KAIROSPOS.COM, - Bertemu dengan Simon Peter Manik, SE. MH.
Sepertinya tidak akan kehabisan bahan cerita, ada saja pengalaman beliau yang
menarik untuk di simak. Selain profesi utama sebagai konsultan pajak, ia
juga terikat sebagai pengajar Mata Kuliah perpajakan di beberapa Perguruan
Tinggi, Jakarta. “Secara prinsip saya sebagai seorang professional, dan
malah sempat kurang simpati terhadap dengan apa yang namanya politisi,”
Riuhnya media-media nasional memberitakan tentang
korupsi, mulai dari tertangkapnya pejabat yang notebene adalah ‘petugas partai’
hingga kasus-kasus suap membuat Simon Peters Manik urung minat ke arena politik
sebagai politisi. Rasa penasarannya untuk belajar politik kian menguat sampai
pada akhirnya di tahun 2018 mengambil keputusan untuk mencoba masuk ke
gelanggang politik melalui partai Nasdem. Sadar akan kemampuan berpolitiknya
belum mumpuni, “Saya memilih untuk mencoba berkiprah di DPRD DKI Jakarta, tidak
langsung mematok harus ke Senayan,” ujar pria yang sehari-harinya ini berurusan
dengan pengusaha-pengusaha yang memintanya sebagai konsultan pajak, ditambah
karena latar belakangnya di bidang hukum bisnis. Dengan kata lain, meski
memiliki kemampuan secara intelektual, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan
keuangan, maka akan sulit untuk terpilih.
Pilihannya terpanggil untuk membenahi ibukota
Jakarta didasari hasil pengamatan yang dilakukan bertahun-tahun yang tidak
sebanding antara anggaran dengan pengembangan Ibukota Jakarta, yang kebetulang
bertempat tinggal di Jakarta Pusat. Diakuinya, “Jakarta punya banyak masalah.
Kalau saya terpilih jadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 yang akan
menjadi prioritas adalah Kesehatan dan Pendidikan.”
Kenapa Kesehatan dan Pendidikan, menurut beliau dengan kita sehat, kita bisa
berbuat apa saja (sekolah ,kerja,dll) dan dengan pendidikan kita bisa jadi
profesi apa saja. Menurutnya, maksimalisasi program BPJS memang dirasakan
dengan baik oleh sebagaian besar penduduk Jakarta, bahkan ada yang tidak pernah
berobat ke Ke Rumah Sakit, tetapi sekarang terkena flu dan batuk sedikit saja,
sudah pergi berobat RS. “Pasien pengguna BPJS semakin banyak, mulai dari
ibu-ibu… emak-emak sampai tetangganya yang pengangguran pun ikut-ikutan antre
di rumah sakit untuk berobat walapun sebenarnya penyakitnya sangat ringan.”
Simon Peter Manik yang kini maju sebagai calon
legislatif dari Partai Nasdem untuk DPRD DKI Jakarta Nomor
Urut : 7 (tujuh) dengan Dapil I Jakarta Pusat meliputi (
Tanah Abang, Sawah Besar, Gambir, Menteng, Senen, Johar Baru, Kemayoran dan
Cempaka Putih) membangun optimisme bila terpilih nanti akan
perjuangakan kenaikan anggaran di pencegahan. “Karena pencegahan lebih baik daripada
mengobati. Mengobati belum tentu sembuh…” Simon Peter akan terus menerus secara
konsisten melakukan edukasi ke masyarakat agar mau hidup sehat, menjaga
kebersihan dan menjaga lingkungan hidup tetap bersih. Ketika kita sehat tentu
bisa kerja dengan baik dan apa yang kita harapkan tercapai.
Dicontohkannya Ring 1 Indonesia yang terletak di
pusat kota Jakarta ini, masih banyak yang tidak kerja, mereka pengangguran.
Belum lagi adanya rumah-rumah yang sudah tidak layak huni. Mengapa bisa terjadi
hal seperti ini? Banyak lulusan SMA yang tidak punya skil untuk modal cari
kerja. Diingatkan, agar tetap memanfaatkan Balai Latihan Kerja yang selama ini
sudah ada. Selain perlu menaikkan anggaran untuk Balai Latihan Kerja, juga
harus dipikirkan bagaimana caranya lokasi Balai Latihan Kerja terintegrasi
dengan sara transportasi public terutama Trans Jakarta . “Hemat waktu, hemat
ongkos dan akan memudahkan untuk datang ke lokasi Balai Latihan Kerja.”
Selain tentunya memberikan fasilitas tambahan ke Balai Latihan Kerja dan
mengakomodasi keperluan masyarakat. Artinya, menaikkan Anggaran kepada Balai
Latihan Kerja lebih maksimal.” Supaya dapat menambah berbagai macam Bidang
Pendidikan Misalnya : Menjahit, Service AC, Salon, Bengkel, Wira
usaha,Komputer,Design Grapis, belajar bahasa asing dan lainnya. Untuk yang
Lulusan SMA tetapi tidak punya kemampuan keuangan untuk melanjutkan Perguruan
Tinggi, beliau akan memperjuangkan kenaikan anggaran untuk Bea Siswa
untuk warga Jakarta, sehingga semakin banyak warga yg punya kesempatan
untuk belajar di Perguruan Tinggi.
Melalui penguatan anggaran, maka tak perlu ada
subsidi tambahan bagi. “Di Indonesia ini harusnya banyak akademisi duduk di
parlemen. “Faktanya mungkin bisa duduk di parlemen kalau tidak punya
uang. Dengan kata lain, meski memiliki kemampuan secara Intelektual, tapi
tidak diimbangi dengan kemampuan keuangan, maka akan sulit untuk terpilih.
Pengalaman blusukan selama ini di daerah Jakarta
Pusat, Masyarakat lebih mengharapkan uang dari para caleg daripada mendegar program
yang ditawarkan para caleg. Banyak akademisi yang berminat untuk duduk di
parlemen tetapi mengurungkan diri karena anggaran terbatas. Itu sebabnya saya
turun ke politik utk perbaiki kondisi yang ada. “Bayangkan, tahun 2018
DKI Jakarta anggarannya sekitar 83,26 T dengan Jumlah Pendudk sekitar 10,4
jiwa, Dibandingkan dengan Provins Banten Anggarannya sekitar RP 11,3 T
dengan jumlah penduduk 12,44 jiwa, Jawa Barat anggaranya sekitar Rp 33,25 T
dengan jumlah penduduk 48,6 jiwa, jawa Tengah sekitar Rp 24,413 T,
dengan Penduduk 34,49 Jiwa dan Jawa Timur sekitar Rp 33,13 T dengan
penduduk 39,500 jiwa artinya Pulau Jawa Mewakili 58 % penduduk
Indonesia, dan DKI Jakarta sebagai Anggaran Terbesar dengan Jumlah Penduduk
paling sedikit (diantara Provinsi P jawa), sudah
seharusnya Jakarta menjadi Kota yang Bersih, Sehat,Tidak Kumuh,
Modern dan setara dengan kota Metropolitan yang ada di
Negara-negara Maju.
Ada banyak contoh yang diuraikan Simon Peters
Manik, hal menariknya juga adalah beliau yang memerhati gereja. ‘Sebagai
minoritas Kristen wajarlah kalau saya bersuara atas nama komunitas Kristen .
Sebagai Warga Negara Indonesia Orang Kristen Juga telah melaksanakan
kewajibannya, salah satunya adalah Bayar pajak, namun untuk mendapat Hak nya,
jauh dari harapan, contoh sangat sederhana Izin Rumah Ibadah.
Mendapatkan izin Hiburan malam, jauh lebih mudah daripada mendapat izin Rumah
Ibadah, hal ini sangat miris dari segi adat ketimuran dan In toleransi yang
sangat kental. Permasalahan ini merumakan pekerjaan Rumah Bangsa ini terutama
yang duduk di parlemen.
0 Response to "Mengenal Simon Peters Manik, SE., MH., Caleg DPRD DKI Dapil 1 Jakarta Pusat dari Parta Nasdem, No. Urut : 7"
Post a Comment