KAIROSPOS.COM, Tangerang - Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, Departemen Pemuda dan Anak (DPA) Gereja Bethel Indonesia (GBI) propinsi Banten, menyelenggarakan Webinar dan Talkshow Sumpah Pemuda Kristen Lintas Denominasi, dengan tema Unity In Diversity (Kesatuan dalam Perbedaan), pada hari Rabu 28 Oktober 2020 dari pukul 19.00 – 21.00 wib. Acara ini di dukung oleh BPD GBI propinsi Banten, Muspija Kristen propinsi Banten, PGLII wilayah Banten, PGI wilayah Banten dan diliput media dari Pewarna Indonesia. Webinar dan talkshow ini, menghadirkan 8 orang Pemimpin Muda Gereja Lintas Denominasi dan Aras di Banten. Narasumber tersebut antara lain: Pdt Doni Susanto, S.Th (Ketua DPA GBI propinsi Banten / Bidang Pemuda Muspija Kristen Banten), Pdp. Sugih Budiwan (Komisi Pemuda PGLII Banten), Pdt. Jeffry Darma, S.Th (Ketua DKMD GSJA Banten), Renalia Corrint Purba (Ketua Pemuda GKI Klasis Banten), Michael Salomo Hahuly, M.Th (Ketua Komisi Pemuda Gereja Baptis Indonesia BPD DKI Jaya-Banten), Pdp Archie Steven Mangu, S.E, MBA (Sekum Pemuda GPDI Banten), Andri Aritonang (Ketua Pemuda HKBP Distrik XXI Banten), dan Adi Saputra Simanulang (BPH Bidang Remaja & Pemuda PGI Wilayah Banten). Acara ini dipandu 2 orang host yang berdedikasi dan gaul dari Pengurus DPA GBI Banten, yaitu Pdt Joel Betakore M.A, MPdK dan Bellina Isabella Manihuruk S.H.
Webinar dan talkshow diadakan melalui media zoom, yang di siarkan secara langsung melalui Youtube channel DPA GBI Banten dan Facebook DPA GBI Banten, untuk bisa diikuti semua kalayak. Dibuka melalui pelayanan Tim Pujian Penyembahan dan tim media dari Youth GBI Regency 1 Tangerang, serta Doa Pembuka oleh Pdt Benny Halim (FKUB Banten / Muspija Kristen Banten), dan diakhiri doa berkat oleh Pdt A.C Purba (BPD GBI Banten). Adapun peserta zoom meeting diikuti hampir 100 perwakilan peserta dari masing-masing lintas denominasi dan aras, yang bisa berpartisipasi untuk tanya jawab.
Talkshow dan dialog berlangsung sangat dinamis, humoris, dengan suasana keakraban dan persahabatan. Banyak pesan-pesan inspiratif dari Tokoh-tokoh Pemuda sebagai narasumber, yang memberikan semangat, keyakinan serta pengharapan bagi masa depan gereja Tuhan, terkait tekad, komitmen dan semangat kesatuan Generasi Muda Kristen Lintas Denominasi dan Aras, dalam membangun Tubuh Kristus di Indonesia. Renalia mengatakan,”Yesus berkeinginan orang percaya untuk bersatu, termasuk didalamnya anak muda. Tuhan mau kita bersatu dalam perbedaan. Kalau sama semua, nggak asyik dong!”. Memahami doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17, Adi Saputra mengatakan,”Tuhan menginginkan kita bersatu, dan ini di doakan berkali-kali. Artinya kesatuan murid Tuhan itu penting. Bersatu bukan berarti harus satu organisasi, tetapi bersatu di dalam kasih Tuhan. Contoh yang kita lakukan membangun kesatuan dengan pemuda-pemuda antar gereja melalui kegiatan olah raga bersama seperti futsal, badminton dan lain-lain”. Archie Steven menambahkan,”Apapun gereja dan denominasi kita ataupun latar belakang kita, kita harus bersatu dan belajar menjadi serupa seperti Kristus yang menginginkan kita bersatu.”
Senada dengan hal tersebut, Michael Salomo juga berkata,”Ketika Tuhan memberikan perintah untuk bersatu, artinya kita bisa melakukannya. Karena Tuhan memberi perintah, Dia pasti tahu bahwa kita mampu melakukannya. Masalahnya kita mau atau tidak untuk bersatu. Contoh yang pernah kita lakukan membangun kesatuan pemuda adalah dengan mengajak pemuda pemudi menyalurkan bakat dalam bermain musik bersama!”. Andri Aritonang juga berkata,“Kesatuan yang dimau Tuhan bukan kesatuan melebur di satu organisasi. Ada sekitar 325 sinode di Indonesia, tetapi saling melengkapi dan bersatu untuk memulyakan Tuhan Yesus”. “Tuhan Yesus menghendaki supaya orang yang percaya dan yang akan percaya dari suku dan bangsa yang berbeda, bisa bersatu meneladani kesatuan, seperti kesatuan Yesus dan Bapa,” lanjut Jeffry Darma. Sedangkan Sugih Budiwan menambahkan,”Benang merah Sumpah Pemuda yang ditarik dalam analogi kesatuan tubuh Kristus, kami di PGLII terbiasa kerangka berpikir ouikumenes. Tubuh itu terdiri berbagai anggota seperti tangan, kaki, dan lain-lain, tetapi hanya mempunyai satu kepala. Demikian juga dengan gereja yang berbeda-beda, hanya Yesus sebagai kepala gerejanya. Selama kita mengakui dan mengenal Allah Bapa, Yesus sebagai Tuhan dan menyelesaikan pekerjaanNya, maka kita sedang menggenapi kesatuan tubuh Kristus”.
Sebagai tuan rumah dan mengakhiri talkshow, Doni Susanto menyampaikan,”Tubuh Kristus yaitu gereja-gereja apakah bisa bersatu? Bisa! Apakah mungkin? Mungkin! Tetapi masalahnya adalah apakah kita mau? Saat ini kita berkumpul dari berbagai denominasi gereja. Dan ternyata kita pemimpin muda berespon mau, sehingga kita bisa menyelenggarakan acara ini. Ini salah satu contoh konkrit kalau kita bisa dan mau bersatu. Keragaman denominasi adalah kekayaan teologi Kristen, sehingga Kekristenan itu dinamis, bukan agama yang kaku. Dengan demikian, Tuhan Yesus melalui gerejanya bisa merangkul semua kalangan, dengan berbagai macam karakteristiknya. Jangan berfokus kepada perbedaannya. Fokuslah pada persamaannya. Ketika kita fokus pada persamaan, maka kita tidak akan merisaukan perbedaan. Kita yakin, ada kelanjutan kebersaman dan kesatuan pemuda Kristen ke depannya, dengan kegiatan dan pelayanan yang dikerjakan bersama.” Talkshow ini ditutup dengan Deklarasi bersama Sumpah Pemuda Pemudi Gereja Indonesia, yang berbunyi sebagai berikut:
Kami Pemuda Pemudi Gereja Indonesia, mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, dan Juruselamat dunia.
Kami Pemuda Pemudi Gereja Indonesia, mengaku: Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang hidup dan berkuasa.
Kami Pemuda Pemudi Gereja Indonesia, menjunjung tinggi kerukunan dan kesatuan gereja Tuhan, serta siap melayani bersama.
0 Response to "SUMPAH PEMUDA KRISTEN LINTAS DENOMINASI"
Post a Comment