Salah satu pengusaha, rohaniwan kristen yang terpanggil adalah Pdt. Welly Massie dan Pdt. Felicia Massie Di-Jakarta Barat.
Pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 8/5-9/5/20. Pdt. Welly Masie dan Pdt. Felicia Massie Membagi-bagikan sembako kepada wartawan dan masyarakat yang terdampak Covid-19 melalui Bapak. Djoko selaku tim logistik dari Bpk/Ibu. Pdt Welly dan, Sembako tersebut terdiri beras 5kg, Mie Instan, Minyak Goreng, Kopi Toraja, dll. sekitar 36 sembako di tambah 13 sembako dan 2 dus Indomie Kembali pada hari Sabtu kemaren yang di terima salah satu wartawan Thony Ermando yang mewakili para wartawan dan masyarakat setempat.
Thony Ermando mengatakan banyak-banyak terima kasih kepada pdt.welly sekeluarga yang sudah peduli kepada wartawan dan masyarakat yang terdampak Covid-19,kiranya bantuan Pdt Welly Massie sangat berguna buat kami dan Makin dipakai dan di tambah2 kan kepercayaan dari Tuhan Yesus jadi Kepanjangan tangan Tuhan menyalurkan berkat bg yg sangat membutuhkannya. Tuhan berkati didalam aspek kehidupan dan Pelayanan se hari2 nya kel. Pdt. Welly Massie.
Dalam kesempatan itu Pdt. Welly Massie menyampaikan pesannya:
Kami teringat Firman Yang disampaikan :
Ini Yang Alkitab katakan Tentang Berkat, Orang Kristen Wajib Tahu.
Mari kita Semua harus Membaca supaya mengerti dan menjadi Berkat : kepanjangan tangan dan mulut NYA.
Jangan lagi Sia2-kan Kesempatan yang masih ada ini.
Hidup di dalam dunia ini hanya sebentar dan seketika seperti Uap dan Menghilang.
_______________
Banyak orang yang ingin hidupnya diberkati tapi mereka lupa untuk terlebih dulu memberkati orang lain. Sementara orang yang sudah diberkati secara finansial justru gemar menumpuk harta sebanyak-banyaknya dan berpikir bahwa kebahagiaan hanya akan diperoleh dengan seberapa banyak hartanya. Kekayaan yang dimiliki itu malah tidak membuat mereka semakin dermawan. Dengan prinsip, saat kita memberi berarti kita harus menerima imbalan dari pemberian tersebut.
Pemikiran ini tentu saja keliru. Karena Alkitab mengingatkan untuk apa sebenarnya kita diberkati, dan hal itu jelas bukan menimbun atau menumpuk harta duniawi.
Jadi bagaimana seharusnya kita bisa diberkati dan bisa memberkati orang lain? Perihal ‘diberkati’ dan ‘memberkati’ benar-benar sudah dituliskan dalam Alkitab. Karena ada hubungan sebab akibat didalamnya. Seperti dituliskan dalam 1 Petrus 3: 9 bahwa, “...hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat..." Singkatnya, kita diberi untuk memberi.
Kita bekerja keras untuk mencukupi nafkah hidup kita dan keluarga, itu benar. Tapi itu bukanlah satu-satunya tugas kita. Jadi kalau kita hanya sibuk menimbun harta dan terus berdoa hanya untuk minta berkat supaya kaya, itu jelas keliru. Ayat di atas menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan berpesan supaya kita juga mau memberi dan menolong orang-orang lain yang membutuhkan. Kalau kita ternyata diberkati tapi enggan memberkati orang lain, itu artinya kita menolak untuk melakukan kehendak Tuhan. Kita sudah melawan FirmanNya!
Dalam 2 Korintus 9: 6-7, Paulus juga mengingatkan pesan yang sama. Dia memberikan perumpamaan tentang menabur dan menuai. Katanya, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Paulus ternyata tidak berhenti sampai disitu, lebih jauh lagi ia menjelaskan kalau Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karuniaNya bahkan hingga berkelebihan. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (ayat 8). Itu artinya bahwa kasih karunia Tuhan lebih dari cukup untuk kita.
Selain itu, kita harus benar-benar sadar kalau berkat-berkat yang kita punya hanyalah titipan Tuhan, yang bukan untuk ditumpuk dan dipakai untuk foya-foya. Tuhan meminta supaya kita memakainya untuk memberkati orang lain dan mempermuliakan Tuhan melaluinya. Entah itu berkat kekayaan, berkat kesehatan, talenta-talenta yang kita miliki, semua itu hendaklah kita pergunakan untuk menjadi berkat buat orang lain.
Tuhan akan selalu menghargai apapun yang sudah kita perbuat bagi orang lain. Karena Dia bahkan telah mengatakan bahwa perbuatan yang kita lakukan kepada seseorang yang paling hina sekalipun akan dipandang sebagai perbuatan yang kita lakukan bagi Dia (Matius 25: 40).
Mari mengubah paradigma supaya tidak hanya sekadar meminta untuk diberkati. Tapi mari mulai memberkati orang lain terlebih dahulu. Jika dulu kita berbahagia ketika kita diberi, saat ini kita akan jauh lebih berbahagia saat kita bisa memberi kepada orang lain. Jika dulu kita hanya ingin diberkati, sekarang kita merasa bahagia saat kita bisa memberkati orang lain. Kita akan merasa sangat bahagia ketika bisa membahagiakan orang lain, bukan dengan pamrih tapi hal itu semata-mata karena belas kasih.
Sikap pelit, tamak, serakah, egois dan kikir tidak akan pernah membawa hasil apa-apa selain kerugian buat diri kita sendiri. Kita harus tahu untuk apa Tuhan memberkati kita, dan kita harus memiliki kerinduan untuk menjadi saluran berkat. Kita harus sadar bahwa berkat hanya bisa dimiliki dengan usaha yang jujur, serius dan dibarengi dengan kedekatan dengan Tuhan, hidup kudus dan seturut kehendak-Nya, lalu selanjutnya mengetahui untuk apa itu diberikan. Jadi hiduplah seperti keinginan Tuhan. Berusahalah sungguh-sungguh dengan jujur, libatkan Tuhan dalam setiap langkahnya. Dan ketika Tuhan memberkati hidupmu, pergunakanlah itu untuk memberkati sesama. Mulailah memberi dan rasakan kebahagiaan yang indah di sana. Amin.
Kami teringat Firman Yang disampaikan :
Ini Yang Alkitab katakan Tentang Berkat, Orang Kristen Wajib Tahu.
Mari kita Semua harus Membaca supaya mengerti dan menjadi Berkat : kepanjangan tangan dan mulut NYA.
Jangan lagi Sia2-kan Kesempatan yang masih ada ini.
Hidup di dalam dunia ini hanya sebentar dan seketika seperti Uap dan Menghilang.
_______________
Banyak orang yang ingin hidupnya diberkati tapi mereka lupa untuk terlebih dulu memberkati orang lain. Sementara orang yang sudah diberkati secara finansial justru gemar menumpuk harta sebanyak-banyaknya dan berpikir bahwa kebahagiaan hanya akan diperoleh dengan seberapa banyak hartanya. Kekayaan yang dimiliki itu malah tidak membuat mereka semakin dermawan. Dengan prinsip, saat kita memberi berarti kita harus menerima imbalan dari pemberian tersebut.
Pemikiran ini tentu saja keliru. Karena Alkitab mengingatkan untuk apa sebenarnya kita diberkati, dan hal itu jelas bukan menimbun atau menumpuk harta duniawi.
Jadi bagaimana seharusnya kita bisa diberkati dan bisa memberkati orang lain? Perihal ‘diberkati’ dan ‘memberkati’ benar-benar sudah dituliskan dalam Alkitab. Karena ada hubungan sebab akibat didalamnya. Seperti dituliskan dalam 1 Petrus 3: 9 bahwa, “...hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat..." Singkatnya, kita diberi untuk memberi.
Kita bekerja keras untuk mencukupi nafkah hidup kita dan keluarga, itu benar. Tapi itu bukanlah satu-satunya tugas kita. Jadi kalau kita hanya sibuk menimbun harta dan terus berdoa hanya untuk minta berkat supaya kaya, itu jelas keliru. Ayat di atas menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan berpesan supaya kita juga mau memberi dan menolong orang-orang lain yang membutuhkan. Kalau kita ternyata diberkati tapi enggan memberkati orang lain, itu artinya kita menolak untuk melakukan kehendak Tuhan. Kita sudah melawan FirmanNya!
Dalam 2 Korintus 9: 6-7, Paulus juga mengingatkan pesan yang sama. Dia memberikan perumpamaan tentang menabur dan menuai. Katanya, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
Paulus ternyata tidak berhenti sampai disitu, lebih jauh lagi ia menjelaskan kalau Tuhan sanggup melimpahkan segala kasih karuniaNya bahkan hingga berkelebihan. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (ayat 8). Itu artinya bahwa kasih karunia Tuhan lebih dari cukup untuk kita.
Selain itu, kita harus benar-benar sadar kalau berkat-berkat yang kita punya hanyalah titipan Tuhan, yang bukan untuk ditumpuk dan dipakai untuk foya-foya. Tuhan meminta supaya kita memakainya untuk memberkati orang lain dan mempermuliakan Tuhan melaluinya. Entah itu berkat kekayaan, berkat kesehatan, talenta-talenta yang kita miliki, semua itu hendaklah kita pergunakan untuk menjadi berkat buat orang lain.
Tuhan akan selalu menghargai apapun yang sudah kita perbuat bagi orang lain. Karena Dia bahkan telah mengatakan bahwa perbuatan yang kita lakukan kepada seseorang yang paling hina sekalipun akan dipandang sebagai perbuatan yang kita lakukan bagi Dia (Matius 25: 40).
Mari mengubah paradigma supaya tidak hanya sekadar meminta untuk diberkati. Tapi mari mulai memberkati orang lain terlebih dahulu. Jika dulu kita berbahagia ketika kita diberi, saat ini kita akan jauh lebih berbahagia saat kita bisa memberi kepada orang lain. Jika dulu kita hanya ingin diberkati, sekarang kita merasa bahagia saat kita bisa memberkati orang lain. Kita akan merasa sangat bahagia ketika bisa membahagiakan orang lain, bukan dengan pamrih tapi hal itu semata-mata karena belas kasih.
Sikap pelit, tamak, serakah, egois dan kikir tidak akan pernah membawa hasil apa-apa selain kerugian buat diri kita sendiri. Kita harus tahu untuk apa Tuhan memberkati kita, dan kita harus memiliki kerinduan untuk menjadi saluran berkat. Kita harus sadar bahwa berkat hanya bisa dimiliki dengan usaha yang jujur, serius dan dibarengi dengan kedekatan dengan Tuhan, hidup kudus dan seturut kehendak-Nya, lalu selanjutnya mengetahui untuk apa itu diberikan. Jadi hiduplah seperti keinginan Tuhan. Berusahalah sungguh-sungguh dengan jujur, libatkan Tuhan dalam setiap langkahnya. Dan ketika Tuhan memberkati hidupmu, pergunakanlah itu untuk memberkati sesama. Mulailah memberi dan rasakan kebahagiaan yang indah di sana. Amin.
0 Response to "Ps. Welly Massie Bersama Ps. Felicia Massie Berbagi Pada Sesama Dimasa Pandemi Covid-19"
Post a Comment