Bencu Menggugat |
KAIROSPOS.COM, JAKARTA = Tanggal 27 November yang lalu, aku ke Grha Muncul Mekar untuk ikut merayakan hari ulang tahun Arswendo Atmowiloto. Pulangnya aku naik GOJEK. Dalam perjalanan, tiba-tiba ada pengendara motor yang berteriak bahwa motor kami kebakaran. Supir GOJEK pun menghentikan motor kami.
Setelah motor berhenti dan saya turun. Dia langsung melihat shockbreaker motornya. Dari situ aku menyimpulkan bahwa dia sudah tahu masalah motornya tersebut.
Memandangku dengan jerih karena takut saya marah dan dia kehilangan sewa. Dia minta pengertian, agar saya menunggu motornya dingin supaya tidak keluar percikan api lagi.
Memandangku dengan jerih karena takut saya marah dan dia kehilangan sewa. Dia minta pengertian, agar saya menunggu motornya dingin supaya tidak keluar percikan api lagi.
Sementara menunggu, dia membual bahwa rumahnya tidak jauh dari kampungku, jadi dia minta dikasih kesempatan untuk mengantarku dulu sebelum dia ke bengkel untuk memperbaiki motornya.
Ketika aku mengajaknya untuk mencari bengkel terdekat, dia membual bahwa dia harus perbaiki motornya ke bengkel langganannya karena harus klaim sebab baru beberapa hari yang lalu, shockbreaker itu diservice.
"Rp. 150 ribu," jawabnya waktu kutanya berapa harga shockbreaker baru? Saya membuka dompet lalu mengeluarkan uang Rp. 100 ribu dan berkata, "Kalau tidak diganti, kerusakannya akan menjadi parah dan berbahaya. Nich saya dukung kamu seratus ribu untuk beli shock breaker baru."
Supir GOJEK itu menatap saya gak percaya sehingga saya memegang tangan kanannya dan memasukkan uang itu ke tangannya sambil memerintah, "beli shock breaker baru.Segera."
Dia terus menatap saya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Saya meremas bahunya dan berkata, "Nggak punya duit itu memang menyebalkan, mas. Namun karena kamu lagi gak punya duitlah maka saya punya kesempatan untuk menyokongmu. Sekarang kita impas. Ha ha ha ..."
Kami melanjutkan perjalanan lalu berhenti untuk melihat kondisi motor kami. Selama berdiri menunggu, kami saling diam.
Ketika sampai di rumah, tiba-tiba supir GOJEK itu memutar kembali motornya dan menghampiriku yang sedang bertegur sapa dengan tetangga. Saya bergerak menjauhi tetanggaku dan menunggu.
Dengan rikuh dia berkata, "Maaf pak, papak serius membantu saya?" Saya menatapnya dan bertanya, "Kenapa?"
"Seratus ribu itu banyak lho pak. Saya nawar boleh? Bapak bantu saya 50 ribu aja dech."
"Nawar 50 ribu? Boleh. Ha ha ha ... punya uang kembaliannya? Ha ha ha ...."
Ha ha ha ... Dia clingukan karena gak punya uang kembalian. Dia lalu menawarkan agar kembaliannya untuk Gopay saja.
Saya menolak tawarannya sambil menunjukkan saldo rekening Gopay saya yang berlimpah. "Gini saja. Kalau uang beli shockbreakernya lebih, kamu tambahin aja, beli martabak untuk anak istri kamu. Bilang saja ke mereka, itu hadiah dari orang Samaria yang kebetulan lewat."
"Orang Samaria? Kok orang Samaria?" Tanyanya.
"Tanya aja sama temen-teman kamu, barangkali mereka kenal. Ha ha ha ...." Jawabku sambil mengusirnya pergi untuk ngerumpi dengan para tetangga.
Penulis : Bencu
0 Response to "ORANG SAMARIA DAN SUPIR GOJEK"
Post a Comment