KAIROSPOS.COM, Jakarta - Bermula dari dilaksanakannya ibadah pertama oleh De Protestantche Kerk in Nerdelandsch-Indie pada tanggal 27 Februari 1605 di "Benteng Victoria" - Ambon yang kemudian dipandang sebagai awal dari adanya gerakan Protestan di Indonesia bahkan di Asia, mendahului gerakan Protestan di Amerika Utara (1607).
Momentum historis inilah yang dijadikan hari berdirinya De Protestantche Kerk in Nederlandsch-Indie, yang kemudian di Indonesiakan menjadi Gereja Protestan di Indonesia (GPI).
Gereja Protestan di Indonesia (GPI) adalah ibu dari 12 Gereja Bagian Mandiri yang Tuhan hadirkan di seluruh persada Nusantara, mulai dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gereja Protestan di Indonesia di Gorontalo (GPIG), Gereja Kristen Luwuk Banggai (GKLB), Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua), Indonesian Evangelical Christian Church (IECC), Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK) dan Gereja Masehi Injili di Talaud (GERMITA), dipanggil untuk menjaga dan merawat kasih persaudaraan sebagai wujud gereja yang esa dari satu Ibu.
Memasuki usia 413 tahun GPI bekerja dan berkarya di Tanah Air tercinta, Indonesia, ada banyak kasih dan berkat Tuhan yang telah dirasakan dan dialami, namun tidak sedikit juga pergumulan dan tantangan yang dihadapi sang Ibu dalam merawat dan menjaga kasih persaudaraan anak-anaknya.
Tetapi Tangan Tuhan yang penuh kuasa masih berkenan menimpin dan menuntun sang Ibu (GPI) untuk terus menjaga dan merawat persekutuan gereja-Nya bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan, sang Pemilik Gereja ini.
Sumber : GPI.
Editor : Thony Ermando
Editor : Thony Ermando
0 Response to "Gereja Protestan di Indonesia 413 Tahun"
Post a Comment