HUT PGLII ke 48, Momentum Pelayanan Tingkat Dunia
KAIROSPOS.COM, Jakarta - HUT PGLII ke 48 merupakan momentum PGLII untuk lebih berkiprah lagi dengan masuk kepengurusan tingkat Asia. Apalagi Aliansi Gereja-Gereja injili sedunia memilih Indonesia untuk jadi tuan rumah dalam konverensi 2019 tanggal 7-13 November di Sentul Jabar kata Ketua Umum PGLII Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th.
Ronny Mandang meyampaikan sejak berdirinya PGLII tidak pernah mendapatkan dana hibah dari manapun baik dari dalam maupun dari luar negri, semua dana diperoleh dari partisipasi jemaat dan usaha mandiri jemaat dan gereja gereja diseluruh Indonesia yang tergabung dalam PGLII.
Pada kesempatan itu disampaikan sambutan sambutan oleh Ketua Panitia HUT PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th., World Evangelical Alliance - General Assembly 2019 Ketua Host Committe, Pdt. Dr. Anton Tarigan., Ketua Majelis Pertimbangan PGLII, Gomar Gultom, M.Th. (Wakil dari FUKRI).
Gomar Gultom pada sambutannya meyampaikan "saat ini kita memulai Teologi lingkungan, karena pemberitaan injil untuk seluruh alam semesta, jika kita mengatakan bahwa merokok itu berdosa maka sampah plastik itu dosa besar. Umat Tuhan yang tersebar diseluruh aras gereja inilah saatnya menjaga lingkungan hidup untuk kelangsungan alam semesta".
Dari press rillis yang dibagikan pada awak media Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th. dan Plt. Sekum PGLII Pdt Tommy Lengkong, M.Th menyampaikan sebagai berikut : Memasuki tahun 2019, kita memasuk era baru seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan jaman. Di Indonesia khususnya pasca Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif, peristiwa lima tahunan dalam menapaki kehidupan bernegara. Perlu disadari bahwa Allah peduli dan memegang kendali atas bangsa Indonesia.
HARI ULANG TAHUN PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DAN LEMBAGA-LEMBAGA INJILI INDONESIA (PGLII) ke 48 merupakan momentum bagi anggota PGLII untuk melakukan perenungan bahwa sampai sejauh mana kita sebagi umat Kristiani berperan bagi kemajuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ?
Sebagai Lembaga Aras Nasional kami memperhatikan persoalan dan tantangan masa depan, gereja harus cepat beradaptasi dengan gelombang perubahan modernisasi, gereja tidak boleh hanyut terbawa arus jaman, gerejalah yang memimpin kemajuan, gereja menjadi terang serta sumber inspirasi pembaharuan sehingga mampu dan mempertahankan nilai-nilai eskatologi.
Gereja harus selalu tereformasi “Ecclesia reformata, semper reformanda est” bahwa gereja harus me-reeksakminasi dirinya sendiri secara berkelanjutan dalam rangka mengutamakan kemurnian doktrin dan praktiknya, istilah yang berarti reformasi belum selesai, reformasi berjalan terus. Tentunya perubahan seyogyanya memperkuat iman Kristiani dan dalam wujudnya tetap memiliki warna Kristiani Indonesia, Sehingga Umat Kristen tetap memiliki wajah nasionalis Indonesia.
Dalam perjalannya mewujudkan “Bersatu dan Memberitakan injil”, Kaum Injili terus menerus melakukan estafet kepemimpinan secara berkelanjutan tanpa paksaan dan dilakukan dengan kesadaran dan kekuatan dalam kebersamaan. Oleh anugerah Tuhan kebersamaan yang dibangun oleh gereja dan sinode bahkan kekompakan yang dirajut antara sesama aras gereja nasional yang terjalin dengan baik dan sehat. Tidak sampai disitu PGLII yang tergabung dalam FUKRI yang terdiri dari Aras Nasional KWI, PGI, PGPI, PBI, Bala Keselamatan, GMAHK, GOI menjalin persahabatan dengan agama-agama lain di Indonesia. Persahabatan ini terus dirawat dan pada gilirannya PGLII juga memiliki kontribusi sebagai Aras Gereja Nasional yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa.
Sebagai Umat Kristiani, kita terus mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan dengan turut aktif berpartisipasi dalam lembaga eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Berbagai peran yang diambil oleh tokoh anak bangsa yang beragama Kristen, jauh sebelum Kebangkitan Nasional, terlibat dalam Sumpah Pemuda maupun menjadi anggota BPUPKI mengawali kemerdekaan Indonesia. Kontribusi umat Kristen menjadi nyata dengan keberadaan mereka duduk sebagai Menteri dan dalam berbagai kepemimpinan di Republik Indonesia baik sebagai Aparatur Sipil Negara maupun sebagai anggota TNI dan Polri.
Ibadah syukur HUT PGLII ke 48 yang diselenggarakan di Grha GEPEMBRI Kelapa Gading Jakarta dihadiri oleh pimpinan gereja, sinode dan lembaga anggota PGLII, hadir juga pimpinan PGLII Wilayah Banten, Depok, Jawa Barat, Sulawesi dll. Dalam kesempatan ini para sahabat yang tergabung dalam FUKRI tutur hadir memberikan dukungan dan ucapan selamat.
Harapan kami agar Umat Kristiani Indonesia tetap setia untuk berdoa dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wujud Bhinneka Tunggal Ika dan menghormati bendera Merah Putih. Umat Kristiani bersedia bekerja keras untuk menciptakan masyarakat adil makmur sejahtera menuju hari depan yang penuh harapan.
Pengurus PGLII DKI Pdt. Royke Bovie Rory (Ketua) dan Antonius Natan sebagai Sekum PGLII DKI Jakarta merasa senang acara ini berlangsung sukses atas kerjasama semua pihak dan mengucapkan terimakasih atas segala partisipasinya.
0 Response to "HUT PGLII ke 48, Momentum Pelayanan Tingkat Dunia"
Post a Comment