KAIROSPOS.COM, Lumajang - Hujan deras juga mengguyur kawasan permukiman penduduk di sekitar Gunung Semeru, Rabu (8/12) malam. Tepatnya di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. Malam ketiga para Relawan Pewarna Indonesia Propinsi Jatim dan lainnya yang berada di lokasi Bencana Erupsi Semeru, hujan mulai mengguyur kawasan zona merah erupsi Semeru tersebut sejak pukul 20.00 WIB.
Sejumlah warga yang masih menempati rumah mereka, bersiaga kalau sewaktu-waktu ada pengumuman bahwa mereka harus segera mengungsi ke tempat pengungsian yang lebih aman. Sebab tak jauh dari kawasan tersebut, air sungai yang terdiri dari campuran hujan dan lahar material Semeru telah membanjiri badan jalan dan rumah warga.
Akibat curah hujan yang terus mengguyur, akhirnya beberapa warga beserta anggota keluarganya yang tadinya bertahan akhirnya mulai mengungsi. Di Desa Penanggal sendiri, banyak tempat yang dijadikan lokasi mengungsi warga, yaitu beberapa masjid, sekolah, dan sejumlah kantor-kantor. Tetapi ada yang unik, di desa ini, ada sebuah gereja yang juga merupakan satu-satunya gereja yang sekaligus Sekretariat Lawatan Mujizat yang ada di desa penanggal menjadi tempat yang juga dituju warga sekitar Penanggal. GPdI Adullampray, sebuah gereja yang digembalakan oleh Ps. Imbar Santoso, MA sejak tahun 2007 ini, memang menjadi tempat mengungsi bagi warga sekitar.
Karena dalam kondisi hujan deras seperti malam ini, menjadi tempat pengungsian warga, gereja ini juga menjadi tempat yang dipakai oleh para relawan untuk mandi. (MS)
0 Response to "Posko Bersama Relawan di sebuah Gereja sebagai Tempat Pengungsian Warga Desa Penanggal"
Post a Comment