KAIROSPOS.COM, Banten - Generasi muda mengambil peranan yang sangat penting dalam merawat kerukunan dan menangkal radikalisme di Indonesia. Bangsa ini dianugerahi keragaman suku, budaya, dan agama, sehingga perbedaan tersebut bukan untuk dipersalahkan. Generasi Muda harus membangun dan merawat harmoni keragaman, karena keragaman dan toleransi merupakan ciri khas dan identitas bangsa.
Untuk menguatkan moderasi beragama di kalangan Generasi Muda di provinsi Banten, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) provinsi Banten menggelar *Dialog Tokoh Pemuda Lintas Agama*, dengan tema *PENGUATAN MODERASI BERAGAMA*, dengan menerapkan protokol Kesehatan 5M secara ketat, pada hari Kamis-Sabtu, 26-28 Agustus 2021 di Anyer, Banten. Kegiatan ini didukung dan bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) provinsi Banten. Dihadiri lengkap oleh perwakilan Tokoh Pemuda Kristen, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda Buddha, Pemuda Konghucu (masing-masing mengirimkan 10 orang pemimpin muda) dan pemuda Islam (mengirimkan 40 orang pemimpin muda dari berbagai organisasi pemuda Islam).
Acara dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag provinsi Banten, Dr. Nanang Faturochman, M.Pd. Beliau mengkisahkan dalam 5 bulan pertamanya menjabat sebagai Kakanwil Kemenag provinsi Banten, berupaya menguatkan moderasi beragama dengan cara mengunjungi rumah ibadah-rumah ibadah dan bersilahturahmi dengan berbagai tokoh-tokoh agama di Banten. Mengutip dari pernyataan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal dengan panggilan Gus Yaqut, Kakanwil menekankan bahwa Kementerian Agama RI adalah kementerian semua Agama di RI, bukan kementerian satu agama saja. Dr Nanang Faturochman juga menyoroti bahwa saat ini era teknologi digital hendaknya dimanfaatkan dengan positif dan maksimal oleh Generasi Muda, untuk merekatkan persatuan dan merawat kerukunan.
Kegiatan dialog pemuda lintas agama juga menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai instansi, menyampaikan materi penguatan moderasi beragama, penguatan karakter bangsa, dan penguatan kerukunan kalangan generasi muda. Staff Khusus Kemenag RI memaparkan Kementerian Agama dalam melaksanakan instruksi Presiden untuk menangkal radikalisme, dengan cara menguatkan moderasi beragama, beserta program kerjanya. Kesbangpol provinsi Banten melalui Drs. Sugiyono, M.M, M.Si (sekretaris Kesbangpol) menekankan pembentukan karakter bangsa melalui Revolusi Mental dan Integritas Berbasis Nilai-nilai Agama, salah satunya dengan membentuk Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di setiap propinsi dan kota/kabupaten. FKUB provinsi Banten memaparkan peranan FKUB dalam memelihara kerukunan umat beragama di Banten. Kabid Media Hukum dan Humas FKPT Banten, Sehabudin M.Pd, memaparkan bahaya pamahaman radikalisme melalui media sosial, ujaran kebencian netizen medsos, serta bibit-bibit radikalisme di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
Diakhir penutupan acara, Ketua PW GP Ansor provinsi Banten, Ahmad Nuri, S.H, M.Si menyampaikan kondisi perkembangan sosial kebangsaan, pengaruh situasi Afganistan terhadap kelompok radikalisme di Indonesia, sampai peran Generasi Muda untuk mengkampanyekan toleransi dan moderasi secara terus menerus dan masif, dengan menggunakan potensi yang dimiliki Generasi Muda. “Mengkampanyekan kebenaran, nilai-nilai toleransi dan moderasi kerukunan, harus terus menerus dilakukan dengan cara yang menarik bagi Milenial. Dengan memanfaatkan dunia digital, generasi instan lebih mudah terpengaruh hoax. Karena itu, hendaknya generasi kita harus memiliki kesadaran teknologi digital dan mengisi dengan konten kebenaran dan moderasi.” pungkas Ahmad Nuri.
(DSU)
0 Response to "PENGUATAN MODERASI BERAGAMA GENERASI MUDA LINTAS AGAMA"
Post a Comment