KAIROSPOS.COM, Jakarta – Vox Point Indonesia merupakan wadah perhimpunan umat Katolik di Indonesia menyelenggarakan Kongres 1 dibuka oleh Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo dan ditutup oleh lima Pastur dari Keuskupan Agung di Indonesia bertempat di Wisma Samadi Duren Sawit Jakarta Timur pada hari Minggu (17/11/2019). Ketua Umum yang terpilih periode 2019-2024 Yohanes Handojo Budhisedjati ketika diwawancarai para awak media yang tergabung dalam PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani) mengatakan “Kongres ini adalah kongres biasa sesuai AD/ART pergantian para pengurus organisasi yang ada diseluruh Indonesia. Kami menyikapi perkembangan politik yang sangat cepat terjadi di Indonesia. Suatu disruption sebagai sebuah gangguan terhadap tata sosial berdampak positif dan negatif, kesenjangan ekonomi yang semakin tinggi jarak antara kaya dan miskin dapat menimbulkan gesekan politik, pengangguran, dan lain sebagainya yang dapat mengganggu stabilitas Negara. Untuk intu Fox Point bertekad mengawal pemerintahan Jokowi-Mak’ruf Amin dengan berbagai cara antara lain menolak kampanye hitam dengan menggunakan isu SARA, hoax, dan persekusi. Vox Point juga akan membentuk Departemen Ketenagakerjaan untuk mempersiapkan dan melatih umat agar bisa terserap di pasar tenaga kerja Indonesia “ terang Handojo pada awak media Kristiani.
Berikut adalah Rekomendasi Kongres 1 Vox Point Indonesia yang menjadi sikap politik Vox Point Indonesia, yakni :
Pertama, mendedikasikan hidup dan perjuangan demi mewujudkan politik nasional bermartabat berdasarkan 4 konsensus dasar bangsa : Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.
Kedua, menjalin kerja sama sinergis dengan Hirarki Gereja (KWI), Keuskupan, dan organisasi Katolik lain, serta lembaga lintas agama dan kepercayaan lainnya.
Ketiga, dengan tegas menolak kampanye hitam yang salah satunya menggunakan isu SARA, hoax, dan persekusi.
Keempat, melakukan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat serta melawan upaya memecah belah NKRI menggunakan politik berbasis identitas (SARA).
Kelima, mendukung berbagai institusi negara seperti TNI dan Polri, pemerintah tingkat nasional, Pemda, dan stakeholder terkait untuk melakukan penegakan hukum dengan tegas terhadap pihak-pihak yang ingin mengaburkan ideology Pancasila, kasus korupsi, dan narkoba.
Keenam, mengedepankan rekrutmen politik dan kaum muda Katolik untuk menjadi negarawan yang memiliki integritas, kompetensi, dan berpegang teguh pada Pancasila untuk memimpin dalam keberagaman dan melawan kejahatan korupsi.
Ketujuh, merealisasikan enam landasan kepribadian umat Katolik yakni : siap memanggul salib, hidup asketik (sederhana, jujur, rela berkorban), menjadi garam dan terang dunia, pemberani dalam kebenaran, mengenal potensi diri, serta berkarakter.
Kedelapan, mendorong masyarakat agar tidak terpolarisasi oleh kemajuan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan berupaya memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemajuan bangsa. Memperkuat dan mendorong Sumber Daya Manusia generasi muda untuk mendukung atau menjemput perkembangan revolusi industry 4.0.
Kesembilan, untuk mengembangkan nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila maka perlu mengarusutamakan pendidikan bela Negara dan cinta Tanah Air untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi ancaman radikalisme, intoleran, dan disintegrasi bangsa.
0 Response to "Vox Point Lahirkan Sembilan Pokok Pikiran di Kongres 1"
Post a Comment