KAIROSPOS.COM, Jakarta - Tahun Politik 2018 yang diprediksi banyak orang bakal panas dimulai dengan mencuat dan terbongkarnya rumor uang mahar partai politik calon masalah ini sudah bukan menjadi rahasia publik lagi semua masyarakat yang ingin mencalonkan diri sebagai legislatif, Bupati, Walikota dan Gubernur pastilah diminta untuk memberikan kontribusi pada partai yang akan mengusungnya pro kontrapun muncul di masyarakat dari masyarakat biasa hingga pengamat sosial dan politik memberikan komentarnya.
John Palinggi pengamat politik, ekonomi dan sosial memberikan pendapatnya "Istilah uang mahar yang dipakai partai politik itu adalah salah dan keliru uang mahar adalah pemberian wajib berupa uang atau barang dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika dilangsungkan akad nikah, ingat partai politik tidak mewajibkan itu, bahwa ada masalah uang uang yang diseserahkan calon Bupati, calon Gubernur, calon anggota DPRD/DPR itu namanya kompromi, jangan menimbulkan fitnah misalnya Pak Prabowo meminta uang 40 milyar, itu kesepakatan untuk mendukung partai itu dinamika mana mungkin orang yang datang ke partai dipaksa, jangan mau hak tidak mau kewajibannya, tidak ada partai yang bersih dari uang mahar ada yang tidak, ini semua akan menimbulkan fitnah dan kegaduhan" ungkapnya. Palinggi melanjutkan "Jadi kalau wajib jangan dimasalahkan orang berenang ke laut tidak mau terkena air asin mana mungkin" kata dia. John melanjutkan "Mana ada yang gratis di negri ini, jadi kesimpulannya itu adalah kompromi kemeiklasan untuk menyumbang dan mengembangkan partai, jika mau jadi politisi jangan cengeng" pungkasnya.
Vidio terkait
0 Response to "John Palinggi : Uang Mahar Parpol, Mana Ada Di Negri Ini Yang Gratis"
Post a Comment