Agung Nugroho Kepala Badan Kesbangpol yang juga selaku ketua panitia, dalam sambutannya menyampaiakan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya mengantisipasi konflik intoleran yang bisa terjadi. “Selain itu maksud dari gelar budaya kali ini juga sebagai sara mewujudkan kerukunan dan pererat persatuan. Dan yang tidak kalah penting adalah sarana hiburan bagi masyarakat,” Agung Nugroho melaporkan.
Beberapa pertunjukan yang disajikan antara lain; Pentas Angklung, ceremoni pembukaan, pentas barongsai, Pentas Topeng Ireng, dan Pentas Jathilan. Usai membuka acara Walikota bersama tamu undangan dan masyarakat melepas sepasang burung merpati dan dilanjutkan pembacaan Ikrar Toleransi Masyarakat Salatiga di bawah Patung Jenderal Sudirman Bundaran Tamansari.
“Kemajemukan adalah modal sosial penting bagi pembentukan bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa ini telah bersepakat menghormati keanekaragaman itu dengan memilih Pancasila sebagai dasar negara. Namun demikian, kita sadari praktek kemajemukan juga acapkali mengalami tantangan, senantiasa diuji dan akan mendapat tantangan ke depan, yang bisa mengancam keutuhan bangsa ini. Sehingga toleransi merupakan fondasi sosial bagi bangunan harmoni dalam kebinekaan, yang memungkinkan terwujudnya inklusi dan kohesi sosial serta integrasi nasional kita,” Walikota mengutarakan.
0 Response to "Walikota Ajak Rawat Toleransi Salatiga"
Post a Comment