KAIROSPOS.COM, Jakarta - Artikel Serigala pemangsa telah saya coba uraikan di wilayah Papua pada awal Desember 2018 dimana konsep konspirasi Serigala internasional sangat berpengaruh kental disana bahkan isu tentara Amerika sudah mendarat di Australia untuk menekan Pemerintah Indonesia tentang pembagian saham Freeport santer terdengar yang pada akhirnya Pemerintahan Jokowi berhasil mendapatkan saham 51 persen.
Pemikir Thomas Hobbes-Leviathan; Homo homonilupus, manusia serigala
bagi sesamanya, saling memangsa terlihat sangat massif ketika dibukanya rekaman
suara Papa minta Saham. Sehingga
diperlukan the new contrac sosial yang berkeadilan sosial, penegakan hukum
untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Papua yang sudah
lama tertinggal. Kejadian kejadian didunia tidak terjadi secara kebetulan.
Mereka diciptakan, baik yang berkaitan dengan isu isu nasional , internasional
dan perdangangan. Sebagian besar dihadirkan dan diatur oleh mereka yang memegang
kendali (Dennis Healey, mantan sekretaris Menteri Pertahanan dan Keuangan
Inggris).
Pada tulisan kedua ini saya mencoba menulis seberapa besar
jejak penginjil besar di tanah Batak Opung Nomensen bagi proses berkeadilan
sosial di Propinsi Sumatra Utara, tidak ada yang menyangkal bukti penginjilan
dan penyebaran Gereja HKBP bukan hanya tersebar di Indonesia tetapi hingga manca negara saat ini
sudah berdiri Gereja HKBP. Walaupun sulit mengukur proses bergereja, ketaatan
bergeraja taat juga dalam berprilaku bernegara, prilaku tertib administrasi dan
keuangan di Pemerintahan. Sebagai contoh Kota Medan ibu kota Sumatra Utara cukup banyak masyarakat
Kristiani disana tetapi apakah bisa mempengaruhi proses Pemerintahan yang
berkeadilan sosial disana?. Ada adigium masyarakat disana “Ini Medan bung”
seolah bisa berbuat apa saja tanpa memperdulikan kesepakatan dan Undang Undang
yang telah dibuat dan disepakati bersama, Berturut turut Gubernur Sumut
ditangkap KPK karena kasus korupsi demikian juga dengan anggota DPRD Medan yang
kena tekuk KPK. Di dalam kitab Ibrani 12:8 tertulis "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang". Dr. Erastus Sabdono dalam bukunya Menemukan Kekristenan yang Hilang" memaparkan "Harga untuk mengikut Tuhan Yesus guna menjadi anak Allah telah dibuat merosot. Akibatnya Injil yang banyak ditawarkan sekarang ini adalah Injil palsu. Ironisnya Injil palsu inilah yang lebih populer dan diminati orang".
Usaha mempertahankan manusia serigala pemanggsa sangat
terang benderang, kembali orang mempertanyakan dimana peran para Gembala
itu?, hanya KPK yang bisa berperan
dengan tongkat pemukulnya agar para Serigala masuk kedalam sel. Pengalaman
pribadi saya yang lahir di Kota Medan kemudian dibawa orang tua ke Jakarta.
Sangatlah terasa bahwa Kota kota lain di Indonesia sudah jauh berbeda khususnya
sejak jaman reformasi 1998, dimana kelompok Serigala berfikir dua kali untuk
menerkam anak domba.
Dari pengalaman pribadi saya ketika para Serigala merampok
tanah dan bangunan rumah orang tua kami di Sei Kambing b, jalan pungguk no.27,
dilaporkan pada Poltabes Medan pada tahun 2009, sampai saat ini pelakunya belum
tertangkap kelompok Srigala pemangsa masih kuat di wilayah ini. Kota Medan
sepertinya belum berubah sama sekali sehinga diperlukan the new contrac social bagi para ASN (Aparatur Sipil Negara) khususnya para penegak hukumnya
agar proses penegakan hukum, keadilan sosial,
dan kesejahteraan cepat tercapai.
Konsep Penginjilan atau siar agama
Kristiani harus diakui cukup bagus diterapkan di Indonesia hingga banyak aturan
Perda ditingkat Propinsi sangat ketat untuk memberikan perijinan bagi pendirian
geraja khususnya penginjilan yang datangnya dari Amerika Serikat ataupun aliran
aliran dari berbagai gereja, mungkin khawatir Kristenisasi berlanjut. Tetapi bagaimana dengan Pengembalaannya orang
orang Eropa saat ini ketika ditanya apa agamanya mereka menjawab Atheis tetapi
penjara penjara di Eropa kosong sangat jarang mereka tertangkap tangan karena
kasus korupsi. Demikian juga dengan negara New Zealand sebagian warganya tidak
beragama alias Atheis tetapi tingkat ketaatan dalam bernegara dan bermasyarakat
terlebih dalam ketaatan implementasi penegakan hukum sangat kuat di negara tersebut.
Dalam satu diskusi dengan orang KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) disinyalir banyak duit hasil korupsi mengalir ke Gereja dan menjadi
tempat pencucian uang. Tertangkap tangannya pendeta baru baru ini oleh KPK
merupakan bukti dari statemen KPK tersebut. Tongkat Musa pada jaman milenial
ini adalah KPK yang terbukti bisa memukul para serigala pemangsa anak domba.
Disamping sangat diperlukan pemimpin tegas, berani, dan jujur untuk menegakkan
hukum sebagai panglima dan tongkat pemukul srigala. Ayat renungan untuk artikel
ini adalah “Demikianlah firman Tuhan Allah. Sesungguhnya oleh karena
domba-dombak Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di
hutan, lantaran yang mengembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembalaKu tidak memperhatikan
domba-dombaKu, melainkan mereka itu mengembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-dombakKu tidak digembalakannya
(Yehezkiel 34:8). Henry Makow seorang jurnalis, penulis Kanada, penulis buku Teori Konspirasi dan Iluminati
menuliskan “Goyim adalah sekelompok domba, dan kita adalah serigala mereka. Dan
Anda tahu apa yang terjadi ketika serigala-serigala menguasai kerumunan
domba-domba itu ?” dikutip dari Protokol
Orang-Orang Bijak Zion.
Besar harapan saya agar kita sadar dan mampu melawan kelompok serigala yang menyamar sebagai domba manis, mulut manis, penampilannya yang palsu dalam kehidupan bermasyarakat, berpolitik, dan bergereja. Selamat memasuki Tahun baru 2019.
Besar harapan saya agar kita sadar dan mampu melawan kelompok serigala yang menyamar sebagai domba manis, mulut manis, penampilannya yang palsu dalam kehidupan bermasyarakat, berpolitik, dan bergereja. Selamat memasuki Tahun baru 2019.
Penulis : Thony Ermando.
0 Response to "Serigala, Gembala, Domba (Bagian 2)"
Post a Comment