KAIROSPOS.COM, Jakarta - Seorang juara dunia, namanya akan tercatat dalam sejarah,
tanggal, bulan dan tahun dia memenangkan pertandingan dan tidak bisa
diubah nama itu dalam sejarah. Itulah gambaran sang juara, karena dia
meraihnya karena prestasi dan perjuangannya.
Kemenangannya diliput, diberitakan dan di sambut para
supporternya, bahkan oleh seluruh warga negara di mana sang atlit
membawa nama bangsa dan negaranya, seolah olah itu adalah kemenangan
negara sehingga tidak jarang negara memberikan bonus hadiah yg sangat
besar bahkan banyak yg nilainya lebih besar dr nilai yg di dapat atlit
dr pertandingan itu. Belum dari sponsor ada yg mendapat uang tunai,
rumah mewah bahkan mobil mèwah.
Sungguh sangat bahagia menjadi seorang pemenamg, namanya menjadi masyur dan di puji puji.
Status juara dunia, misalnya juara tinju kelas dunia kelas ringan WBC, WBA dan IBF. Sang pemenang memiliki kewajiban melawan penantang penantamgnya untuk mempertahankan gelarnya. Kalau sang juara menyadari status barunya, dia akan terus berlatih dengan keras untuk dia bisa menjadi juara bertahan, karena hadiah hadiah yg didapatkan akan semakin besar dan banyak, dia akan berusaha mempertahankan gelarnya selama mungkin dia bisa bertahan. Sang pemenang akan berhasil apabila terus ber latih dengan keras dan berusaha terus meningkatkan prestasinya, tetapi kalau sang pemenang mabok kemenangan dan lalai berlatih keras, gelar juara yg dimiliki akan cepat beralih dari tangannya. Sang juara akan berusaha agar jangan sampai tinggal status, pernah juara tapi sekarang sudah tidak lagu. Harus dijaga, dipertahankan gelarnya dan ditingkatkan kemampuan dan staminanya karena deretan penantang yg mengingini sabuk juara dunianya berlatih siang malam dg sangat keras dg tujuan menaklukkan sang juara.
Apakah atlit juara ini harus selamanya berlatih untuk
mempertahanlan gelarnya? Tidak juga, sang juara dunia memiliki destenìly
yg lebih jauh lagi, dia harus berhasil menjadi pelatih. Karena dg
menjadi pelatih, dia juga akan bisa melahirkan juara juara dunia baru yg
bisa melanjutkankejayaan namanya. Dialah pelatih juara yg akan diincar
dunia dan berbayar mahal. Dia tidak perlu lagi babak belur di atas ring
untuk mendapatkan hadiah.
Setiap hari sebenarnya adalah pertandingan. Setiap hari
kita memasuki arena kompetisi kita. Adakah kita punya champion spirit?
Bagaimana kita bersikap sebagai sang juara? Semua itu akan mempengaruhi
kehidupan kita. Setiap hari kita harus memenangkan pertandingan kita dan
lawan terberat adalah diri sendiri yg enggan untuk maju.
Jadi taklukkanlah dirimu sendiri dulu sehingga kita bisa menjadi lebih dari pemenang.
Dalam melayani Tuhan, harusnya kita berlomba lomba melakukan kebaikan dalam pertandingan yg diwajibkan. Tidak ada kata mundur, harus giat. Pelayanan gak ada hasilnya? Siapa bilang? Tuhan selalu mengupah setiap pelayanan yg telah kita lakukan.
Pekerja berhak atas upahnya. Dan upah itu tidak bisa
diambil dari kita, akan menjadi milik kita , berbuah lah dan buah itu
tetap (baca kekal). Hasilkah buah sesuai pertobatan.
Kita memang telah jadi pemenang karena Kristus, status kita adalah orang benar. Tapi ada 1 masalah, banyak orang telah dibenarkan oleh Kristus tp hidupnya tidak benar, bahkan jd batu sandungan untuk sesamanya. Ini juga cara hidup yg tidak benar yg tetap bisa membawa orang benar itu binasa karena imannya telah gugur. Ada orang berkata tidak bisa begitu.Bagaimana dg ucapan Yesus kepada Yudas Iskariot yg telah menjual Yesus?
Matius 26:24-25 (TB) Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Akhir zaman banyak hamba hamba Tuhan yg menjual Yesus
kembali dan dia juga berkata sama persis seperti Yudas Iskariot katakan :
"Bukan aku, ya Rabi?" Dan Yesus akan menjawab yg sama juga : "Engkau
telah mengatakannya." Jangan sampai kita kena ragi orang Farisi. Jaga
status kita sebagai pemenang, dan hidupilah hidup kita sebagai orang
benar.
Ada perbedaan cara memperoleh hadiah. Karena prestasi dan
karena diberi cuma cuma. Karena kita tidak bisa menebus dosa kita
sendiri, Tuhan Yesus telah memberikan secara cuma cuma kepada kita yg
percaya pada Yesus, oleh darahNya kita telah ditebus dan diampuni, itu
kemenangan Yesus yg diberikan pd kita. Setelah itu ada pertandingan iman
yg diwajibkan, itulah perjuangan kita. Bangkit dan jadilah pemenang.
0 Response to "SUDAH MENANG"
Post a Comment