KAIROSPOS.COM, Tangerang - Difference Bring Peace merupakan tema acara yang diadakan untuk memperingati hari lahir Pancasila (01 Juni 2021) yang di inisiasi oleh pengurus kebaktian remaja Dhammadharassa Vihara Padumuttara. Dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan, acara ini dilaksanakan pada tanggal 05 Juni 2021 di Ruang Dhammasala Vihara Padumuttara. Dikemas dengan acara utama dialog kebangsaan lintas agama yang akan memperlihatkan toleransi oleh 6 narasumber dari masing masing perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu.
Acara dibuka dengan pembacaaan Paritta (Doa) oleh pengurus kebaktian remaja Dhammadharassa Vihara Padumuttara, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila serta pembacaan teks Pancasila. Dalam sambutannya pada pembukaan acara, Bapak Wandi selaku ketua Bidang Agama Buddha Perkumpulan Boen Tek Bio menyampaikan bahwa wujud keberagaman yang nyata telah hadir di Vihara ini untuk disaksikan dan dicontoh oleh generasi muda, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog kebangsaan.
Pancasila tidak bertentangan dengan agama, terkhusus agama islam kemudian subtansi nilai-nilai Pancasila ini lah yang menjadi catatan untuk dapat mengayomi bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, budaya, adat, bahasa, agama dan keyakinan jadi Pancasila kami maknai secara nilai/esensi bukan hanya secara simbolik pungkas Sdr. Jajat Sudrajat (Perwakilan agama Islam).
Pdt. Doni Susanto, S.Th. (Perwakilan agama Kristen) turut menyampaikan bahwa hubungan sesama umat manusia selalu diingatkan pada perlambangan salib secara horizontal, mengembangkan kasih antar manusia adalah contoh perbuatan nyata implementasi Pancasila.
Makna Pancasila itu bagaimana menghargai perbedaan bukan hanya pada lingkup agama, karena perbedaan itu banyak dalam berbagai aspek lain, sangat mudah untuk melakukan hafalan terhadap butir-butir Pancasila namun praktek sesungguhnya adalah hal yang penting, ungkap Sdr. Ignatius Arie Titahelu (Perwakilan agama Katolik).
Bapak I Nyoman Subiksa (Perwakilan agama Hindu) bertutur bahwa edukasi/pembelajaran itu penting untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara guna mempererat persatuan, persatuan itu penting namun bukan hanya bersatu saja melainkan persatuan dalam hal-hal yang membawa manfaat bagi sesama.
Pengalaman memberikan kita manfaat untuk belajar bersosialisasi dan menghargai satu sama lain, membuka diri terhadap dunia luar dan lingkungan sekitar juga merupakan salah satu contoh kehidupan berpancasila, ujar Js. Mikie Setiawan, S.Kom. (Perwakilan agama Konghucu)
Sdr. Hardi, S.Pd (Perwakilan agama Buddha) menyatakan bahwa ini adalah sebuah terobosan dimana pemuda-pemudi mulai tertarik untuk membuka diri untuk ikut berdialog dan berdiskusi masalah kebangsaan, jadikanlah diri kalian sebagai agen perubahan yang turut menyebarkan kebaikan melalui kegiatan seperti ini karena Pancasila bukan hanya label tapi perbuatan.
Pada akhir diskusi, Sdr. Kiki (Ketua PC HIKMAHBUDHI Kota Tangerang) sebagai moderator menyimpulkan bahwa semua ajaran agama tidak ada yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, sangat disayangkan jika kita hanya paham makna Pancasila tetapi tidak mempraktekkannya dalam kehidupan bernegara. Indonesia bagaikan rumah besar dengan banyak kamar. Kamar disini diibaratkan sebagai keanekaragaman suku, budaya, agama, ras dan antar golongan. Kemudian Pancasila itu sendiri bagai pondasi rumah besar ini yang dapat berdiri kokoh dan tidak mudah goyah oleh serangan-serangan yang bertujuan untuk menghancurkan persatuan.
Acara ditutup dengan Doa bersama lintas agama untuk Indonesia agar segera pulih dan bebas dari Pandemi Covid-19 dan sebuah persembahan lagu buddhis dengan judul Hadirkan Cinta untuk menghangatkan suasana setelah diskusi. Semoga dengan terlaksananya acara ini, dapat meningkatkan keakraban antar lintas agama dan meningkatkan persatuan bangsa, tutup Verdianto Karnadi selaku Ketua Panitia Acara tersebut.
Oleh: Ananda Karuna Jaya dan Hardi Ghosadhammo
0 Response to "Difference Bring Peace dalam kehidupan berpancasila"
Post a Comment