yang mau menjadi pejabat harus melalui ujian dari tingkat desa sampai ke tingkat tinggi di ibu kota (bahkan meja ujian dibuat dengan dinding depan, kiri dan kanan untuk menghindari nyontek).
Pak Tong juga bercerita tentang seorang rakyat biasa yang diangkat menjadi raja karena berhasil mengatasi banjir sungai kuning dengan sangat cerdas. Tetapi di kemudian hari atas desakan kehendak rakyat memaksa raja yang berjasa mengatasi banjir itu untuk menjadikan anaknya yang kurang pintar dan kurang bijak menjadi raja, dan setelah anaknya yang kurang pintar dan tidak bijak ini menjadi raja, semua orang pintar dan bijak dibunuhnya. Itulah demokrasi, jika rakyat memilih tetapi tidak mengerti memilih.
Masih banyak kisah-kisah kebijaksanaan Tionghoa lainnya yang Pak Tong ceritakan, termasuk cerita tentang Mao Zedong yang merasa sangat pintar karena tanpa memakai peluru bisa membunuh burung-burung hama yang merusak tanaman padi, caranya dengan suara dari alat-alat dapur menakut-nakuti burung-burung itu sampai semua burung itu terbang kecapean dan mati. Tetapi tetap saja mereka gagal panen, karena banyaknya hama dan ulat yang dengan bebasnya menyerang padi karena tidak ada burung pemangsa.
Pak Tong selalu menyatakan bahwa tidak ada orang yang mampu melawan hikmat Tuhan, Pak Tong juga suka menantang bahwa tidak ada negara yang tidak dipengaruhi iman Kristen yang sanggup menciptakan sesuatu yang sangat berkualitas baik. Contohnya jam tangan yang terbaik itu dibuat di Jenewa, kota yang dipengaruhi oleh John Calvin.
Bandingkan dengan Perancis yang hanya bisa menciptakan fashion saja. Alasannya karena orang-orang Calvinis mengerti Kolose 3:23, "Apapun juga yang kamu perbuat, Perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
Masih ada banyak cerita lain yang Pak Tong sampaikan, selain itu dia juga banyak bercerita tentang lukisan, arsitektur dan budaya, dan musik klasik yang bermutu.
Masih ada banyak cerita lain yang Pak Tong sampaikan, selain itu dia juga banyak bercerita tentang lukisan, arsitektur dan budaya, dan musik klasik yang bermutu.
Semua itu memengaruhi saya untuk mendengarkan lagu-lagu klasik dan berpikir kalau ke luar negeri saya akan mengunjungi museum dan art centre/gallery yang Pak Tong sebutkan itu.
Saya juga bersyukur Pak Tong mengajak saya untuk melihat koleksi lukisan dan karya seni lain di museum yang Ia dirikan di gereja GRRI Kemayoran, termasuk mengunjungi concert hall terbaik di Jakarta yang Pak Tong rancang sendiri. Pak Tong adalah seorang yang sangat lengkap. Saya bersyukur kepada Tuhan boleh hidup sezaman dengan Pak Tong, dan bisa berbicara langsung dengan dia dan mendengar pengajaran dari mulut beliau.
Beliau adalah seorang yang sangat teguh mempertahankan prinsip-prinsip firman Tuhan, berani mengkritik ketidakadilan dan sangat rajin mengajarkan hikmat dan pengetahuan yang sangat berharga. Saya setuju dengan perkataan Pak Christianto Wibisono, setiap seminar Pak Tong seharusnya dihargai sekurang-kurangnya US$300 karena mutu dan pengetahuan dia yang lengkap. Sangat disayangkan jika kita tidak mau menerima dan memanfaatkan pengajaran beliau yang masih Tuhan beri kesehatan dan kesempatan untuk berkhotbah.
Ketika membaca buku-buku beliau, yang memang ditulis dari khotbah-khotbah beliau,rasanya seperti mendengarkan khotbah beliau secara langsung. Banyak orang bertanya kepada saya, "Siapa yang mempengaruhi kamu dalam berpikir secara Kristen?" Saya jawab, "Tuhan Yesus." Lalu mereka mengoreksi pertanyaannya, "Maksud kami, siapa orang yang paling memengaruhi kamu?"
Maka saya katakan, "Itu adalah Pak Tong." Hampir semua buku beliau sudah saya baca, termasuk kaset-kaset seri khotbahnya, terutama ketika saya lepas jabatan Bupati dan gagal jadi Gubernur Babel. Ketika itu tahun 2007-2008, saya sempat bekerja hingga ke Pemalang dan Tegal, Jawa Tengah, dan biasa naik mobil sekitar 8-10 jam dari Jakarta ke Pemalang waktu itu. Sepanjang perjalanan saya mendengarkan kaset khotbah Pak Tong.
Maka saya katakan, "Itu adalah Pak Tong." Hampir semua buku beliau sudah saya baca, termasuk kaset-kaset seri khotbahnya, terutama ketika saya lepas jabatan Bupati dan gagal jadi Gubernur Babel. Ketika itu tahun 2007-2008, saya sempat bekerja hingga ke Pemalang dan Tegal, Jawa Tengah, dan biasa naik mobil sekitar 8-10 jam dari Jakarta ke Pemalang waktu itu. Sepanjang perjalanan saya mendengarkan kaset khotbah Pak Tong.
Saya bersyukur sekarang setelah gagal menjadi Gubernur DKI untuk periode kedua, dan ditahan di Mako Brimob, saya dikasih buku yang bukan hanya dicetak secara cantik tetapi juga kuat jahitan hardcover-nya, Judulnya Sepuluh Hukum Allah. Saya sungguh bersyukur atas pemberian buku ini dari pimpinan Momentum sendiri, yang diajak oleh Pdt. Benyamin F. Intan untuk mengunjungi saya.
Kalau kita mau menghubungkan pengaruh firman Tuhan dengan kemajuan sebuah negara, Pak Tong adalah pakarnya, dan kita bisa memperdebatkan semua yang ia sampaikan dan dia akan memberikan bukti-bukti dari sejarah dunia.
Bagi saya Pak Tong adalah seorang super jenius dan menjadi orang yang akan selalu saya dengarkan dan baca tulisan-tulisannya. Saya bukan mau mempromosikan buku Sepuluh Hukum Allah yang sedang saya baca, tetapi saya mau cerita sedikit agar saudara menjadi tertarik, atau tepatnya wajib ikut membaca buku ini.
Saya suka pilihan kata yang disampaikan Pak Tong dalam setiap khotbah-khotbah beliau, dan tentunya juga dalam buku-buku yang mengambil dari khotbah-khotbah tersebut. Misalnya beliau menggunakan istilah "manusia dengan kepribadian dan karakter yang agung." Tujuan Allah memberikan Sepuluh Hukum Allah adalah untuk mendidik, melatih, dan setia menegakkan hidup kita menjadi manusia dengan kepribadian dan karakter yang agung.
Pak Tong suka membandingkan ajaran-ajaran para filsuf dengan ajaran Tuhan Yesus. Respons terhadap wahyu umum dan wahyu khusus jelas sangat berbeda. Misalnya Konfusius hanya mengatakan, "Berbakti pada orang tua adalah dasar moralitas bagi setiap orang."
Di dalam konsep kekristenan yang diajarkan oleh Pak Tong, firman Tuhan jelas sangat berbeda karena jauh lebih lengkap. Moral adalah kekuatan sebuah negara. Negara akan mempunyai masa depan yang baik jika anak-anak dari kecil sudah diajar untuk mengenal dan mengamalkan moral,yang tidak lain adalah perintah Tuhan ( Sepuluh Hukum Allah). Jadi jelas bahwa dasar moralitas adalah Tuhan, yang memberikan perintah kepada kita untuk "hormati ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu".
Pak Tong menolong saya belajar banyak tentang filsafat dunia dari khotbah-khotbah beliau, dan di dalam tahanan ini, saya punya waktu untuk lebih banyak belajar dan membaca. Saya sedang menyiapkan tentang buku kebijakan-kebijakan saya yang sangat dipengaruhi oleh teologi Calvinis yang diajarkan oleh Pak Tong. Saya suka mengutip dan mengingat kalimat-kalimat yang digunakan Pak Tong, agar dalam membuat kebijakan bisa sejalan dengan kebenaran firman Tuhan.
Ajaran-ajaran Konfusius juga sering saya sampaikan kepada staf dan saat kampanye. Kebijakan Kartu Jakarta Pintar (atau istilahnya jaminan pendidikan) dipengaruhi oleh kuliah Filsafat Asia Pak Tong. Empat kata, "semua anak harus sekolah", didasarkan pada prinsip bahwa pendidikan tidak boleh ada pengotakan atau diskriminasi. Saya memperluas prinsip ini hingga mencakup hak kesehatan dan perumahan yang juga tidak boleh ada diskriminasi.
Kalau mau bawahnya lurus, harus pilih kepala yang lurus, ini prinsip yang disampaikan oleh Pak Tong. "Kalau kepalanya lurus maka bawahnya tidak berani tidak lurus."
Orang yang dikuasai oleh Roh Allah akan mengerjakan tugas mereka dengan teliti dan setia, juga dengan kebijaksanaan yang lebih tinggi daripada manusia biasa, ini adalah contoh yang Pak Tong selalu sampaikan. Sebelum kita dipakai Tuhan, pasti ada proses dan waktu pelatihan. Saya bersyukur atas pelatihan pada tahun 1991,ketika saya harus berada di Belitung untuk mengurus bisnis papa saya yang hampir bangkrut. Itulah pertama kali saya merasakan ada dialog dalam pikiran dengan semua firman Tuhan yang pernah kudengar, ada waktu untuk membaca firman Tuhan, menaikkan pujian lagu-lagu himne, dan kemudian saya melayani di umum, di gereja, bisnis dan politik, sampai masuk ke sini di tahun 2017. Sekarang saya sedang dilatih dan disiapkan untuk melayani fase kedua hidup saya.
Saya bersyukur di sini saya bukan hanya dilengkapi oleh Alkitab, tetapi juga setelah Alkitab, saya punya buku Sepuluh Hukum Allah yang ditulis oleh Pak Tong. Saya sungguh bersyukur atas bahan pelatihan/persiapan Tuhan sediakan bagi saya. Kerajaan Sorga, kerajaan Kasihilah yang akan bertahan selamanya, dan bukan kerajaan-kerajaan di dunia ini. Karena itu, manusia yang paling bahagia adalah manusia yang memiliki misi Allah, yang melayani dan menyelamatkan banyak jiwa.
Bila kita memiliki panggilan di dunia politik, kita wajib mengerti kebijakan theology Calvin di ranah publik, bila kita mau belajar banyak soal budaya, musik, arsitektur, filsafat dan kebenaran firman Tuhan, dan theology Calvin, ya belajarlah sama Pak Tong, termasuk belajar untuk menjadi politisi dan pejabat yang benar. Banyak budaya dunia yang punah dan tinggal nama, dan Pak Tong menyampaikan bahwa, berdasarkan penelitian, itu terjadi karena runtuhnya moralitas. Tetapi mengapa Tiongkok bisa bertahan? Saya suka jawaban Pak Tong. Beliau mengatakan, "Di Tiongkok ada filsafat yang menekankan relasi antara manusia dan manusia dengan tuntutan moral yang tinggi sekali. Itu sebabnya Tuhan mengizinkan kebudayaan kebudayaan Tiongkok terus ada. Saya yakin di abad modern ini Tuhan akan memakai Tiongkok menjadi alat-Nya untuk menyaksikan tentang iman Kristen."
Pak Tong seperti seorang ahli tata negara jika berbicara tentang hukum, misalnya dia berkata," Negara bisa disebut negara, dan kerajaan disebut kerajaan, adalah jika hukum dan etika menjadi elemen utama dalam pembentukannya."
Saya yakin banyak orang yang mengaku dan bergelar ahli hukum dan ahli tata negara sendirinya tidak mengerti apa itu hukum dan etika. Pak Tong membuktikan dari sejarah dunia. Mengapa Inggris yang kecil bisa pernah memiliki kekuasaan yang begitu besar di dunia dan bahasanya dijadikan bahasa dunia? Karena waktu itu Inggris menjalankan hukum lebih mahir daripada negara lain.
Saya yakin banyak orang yang mengaku dan bergelar ahli hukum dan ahli tata negara sendirinya tidak mengerti apa itu hukum dan etika. Pak Tong membuktikan dari sejarah dunia. Mengapa Inggris yang kecil bisa pernah memiliki kekuasaan yang begitu besar di dunia dan bahasanya dijadikan bahasa dunia? Karena waktu itu Inggris menjalankan hukum lebih mahir daripada negara lain.
Magna Carta ditemukan bukan oleh kebudayaan lain, tetapi terlebih dahulu ditemukan oleh orang Inggris berdasarkan pengertian Kitab Suci. Pak Tong menegaskan, "Kitab Suci harus menjadi jiwa dari seluruh kebudayaan dunia, dan jiwa demikianlah yang menjadikan manusia itu manusia, yaitu manusia yang dicipta menurut peta teladan Allah dan yang kepadanya Allah memberikan firman-Nya."
Cerita dan tulisan di atas saya sampaikan untuk menjelaskan bagaimana khotbah dan tulisan Pak Tong telah mengajar saya dan memengaruhi cara berpikir saya untuk dituntun oleh kebenaran firman Tuhan. Pak Tong melakukan ini melalui konsep tata negara, hukum, etika, budaya, arsitektur, dan sejarah dunia yang ia sampaikan di setiap khotbah dan seminarnya. Pak Tong juga menegaskan alasan mengapa negara yang berdasarkan firman Tuhan akan berlaku adil, karena di dalam kekristenan, keadilan merupakan sifat ilahi dan ajaran Alkitab yang mendasar.
Pelayanan kita dasarnya adalah kasih dan keadilan. Menjadi pejabat pun konsepnya ialah melayani dengan motivasi kasih dan keadilan. Yang membuat aturan perundangan ialah untuk membebaskan rakyat dan mendidiknya mengerti kebenaran.
Saya akan beri contoh lagi tentang bagaimana Pak Tong begitu menguasai soal negara dan politik, sampai jenis arsitektur yang dipilih suatu negara pun Pak Tong mengerti. Contohnya, Amerika memilih arsitektur Gerika kuno karena mereka ingin menyatakan bahwa rakyat harus dihormati.
Demokrasi dimulai di Athena (nah, kita jadi belajar tentang sejarah demokrasi dari Pak Tong kan?), maka memilih arsitektur ini sebagi simbol. Ketika membaca buku Pak Tong atau mendengar khotbahnya saya merasa sangat beruntung, karena saat membaca satu buku beliau, ada banyak pengetahuan lain yang juga didapat. Dengan belajar dari Pak Tong, kita menjadi pintar kalau sedang jalan-jalan ke luar negeri dan melihat arsitektur gedung-gedung pemerintah di dunia.
Pak Tong selalu mengatakan, "Theologi Reformed bukan sembarang theologi. Theologi Reformed membuat manusia mengerti etika dengan benar, karena Theologi Reformed mengajak kita kembali kepada firman Tuhan yang menuntut manusia untuk mengenal Allah terlebih dahulu baru mengenal diri. Kita sedang hidup di hadapan Allah ( coram Deo) dan Allah sedang melihat kita sekarang ini."
Prinsip Theologi Reformed-lah yang mempengaruhi saya dalam berpolitik dan menjalankan panggilan saya sebagai politisi yang melayani publik/rakyat di jabatan publik, dan orang yang paling memengaruhi saya dan mengajar saya tentang Theologi Reformed secara konsisten adalah Pak Tong.
Selamat melayani terus Pak Tong, senantiasa bersukacita dan sehat serta panjang umur. Semua ajaran Pak Tong baik yang sudah dibukakan maupun yang sudah disimpan dalam bentuk digital akan menjadi bahan penting untuk generasi akan datang. Tuhan memberkati dan melindungi Pak Tong dan kita semua yang ingin nama Tuhan dimuliakan, dan banyak kaum papa dan yang miskin("the poor and the needy") mendapatkan kabar baik.
Salam BTP (Ahok)
Mako Brimob, 23-10-2017
Mako Brimob, 23-10-2017
Saya puji syukur kepada ALLAH BAPA, ALLAH KRISTUS, ALLAH ROH KUDUS, ALLAH Tri Tunggal, KeTigaNya Yang Maha Esa
ReplyDeletetelah menyertai Pak Stephen Tong
kemudian menginspirasi Pak Ahok BTP
biarlah ALKitab, tulisan tulisan, khotbah, Pak Tong dan Pak Ahok terus menginspirasi Saya yang bodoh menjadi bijak dan jenius.
KRISTUS TUHAN senantiasa menyertai Pak Tong, Pak Ahok, dan kita sampai akhir zaman
GOD blessed Us