Kairospos.com, JAKARTA – Di tahun ini Gereja Bethel Indonesia (GBI) akan menggelar Sidang ke XVI pada 27-30 Agustus bertempat di SICC, Sentul, Jawa Barat yang mana salah satu agenda kegiatannya adalah pemilihan Ketua Sinode untuk memimpin GBI yang memiliki 3,2 juta umat selama empat tahun kedepan. Menampilkan empat kandidat kuat hasil dari pemilihan tingkat BPD, siap merebut kursi GBI satu, antaranya Pdt. Dr. Japarlin Marbun (Petahana), Pdt. Ferry Haurisa, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham dan Pdt. Dr. Jacob Nahuway.
"Sebenarnya saya juga salah satu yang dicalonkan menjadi ketua umum pada sidang Sinode GBI lalu tetapi saya memutuskan mundur di Hari-H. Setelah bergumul dengan doa, mempertimbangan, runding dengan istri, anak dan keluarga yang mana semua mendukung, serta mengikuti kehendak Tuhan, kali ini saya menyatakan siap maju dan tidak akan mengundurkan diri. Saya juga menegaskan saya tidak mau melakukan money politic," tutur Gembala Sidang GBI Bandung dan Jakarta, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, saat konferensi pers di sela-sela Seminar Interaktif Karya Roh Kudus dan Pentakosta Ke-3 di Gedung AXA Tower, Jakarta, hari Sabtu 24/8/2019 lalu.
Pdt. Rubin Adi juga menegaskan di GBI tidak ada orang yang maju atau mengusulkan diri sendiri karena semuanya merupakan aspirasi dari daerah, dari sidang majelis daerah di provinsi, termasuk perwakilan dari luar negeri seperti Asia, Eropa, Amerika dan Australia yang memunculkan nama-nama tersebut.
Pendeta yang juga mengetuai STT Kharisma Bandung ini berkomitmen jika Tuhan mempercayakan dirinya menjadi Ketua Umum, ia tidak akan mengambil honornya dan akan dialokasikan kepada pelayanan GBI. Sekali lagi ini menyangkut dirinya, kalau ada orang lain yang mengambil honor itu hak mereka.
"Ini lebih pada komitmen pribadi saja, karena Tuhan sudah memberkati melalui gereja lokal, sekolah teologi di Bandung, Australia, Belanda dan sebagainya. Kasihan juga kalau nanti ada pengurus berikutnya tidak menerima honor," tukasnya sembari menambahkan dia akan tetap happy saja kalau Tuhan tidak mempercayakannya memimpin GBI. "ya saya ora opo-opo kalau tidak terpilih. Tapi kalau Tuhan percayakan tentu saya lakukan dengan tanggung jawab" terang pria yang pernah dua periode menjabat ketua Departemen Pemuda dan Anak ini.
Ketika ditanya bagaimana mengatur waktunya kalau terpilih menjadi Ketum Sinode mengingat jadwal pelayanannya yang cukup padat, Pendeta yang penggembalaannya mencakup Bandung, Tasikmalaya, Jakarta dan Bekasi menjawab bahwa kita memiliki waktu selama 24 jam, tinggal bagaimana prioritas kita dan ia akan mengubah fokus orientasinya yaitu memberikan prioritas kepada Sinode.
"Tentang pengalaman berorganisasi, saya bukan orang yang ingin masuk ke berbagai organisasi, tetapi ketika dipercayakan akan fokus dan komitmen, dibanding mengambil beberapa organisasi cuma numpang nama doang tetapi hasilnya tidak maksimal," ujarnya.
Ditanya apa program GBI ke depan yang akan diusung, Pdt. Rubin mengatakan ia mengusung tagline GBI SEHATI. Dimana "S" singkatan dari "Sinergi Potensi" yang maksudnya GBI harus menekankan kesatuan hati antar semua gereja, gereja besar harus mengayomi gereja kecil tanpa harus menjadikannya sebagai cabang. Ada pembapaan rohani dan mentoring pelayanan gereja, agar semua gereja lokal mendapat kesempatan maju bersama. Lanjutnya dijelaskan, sinergi juga harus dilakukan dalam pelayanan masyarakat, khususnya pelayanan pendidikan dan lembaga kesehatan.
Sementara itu "E" berarti "Erat dengan Roh Kudus". Dibawah kepemimpinannya GBI akan menekankan pengajaran Alkitabiah bercirikan Pentakosta berdasarkan pengaj aran dari pendiri GBI, yakni Pdt. Dr. H. L. Senduk, atau lebih dikenal "Om Ho". Pengajaran relevan dengan kehidupan sehari-hari namun berpusat kepada Kristus dan kerajaan-Nya. Karya Roh Kudus harus nyata dan wujud karunia dan buah Roh dalam hidup pribadi dan pelayanan gereja. Penekanan pada doa, pujian dan penyembahan.
Untuk "H" menurutnya adalah "Harmonisasi Pelayanan dan Keluarga". Pada poin ini dia menghendaki GBI harus menjadikan keluarga sebagai basis kerohanian dan pelayanan, karena keluarga yang sehat akan menciptakan gereja dan masyarakat yang sehat. Perlu ada retreat dan pembinaan hamba Tuhan di berbagai daerah, pembinaan pria dan wanita, pasangan suami istri, juga penerapan prinsip-prinsip penting kepada anak.
Sebagai hamba Tuhan yang sangat memerhatikan kaum muda, akronim huruf "A" memiliki arti "Aktivasi Pemimpin Muda". Lebih lanjut dijelaskan GBI mendukung terjadinya kegerakan rohani (revival)pada generasi muda dan anak, dimotori oleh anak-anak pendeta GBI. Potensi "Next Generation" harus dikembangkan sehingga mereka berdampak bagi gereja dan bangsa.
Kemudian huruf "T" sendiri merupakan singkatan dari "Teknologi Terpadu dan Transparansi". Dalam penjabarannya dikatakan GBI akan meningkatkan pelayanan online. Setiap BPD perlu ada kantor yang dilengkapi peralatan teleconference untuk rapat koordinasi dan sekolah tinggi online untuk para pejabat GBI. Peningkatanmedia juga radio antar GBI.
"Kita akan membuat saluran khusus Bethel TV sehingga semua kegiatan bisa diliput. Keuangan BPH akan dibuat transparan kepada MPL dan BPD menggunakan manajemen keuangan modern, dengan auditor sebagai pengawasnya," jelas Pdt. Rubin.
Sedangkan huruf terakhir "I" adalah singkatan dari "Implementasi Misi dan Pemuridan". Misi akan dilakukan beragam bentuk, misalnya, penanaman gereja hingga mencapai target 10.000 gereja lokal, pelayanan masyarakat, penjangkauan orang di marketplace, termasuk training pengelolaan keuangan yang benar bagi semua anggota GBI, supaya mereka hidup dalam berkat dan menjadi berkat bagi orang lain.
"Saya cukup prihatin ketika berkunjung ke daerah-daerah di Indonesia, kehidupan gereja masih banyak kurang layak. Karena itu saya akan menggandeng marketplace sehingga banyak orang GBI akan menjadi pengusaha. Ini selaras dengan apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi saat kami diundang ke istana negara, dimana Pak Jokowi meminta kami untuk bisa menggandeng para pengusaha yang berjemaat di GBI untuk dilibatkan untuk mensejahterakan mereka yang ada di gereja lokal, pungkas ketua BPH GBI Bidang Teologi dan Diklat ini. (Broery)
0 Response to "Pdt. Rubin Adi Abraham: Siap Maju Dengan Mengusung GBI SEHATI"
Post a Comment